Ash (Boku No Hero Academia x Male!Reader)

The Sign of Peace, All Might!

U ___________

Kau Tokoyami, dan Kouda—anak yang jarang bicara itu—sudah cukup lama berlindung diantara bangunan-bangunan gedung dan berusaha sesegera mungkin mencari jalan keluar dari zona bencana itu. Setidaknya dengan bergerak diam-diam seperti ini kalian tidak akan diserang untuk banyak villain sekaligus.

Rambut (h/c)mu sudah setengah kering, dan kau menggantungkan google yang kaupakai di lehermu karena di bawah gedung-gedung ini, google itu malah menggelapkan pandanganmu. Tokoyami yang berjalan di depan tampak seperti bayangan jangkung yang melesat kesana-kemari, sedangkan Dark Shadow mengawasi punggung kalian. Sesekali kalian akan menemukan, atau ditemukan, oleh satu-dua orang villain yang lantas dengan mudahnya dijatuhkan oleh Dark Shadow. Kau mulai berpikir untuk meneliti quirk Tokoyami lebih jauh lagi, karena quirk ini tampak begitu kuat namun juge janggal—apa yang tidak janggal dari memiliki sesosok bayangan hidup tinggal di tubuhmu?

"Yukiyami, boleh aku bertanya tentang Dark Shadow?" Kau menjajari langkahnya agar kau bisa bertanya dengan suara sepelan mungkin—memperkecil resiko bertemu villain dalam jumlah besar. Tokoyami mengangguk, "Silahkan."

"Jadi... Apakah dia hidup? Maksudku, seperti, dia memiliki jiwa yang terpisah darimu?" Kau sedikit menunduk, menyesuaikan posisimu pada postur Tokoyami yang jauh lebih kecil darimu.

"Bisa dikatakan begitu. Aku sendiri tidak tahu dia ini apa, tapi ya, dia hidup dalam tubuhku."

"Oh.." Kau menepiskan ponimu ke belakang sebelum melontarkan pertanyaan berikutnya, "..jika dia hidup, apa dia pernah berusaha melawanmu?"

"Ya.." Kau melirik kaget pada suara Tokoyami yang terdengar bergetar. Kau hanya tidak menyangka kalau suaranya akan terdengar selemah itu, sepertinya kau telah menanyakan hal yang sensitif. Namun itu tidak menghentikanmu, jawaban ragu-ragu dari pemuda disampingmu ini membuatmu semakin penasaran, bukannya merasa tidak enak hati walau kau tahu bahwa Tokoyami terdengar kurang nyaman membicarakan hal itu. "Jelaskan padaku, perlawanannya," kau sedikit menoleh pada Dark Shadow yang mengawasi bagian belakang—tampaknya tidak mendengar percakapan kalian atau dia hanya pura-pura tidak mendengarkan.

"...Sejujurnya ini bukan bahasan yang bagus, tapi aku mempercayaimu," calon hero bertubuh kecil itu menghela nafas panjang lalu memperlambat langkahnya, "memang tidak banyak yang tahu, tapi Dark Shadow itu lemah terhadap cahaya yang terlalu terang, dan dia menjadi kuat di kegelapan.."

Kau mengangguk, menandakan bahwa kau mendengarkan. Jadi itulah kenapa Dark Shadow begitu kuat disini, di zona mendung ini.

"Namun semakin kuat dia, maka akan semakin sulit mengontrol kekuatannya. Aku tidak perlu menceritakan detailnya, yang perlu kau tahu hanya bahwa Dark Shadow bisa mengambil alih total kemampuan motorik tubuhku dan menghancurkan apapun yang ada dihadapannya dalam keadaan itu." Tokoyami menoleh padamu, ada yang perlu kujelaskan lagi?

Kau kembali menegakkan tubuhmu, "Cukup, terimakasih, Yukiyami."

"Namaku Tokoyami."

Kau mengangguk, yah terserah.

Sementara itu, di luar sana. All Might datang. Dia datang dengan wajah beringas marah melihat betapa dia terlambat menyelamatkan murid-muridnya, tanpa senyum yang biasanya bersinar di wajahnya. Dalam detik-detik kedatangannya itulah, seluruh orang yang dapat melihatnya terpana.

Tiga orang villain yang berdiri di pusat USJ tidak terkecuali. Salah satu diantara mereka, yang memiliki rambut biru pucat, menatap dari balik jemari potongan tangan yang dia gunakan untuk menutupi wajahnya. Dia menatap All Might dengan tatapan puas dan lantas terkekeh, "Oh, jadi ini masih continue...."

_______________

"Ledakan?" Kau menoleh ke atas, mencari-cari asal suara, namun sepertinya suara itu bukan berasal dari zona badai. Kau, Tokoyami, dan Kouda kurang lebih sudah menjatuhkan semua villain yang ada di zona badai—walau pun kau dan Kouda tidak banyak membantu karena quirk kalian tidak begitu berguna disini.