4

3.6K 367 33
                                    


Amber mengemudikan mobilnya menuju rumah Krystal Setelah alamatnya di beri tahu.

Tak ada percakapan yang berarti di antara keduanya selain bertanya dan menunjukan arah.

"Belok kanan" perintah Krystal dingin

"Suaranya seperti di film horor" batin Amber.

Mobil Amber memasuki kawasan Pyeongchang-dong yang dianggap sebagai kawasan Beverly Hills versi Korea. Kawasan ini terletak di lereng gunung Bukhan yang indah dan megah.

"Nenek sihir ini sangat kaya rupanya" batin Amber lagi.

Area ini dihuni oleh kalangan elit di Korea termasuk politisi, pengusaha, seniman, serta warganegara asing termasuk diplomat. Karena keelitannya, maka area ini dihindari oleh kawanan perampok dan pencuri mengingat tingkat keamanannya yang tinggi. Untuk itu, area ini juga dianggap sebagai kawasan perumahan terbaik di Seoul.

"Berhenti di depan sana" tunjuk Krystal.

Mobil Amber berhenti di depan sebuah pagar tinggi dan dari luar pagar dapat dilihat rumah mewah nan megah bak istana dengan halaman yang sangat luas dan hijau.

Seorang bersetelan hitam datang menghampiri mobilnya untuk memeriksa.

tok-tok ~ pria itu mengetuk kaca mobil Amber.

Amber menurunkan kaca mobil nya.

"Aku mengantarkan tuan putrimu."

"Maksudmu,"

"Lihatlah.."

kepala Amber bergerak menunjukan Krystal.

"Cepatlah buka pagarnya" perintah Krystal.

"Bab-baik nona muda"

pria itu tergagap dan langsung memerintahkan pagar untuk di buka melalui sesuatu yang terpasang di telinganya.

Setelah pagar dibuka mobil Amber masuk dan berhenti tepat di depan pintu utama. Amber takjub. Rumah bergaya klasik ini benar-benar mewah.

Lalu Krystal melepas safebeltnya. Seorang pria dengan setelan hitam yang lain datang membukakan pintu untuknya.

"Baiklah, aku pergi."

Krystal keluar dari mobil dan pintunya ditutup kembali oleh pria bersetelan hitam itu.

"Mwoh? Hanya itu?"

Amber yang baru saja tersadar dari ketakjubannya tadi merasa tidak percaya dengan apa yang barusan terjadi.

"Apa orang tuanya tidak pernah mengajarkannya cara berterima kasih? Dasar tidak tahu sopan santun!"

ia mengomel sendiri di dalam mobil.

Diturunkan kaca mobil bermaksud mengomeli Krystal. Tapi tiba-tiba diurungkannya niat itu setelah melihat seorang wanita paruh baya keluar dari pintu utama rumah itu. Dibelakangnya ada seorang ajudan membawa koper besar.

Terlihat Krystal berlari dan memeluk wanita itu. Krystal menangis begitupun wanita itu.

"Apa yang terjadi?" Pikir Amber.

Seketika batinnya merasa sakit melihat keduanya menangis sambil berpelukan.

Wanita paruh baya dengan coat hitam itu sangat cantik. Mirip dengan Krystal. Tidak salah lagi, itu adalah ibunya.

Wanita itu beranjak pergi. Meski ditahan oleh Krystal ia tetap masuk ke dalam mobil. Beberapa pengawal berusaha menahan Krystal yang berusaha mengejar mobil itu.

I'm Just DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang