"Let's See Who's Faster."

2.1K 284 20
                                    

U __________

Kau bersyukur. Pagi ini kau tidak lagi dikerumuni, mereka menyapamu dengan riang seperti biasa. Memang masih ada yang memuji quirk mu seperti yang Kirishima, Kaminari, dan Jirou lakukan. Tapi rasanya kau masih kurang bersyukur karena Midoriya mencuri dengar percakapan kalian. Menghasilkan dia datang padamu dengan buku catatan yang setengah terbakar. Dia duduk di detmpat Aoyama duduk, menggeser yang empunya kursi sampai jatuh.

"Kau bisa memindahkan bagian tubuhmu, (L/n)-kun? Bagaimana itu bekerja? Kalau kau bisa memasuki celah sempit seperti sendi robot di ujian masuk, apa kau juga bisa memasukan bagian tubuhmu ke tubuh seseorang? Memasukkan tangan ke mulutku misalnya. Apa yang terjadi jika bagian tubuhmu berpisah terlalu jauh darimu? Apa kau bisa menciptakan benda atau wujud padat dari debu selain dari tubuhmu? Atau kau hanya bisa—"

"Hentikan, zero point, bagaimana aku menjawab pertanyaan sebanyak itu sekaligus?" Kau menempelkan ponsel yang sedang kau pegang ke mulut Midoriya untuk menghentikan rentetan pertanyaannya. Tindakanmu membuat Midoriya gelagapan menutupi wajahnya yang tiba-tiba memanas. "Ya, aku bisa memasukkan anggota tubuhku ke tubuh orang lain. Jika aku terpisah dengan bagian itu sejauh lebih dari satu kilometer, aku akan kehilangan kepemilikanku terhadapnya. Itu karena aku tidak bisa mendeteksi letaknya lebih dari jarak itu, tubuhku akan segera meregenerasi bagian tubuh yang hilang dengan abu yang berkualitas sama dengan yang tersusun di tubuhku. Dan ya, aku bisa menciptakan objek padat dari debu. Ada lagi?"

Midoriya baru menyadari kalau daritadi dia terpaku diam memandangimu selama kau bicara. Buru-buru dia mencatat apapun yang diingatnya dari ucapanmu tadi walau dia tidak bisa fokus mendengarkan. Dia lucu, atau begitulah pikirmu.

BRAK—•
Sesuatu menghantam mejamu. Kau mendongak untuk menemukan wajah masam Bakugou memerah karena marah bercampur iri karena seolah perhatian seisi kelas tertuju padamu sejak kemarin. Padahal dialah yang menempati posisi pertama di ujian masuk, dia menempati posisi pertama di tes penguasaan quirk kemarin, tapi kau yang menerima seluruh perhatian yang dia bayangkan.

"Kau! Terleporter bodoh! Jangan menyombongkan quirk mu seolah kau yang paling hebat disini!" Dia berteriak tepat di depan wajahmu, membuatmu memicing sedikit. "BAGAIMANA MUNGKIN SESEORANG SEPERTIMU DITERIMA DISINI?!"

Kau mengangkat bahu, "Seharusnya kau tanyakan hal itu pada para juri ujian, Takagou. Dan itu bukan teleport."

Mendengar panggilanmu seisi kelas berusaha sekeras mungkin untuk menahan tawa. Kecuali Kaminari, Kirishima dan Sero yang tertawa lepas—Sero bahkan tidak sengaja menendang kursi Kaminari hingga yang duduk diatasnya terjungkal. Bakugou sepertinya marah besar karena kali ini matanya melotot maksimal, "AKU BAKUGOU KATSUKI, DASAR KAU, BAJING—"

"EVERYBODY, SAY YEEAAAHH!!!" Suara yang sangat familiar terdengar memotong omelan Bakugou. Dan kalian sosok nyentrik yang saat tempo hari menjadi pemandu ujian praktek masuk, pro hero Present Mic. Matamu berkilat semangat—walau pun ekspresi kosongmu tidak berubah satu milimeter pun. Dan di dekatmu, Midoriya menahan jeritan senang yang hendak lolos dari mulutnya.

Semua murid segera kembali ke tempatnya masing-masing; termasuk Aoyama yang kini bisa mendapatkan kembali haknya atas kursinya yang tadi diambil paksa oleh Midoriya. Dan pelajaran dimulai.

_______________

Berbeda dengan murid lainnya, kau tetap tertarik memperhatikan pelajaran. Bagaimana tidak? Yang mengajar tepat di hadapanmu adalah para hero profesional yang kau idolakan sejak lama sekali. Ketertarikanmu tidak luntur sampai disitu.

Selepas pelajaran terakhir, kalian akan mendapatkan pelajaran kepahlawanan. Dan tebak siapa yang akan mengajar kalian?

"AKU MASUK MELEWATI PINTU SEPERTI ORANG NORMAL!!!"

Ash (Boku No Hero Academia x Male!Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang