For you, It Will be Super Easy

1.3K 211 18
                                    

U________________

Festival olahraga tinggal besok. Dan selama ini latihanmu bersama Shouji lancar-lancar saja—kecuali terkadang Kirishima akan datang bersama Bakugou dan kalian bisa bayangkan sendiri apa yang terjadi. Kau bisa menjatuhkan Ojiro di hari ketiga latihan, mengejutkan bagi Ojiro, namun tidak bagimu. Kau belajar dengan sangat cepat.

Hari ini pun juga begitu, namun latihanmu kali ini terlalu ramai. Entah sejak kapan hampir seluruh murid di kelasmu duduk di sekitar tempat latihanmu dan bukannya berlatih sendiri-sendiri seperti biasanya. Tentu saja sudah jelas bahwa mereka ingin menyaksikan idola kelas mereka berlatih, namun fakta itu sangat mengganggumu, kau jadi agak menyesal menjadi populer seperti sekarang ini. Setiap kau melonggarkan lengan pakaian karena gerah, gadis-gadis akan menghampirimu dan menawarkan air minum mereka. Setiap kau menghela nafas, jeritan-jeritan mereka akan menyemangatimu. Kalau saja kau bisa berkeringat, sekarang ini kau pasti sudah berkeringat dingin, kau tidak bisa membayangkan bagaimana nantinya keadaanmu jika kau berkompetisi di arena festival olahraga nanti, akan ada ribuan orang yang menontonmu.

"(L/n)-kun, kau ingin istirahat sebentar?" Shouji yang berada di dekatmu juga mendadak merasa merinding sekaligus heran kenapa banyak sekali orang yang memperhatikan kalian. Lihatlah, bahkan ada Bakugou diantara mereka, dan ajaibnya anak itu tidak berteriak-teriak marah, hanya menatapimu seolah sedang mengatur rencana pembunuhan. Kau mengiyakan tawaran Shouji sekejap sebelum para gadis kembali mendekat dan berebutan menawarkanmu minuman mereka.

"(M/n)-kun, aku juga sempat membuatkanmu bekal! Apa kau mau memakannya?" Hagakure menyodorkan bungkusan biru muda manis ke hadapanmu.

"Apa kau perlu handuk, (L/n)-kun?" Kau menggeleng pada pertanyaan Uraraka, kau tidak berkeringat.

Ashido meletakkan sebuah apel ditanganmu, "Kau hebat sekali, (M/n)! Kau terlihat keren sekali!" Kau mau tidak mau menerima apelnya.

Kau dengan sangat berat hati berusaha menghargai pemberian-pemberian para gadis. Mereka berisik, namun mereka menghargai kerja kerasmu, dan itu terdengar membahagiakan. Lagipula seorang hero pasti akan memiliki penggemar, begitulah pikirmu. Atau aku bisa saja menjadi Underground Hero seperti Eraserhead. "Terimakasih, aku akan menghabiskan ini nanti.."

Lagi-lagi gadis-gadis itu histeris kesenangan. Memuji betapa kerennya kau saat mengatakan itu. Kau menghela nafas, hal-hal yang kau lakukan sekarang ini akan berguna saat kau menjadi pro hero nanti, jadi kau tidak menyesalinya.

Dengan penuh perjuangan, kau perlahan mundur dari kerumunan dan duduk di titik terjauh dari kumpulan murid di kelasmu itu. Mereka kini seolah lupa akan keberadaanmu dan sibuk membicarakan para pro hero yang akan melihat mereka bertanding besok. Kau ingin sekali ikut dalam percakapan itu, mengingat kau mungkin tahu lebih banyak tentang pro hero daripada mereka. Kau memandang mereka dari tempatmu, sambil berusaha mengingat nama mereka satu-persatu. Tidak banyak orang yang meninggalkan kesan kuat di kepalamu. Walaupun beberapa dari mereka sering berinteraksi denganmu, hal itu masih belum cukup untuk membuatmu mengingat nama mereka.

Kau ingat kau punya teman yang cerewet, narsis, dan suka melontarkan bahasa Prancis di sela-sela ucapannya, dia duduk tepat di belakangmu, namun kau tidak bisa mengingat nama si pirang itu dengan tepat. Kau ingat kau sering pulang bersama pemuda berkepala burung, yang pendiam dan bermata tajam, namun seberapa banyak kalian menghabiskan waktu bersama, kau belum bisa mengingat nama pemuda itu dengan benar. Partner latihanmu yang memiliki ekor, anak dari Endeavour, si zero point, pemuda pirang dengan garis hitam berbentuk kilat di rambutnya, gadis berkulit pink cerah, Mr. Explodo, dan yang lainnya, kau kesulitan mengingat mereka semua. Sejauh ini kau hanya bisa mengingat nama Shouji dan Sero—kau menganggap keduanya mudah diucapkan, dua suku kata, tidak lebih. Kau jadi berpikir kenapa otakmu tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya walau kau termasuk siswa cemerlang. Seolah otakmu menolak untuk menyimpan berbagai bentuk emosi dan kenangan, hanya menerima informasi-informasi yang kau dapat dari belajar dan mengamati. Apa itu karena aku sering melepas kepalaku? Namun rasanya kau tidak melepasnya sesering itu untuk menjadi pikun.

Ash (Boku No Hero Academia x Male!Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang