[3] Terungkapnya Murid Baru

252 145 31
                                    

"Aku sangatlah percaya dan yakin. Kamu tidak akan pernah memilih untuk pergi dan meninggalkanku sendiri. Aku bukanlah percaya dan yakin perihal tentang ketetapanmu padaku, melalui setiap kata-kata yang kamu ucapkan. Melainkan, aku percaya dan yakin perihal tentang ketetapanmu padaku, melalui setiap ketidaksengajaan sebuah pertemuan diantara kita yang selalu terjadi." -Rain

-
-
-
-
-
-------------------------
Story 3
-------------------------
-
-
-
-
-

"Rain. Kamu kenapa?. Apakah sedang ada masalah dengan kamu?". Tanya Caca kepada Rain dengan nada penuh khawatir.

"Tidak sama sekali." Balas singkat Rain.

"Tapi, raut wajah kamu terlihat sangatlah berbeda. Tidak seperti biasanya." Lirih Caca dengan nada penuh heran dan sebuah tatapan mata dinginnya kepada Rain.

"Tenanglah. Aku sedang baik-baik saja sekarang." Balas singkat Rain kembali.

"Tapi, yakinkan kamu sama sekali tidak kenapa-kenapa?. Sama sekali tidak ada masalah?". Tanya Caca kepada Rain kembali.

"Aku sangatlah yakin. Jika aku sedang baik-baik saja sekarang dan tidak sama sekali ada masalah." Balas Rain dengan nada meyakinkan Caca.

"Baiklah. Jika kamu sedang baik-baik saja sekarang dan sama sekali tidak ada masalah." Ucap Caca dengan nada penuh tenang. Sebab, Rain telah meyakinkan dirinya jika Rain sedang baik-baik saja.

"Ayo. Kita jalan menuju ke lapangan upacara sekarang juga." Ucap Rain dengan nada penuh semangat dan sebuah senyuman hangat yang terlukis pada raut wajahnya.

"Sekarang?". Tanya Caca kepada Rain dengan nada penuh kaget.

"Iya. Sekarang, coba lihat ke arah jam tangan milik kamu." Lirih Rain kepada Caca dengan menunjukkan serta mengarahkan jari telunjuknya ke arah jam tangan milik Caca.

"Baiklah. Ayo. Kita jalan menuju ke lapangan sekarang juga." Ucap Caca dengan nada penuh semangat.

Setelah Caca melihat ke arah jam tangan miliknya, dirinyapun dengan segera berdiri dari posisi awal duduknya dan segera beranjak dari tempat duduknya. Bermaksud untuk dapat menyeimbangkan langkah kakinya dengan langkah kaki Rain. Langkah kaki Rain yang telah berada cukup jauh dari langkah kakinya.

Jam tangan milik Caca yang telah menunjukkan tepat pada pukul 06:45, begitu pula jam dinding yang terletak pada kelas X IPA I. Lapangan upacara pada sebelumnya, terlihat seluruh anggota OSIS yang sedang sibuk dengan tugas menyiapkan semua persiapan untuk melaksanakan kegiatan upacara pada setiap hari Senin mereka masing-masing dan seluruh murid yang melewati dan melintasi lapangan upacara untuk menuju ke kelas mereka masing-masing. Akhirnya, keadaan tersebut berubah dan berganti dengan keadaan lainnya.

Anggota OSIS yang bertugas menjadi petugas upacara, telah bersiap-siap dan berdiri pada bagian tugasnya masing-masing. Sedangkan, anggota OSIS yang tidak bertugas menjadi petugas upacara, juga telah bersiap-siap dan berdiri dengan membentuk sebuah barisan pasukan. Barisan pasukan seluruh anggota OSIS yang tidak bertugas menjadi petugas upacara, terletak pada sebelah kiri yang berjarak cukup jauh dari letak tiang bendera dan hanya berjarak beberapa langkah kaki dari letak mimbar pembina upacara.

Seluruh murid terlihat sedang beranjak keluar dari dalam kelas mereka masing-masing dan mempercepat langkah kakinya untuk dapat segera menempati dan berbaris dengan rapi pada sebuah papan kelas yang telah bertuliskan dengan nama kelas mereka masing-masing. Rain dan Caca, juga terlihat sedang mempercepat langkah kakinya untuk dapat segera menuju pada sebuah papan kelas yang bertuliskan "Kelas X IPA I". Papan kelas X IPA I, terletak pada ujung kanan sebelah barat arah mata angin yang menyebabkan dan menjadikan barisan pasukan kelas X IPA I menghadap ke timur arah mata angin.

BELIEVE IN YOUR MINDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang