U_______________
Mengingat bagaimana kakimu terpisah di tengah jalan dan sekeras apapun kau berusaha mencapai finish tanpa quirk mu, kau berakhir di urutan ke 7.
Midoriya, dengan mengesankan meledakkan dirinya dan terpental mendahului Bakugou maupun Todoroki, membuatnya memimpin dan berakhir menjadi pemenang pertandingan pertama.
Kalian berkumpul kembali di lapangan stadion dan Midnight sudah berada disana dengan roulette yang siap di putar. Kau melihat ke sekitarmu, pada nafas-nafas yang terengah.Roulette akhirnya diputar, dan berhenti pada Cavalry Battle, Midnight menjelaskan peraturan mainnya. Sepanjang penjelasan kau merasakan bahwa lehermu gerah, tenggorokanmu gatal. Kau punya alasan kenapa kau yakin sekali bahwa kau bisa memenangkan apapun sendirian; karena kau tidak suka bekerja sama dalam tim. Lebih tepatnya, walau kau tidak mau mengakui, kau tidak bisa bekerja dalam tim. Sudah natural bagimu untuk bebas bergerak dengan strategi yang sudah kau susun sendiri dan untuk dirimu sendiri. Kau merasakan beban yang luar biasa berat saat bekerja dalam tim, kau merasa menanggung tanggung jawab yang berkali-kali lipat saat orang lain menempatkan ekspektasi mereka kepadamu.
Kau masih tenggelam dalam pikiranmu, tidak mendengar tentang penentuan skor dari perlombaan sebelumnya, tidak mendengar bahwa lebih dari separuh peserta festival akan mengincar Midoriya, Bakugou, atau Todoroki. Bahkan mungkin kau yang berada di posisi sepuluh besar. Dan sebelum kau sadar sepenuhnya, kau sudah dihadapkan oleh sekumpulan murid yang berlomba-lomba menunjuk dirinya sendiri untuk bergabung denganmu.
"Monsieur, kita pasti bisa bekerja sama dengan baik!~" Kau masih mengenal si pirang ini.
"(Y/n)-kuuuuunnnnn!!!! Masukkan aku ke dalam tim mu!" Kau juga masih mengenal gadis transparan ini.
Intinya kau masih mengenal beberapa orang disini, wajah-wajah familiar. Namun kau mulai pusing ketika menyadari beberapa wajah baru yang ikut mengelilingimu. Gadis-gadis dari kelas lain sepertinya ikut mengerubutimu. Berusaha menarik perhatian. Mencoba membuatmu memperhatikan quirk mereka.
Kau menggerutu dalam hati. Ah, tidak bisakah aku bekerja sendiri? Kau memprotes sistem babak ini. Kau berharap ada seseorang yang paham benar akan kemampuanmu dan mampu menyesuaikan cara bertarungmu. Kau ingin seseorang yang mampu beradaptasi denganmu, sehingga kau tidak perlu beradaptasi pada cara bertarung siapa pun. Egois memang, karena kau selama ini bertarung sendiri tanpa koordinasi. Biasanya kau hanya akan melenggang memanfaatkan quirk mu yang sungguh berguna, sendirian.
Kau menghabiskan waktu hanya dengan menolak satu-persatu tawaran tim lain. Kau menghabiskan waktu dengan menyumpahi dirimu dalam hati karena kau begitu tidak mampu melihat potensi untuk bekerjasama dengan siapapun. Mungkin begitulah, sampai kau berpapasan dengan Shouji dan Mineta yang baru saja membentuk tim kecil mereka.
Shouji mengalihkan pandangannya dari Mineta padamu. Ini tidak ada kaitannya, namun, jantungnya seakan memompa darah terlalu cepat, terlalu banyak—darahnya dapat mengisi sebuah kolam renang olimpiade. Matanya tidak menampakkan kegugupan yang meladak-ledak dalam dadanya. Dengan gestur senatural mungkin, dia melontarkan tawaran yang harapannya akan kau terima, "(L/n)-kun, apa kau mau bergabung dalam tim kami?"
Kau, yang tentu saja, tidak merasa bahwa itu adapah sebuah tawaran hidup-mati bagi Shouji, dengan sigap mengangguk setelah menimbang-nimbang bahwa Shouji mungkin bisa mengatasi cara bertarungmu. Karena Shouji adalah orang yang telah berlatih bersamamu selama seminggu penuh, pasti dia mengerti sejauh mana kemampuanmu telah berkembang.
Shouji—yang di sisi lain telah mendapat penerimaanmu—mengalami gemuruh di dalam kepalanya. Dia harus menjelaskan strategi yang dia susun bersama Mineta. Dia harus memberi tahu tentang benteng yang akan mereka bentuk. Dia harus memberitahu bahwa kau akan menaiki punggungnya. Dan dengan itu dia terpaksa membayangkan tubuhmu, berada di atas punggungnya. Merasakan gesekkan betismu pada lengannya. Tuhan, kini Shouji sedikit menyesal akan penawarannya. Dia telah mendapatkan sebuah kesempatan—yang walaupun bagus, namun—dia tidak siap untuk menghadapinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/120054071-288-k915514.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ash (Boku No Hero Academia x Male!Reader)
FanfictionBoku no hero academia x Male!Reader The Reader is seme lol dont judge Using OC (minor role), alternative universe, mungkin kejadian-kejadian di anime/manga tidak dijelaskan secara kronologis Warns : -age gap -yaoi/boy x boy -darah, kekerasan -kata-k...