Disclaimer : Hidekaz Himaruya
Rating : Alhamdulillah masih T. Bisa berubah sewaktu - waktu tergantung mood Author.
Warning : Author newbie, jadi banyak TYPO dan aneh. Abal2 dan tidak masuk di akal. Ini percobaan nekad dari author yang baru ngeh dikit tentang hetalia. *ditimpuk pake kayu glondongan se-truk*
Cerita sebelumnya:
"Kekai itu dibuat untuk melindungi sekolah. Sebenarnya kekai itu ada disekeliling sekolah dan asrama, tapi yang terkuat ya memang disana." Kataku keceplosan.
"Kau tahu dari mana?" Tanya Arthur tajam sambil menyingitkan dahinya.
"Ah, itu... pokoknya aku tahu. Jika mereka bisa keluar masuk dari sini tanpa merusak kekai, pasti ada jalan masuk lain ke dalam sekolah tanpa melewati kekai." Kataku menutup mulutku dari kenyataan. Aku jadi teringat kepala sekolah juga mengatakan hal yang sama.
"Jika benar begitu, artinya kita harus bisa mengetatkan penjagaan kita, Kaicho. Siapa tahu dengan mengetatkan penjagaan kita bisa mengetahui dimana pintu masuk mereka saat mereka menghilang." Kata Kiku.
"Baiklah. Kita perketat lagi penjagaan kita mulai malam ini. Bisa jadi kita, para personifikasi, adalah sasaran mereka selanjutnya. Kiku, laporkan pada Willem dan Ludwig lalu minta penjagaan Dewan Keamanan diperketat." Perintah Arthur. Kiku segera berdiri, lalu membungkuk sebelum pergi meninggalkan kami berdua.
Apa?! Kenapa harus nama si Londo itu ikut - ikutan disebut??? Jangan bilang dia salah satu petinggi organisasi seperti Arthur. Oh, Tuhan!
—OOOoooOOO—
NORMAL POV
Nesia terpaku di perpustakaan. Dia terlalu terkejut dengan semua ini. Nesia berharap jika dirinya tidak akan pernah berurusan dengan Willem selama disini. Sementara itu Arthur kini kembali sibuk dengan buku - buku dihadapanya. Arthur mencari kembali informasi yang sekiranya bisa ia gunakan untuk mencari tempat itu.
Kini mata Nesia melirik buku - buku yang dibaca Arthur. Hampir semuanya mengenai sihir dan dunia ghaib. Nesia hampir tertawa melihat buku - buku tua yang terlihat seperti primbon milik kakeknya itu. Arthur yang merasa ada suara tawa yang tertahan, melirik Nesia yang sudah hampir meledakkan tawanya.
"Apa?" Tanya Arthur galak.
"Bwahahaha... aduh, aku tidak tahan mau tertawa melihatmu membaca buku - buku seperti itu. Ahahahha..." Kata Nesia yang akhirnya tak tahan tertawa lagi.
"Terserah apa katamu. Buku ini berguna untuk pertahanan diri dan mencari petunjuk mengenai kasus ini." Kata Arthur ketus.
"Hahaha... Kalau kau mencari petunjuk mengenai kekai, sebaiknya jangan baca buku itu. Tidak cocok dengan imejmu yang menyebalkan. Aneh. Hihihi..." Kata Nesia masih tertawa.
Arthur hanya melirik Nesia yang cekikikan dengan tatapan tajam. Setelah itu, Arthur menghela napas berat. 'Jika saja itu bukan kasus rahasia, aku pasti sudah menjelaskan perkaranya padamu. Sayangnya aku terlalu baik tidak ingin melibatkanmu dalam kasus ini, Kirana', kata Arthur dalam hati.
"Kekai itu tidak bisa dihancurkan dan ditembus, kecuali dengan seizin pemasang kekai. Ada sih satu cara untuk menghancurkannya, tapi perlu tenaga yang sangat besar seperti tenaga dari 10 orang dengan sihir terkuat. Dari yang pernah aku rasakan, kekai itu ada beberapa jenis. Yang paling ringan itu bisa dibuat sebagai tameng portable, tapi hanya bisa menangkal serangan ghaib. Untuk serangan fisik seperti panah dan peluru hanya bisa ditangkal dengan kekai tingkat tinggi yang sangat tebal." Kata Nesia menjelaskan setelah tawanya berhenti.
"Kau tahu sekali tentang kekai." Kata Arthur menyindir.
"Aku juga salah satu pengguna kekai tahu! Gini - gini aku cukup ahli mengendalikan kekai." Kata Nesia merasa tersinggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shadows
Mystery / ThrillerHetalia Axis Power Disclaimer : Hidekaz Himaruya Picture Disclaimer: Akira Sakayuki Story Disclaimer: Rizu Asami Rating : T Genre: Mystery ; Romance Language: Bahasa Indonesia Cast: Arthur Kirkland (England) ; Kirana Kusnapharani Annesia/Nesia/OC (I...