[8] Sebuah Pengakuan

134 115 72
                                    

-
Jangan lupa untuk selalu memberikan dukungan kalian semua, melalui vote dan komen untuk cerita ini pada setiap bagian partnya😇.
Don't forget to vote and coment❤.
Semoga, kalian semua juga tidak dengan cepat menjadi bosan dengan cerita karya saya ini😊.
-
-
-

'''''
"Ada hal lain yang lebih menyakitkan, dibandingkan dengan hanya menerima sebuah kebohongan dari orang terdekat kita. Yaitu, 'Menerima seseorang yang ingin bertahan bersama diri kita. Namun, dirinya lebih memilih bertahan dengan membawa hati dan seluruh perasaan yang bukan teruntuk diri kita. Menyakitkan." -Rain
'''''

Andra mempunyai janji untuk bertemu dengan Rain. Andra mengajak Rain untuk bertemu di salah satu taman. Taman Tugu Muda. Taman tersebut terletak di Jalan Mgr Sugiyopranoto, Kota Semarang. Mereka berdua saling sepakat, untuk bertemu di Taman Tugu Muda pukul 16.00 tepat.

Rain sengaja datang lebih awal dari jam yang telah ditentukan. Pukul 15.30 dirinya telah tiba di Taman Tugu Muda. Rain tidak memilih untuk duduk di gazebo taman. Dirinya lebih memilih duduk pada kursi taman, dikarenakan cuaca yang tidak terlalu panas.

Untuk menyiasati waktu menunggu yang tersisa, Rain mengeluarkan beberapa lembar formulir beasiswa dan pendaftaran mahasiswa baru pada salah satu perguruan tinggi negeri ternama.

"Rain. Maaf jika telah membuat kamu menjadi menunggu terlalu lama." Ucap Andra yang sekarang tengah berdiri tepat di depan Rain.

"Iya, gpp. Aku juga yang sengaja datang lebih awal." Rain mengubah posisi duduknya, memberikan tempat kepada Andra untuk dapat duduk bersama.

"Mau ada apa, kamu mengajak aku untuk bertemu di sini?" Tanya Rain kepada Andra.

"Aku mau, kita berdua saling terbuka dan jujur satu sama lain." Pinta Andra dengan menatap raut wajah Rain.

"Saling terbuka dan jujur dalam hal apa?" Rain sama sekali tidak paham dengan semua perihal yang dimaksud oleh Andra. Selama tiga tahun belakangan, dirinya merasa bahwa telah saling terbuka dan jujur kepada Andra dalam hal apapun.

"Jujur perihal tentang seseorang yang kamu suka." Balas Andra dengan nada suara yang cukup pelan.

"Apakah, aku harus benar-benar jujur perihal tentang itu ke kamu?" Sebelumnya, Rain sama sekali tidak pernah menyangka akan semua kejadian tersebut. Andra yang secara tiba-tiba, memberikan sebuah pertanyaan mengenai perihal tentang seseorang yang Rain suka.

"Sebaliknya, aku juga pasti akan benar-benar jujur perihal tentang itu ke kamu." Jawab Andra menjelaskan kepada Rain.

"Mulai dari pertama kali bertemu sekaligus menatap kamu untuk yang pertama kalinya dalam hidup aku di Brown Canyon. Melintasi Jalan Veteran berdua, berisikan dengan segala macam lelucon yang berhasil untuk kamu buat. Masuknya kamu sebagai murid baru SMA Veteran di Kelas X IPA I. Lumaca dan Zurafa." Rain mencoba untuk menatap raut wajah Andra secara menyeluruh.

"Semua hal itu, yang telah berhasil untuk membuat aku merasakan perasaan nyaman dan jatuh hati sama kamu. Tapi, aku sama sekali nggak mempunyai pemikiran dan keinginan untuk dapat memiliki kamu sepenuhnya." Jelas Rain sesungguhnya dengan jujur kepada Andra.

"Jadi...." Gumam Andra tidak lengkap.

"Iya, jadi selama ini aku suka sama seseorang. Seseorang tersebut adalah diri kamu, Andra." Rain berupaya untuk tetap dapat bersikap biasa-biasa saja kepada Andra.

"Jadi, kamu suka sama siapa selama ini?" Rain berbalik tanya kepada Andra.

"Pertama kali aku bertemu dengan kamu di Brown Canyon, tiga tahun yang lalu. Sebenarnya, kala itu aku sedang merasakan patah hati terhebat untuk yang pertama kalinya. Namun, aku telah berhasil untuk menghilangkan seluruh perasaan sedih tersebut melalui setiap lirih suara tertawa dari kamu karena beberapa lelucon yang aku buat." Jelas Andra.

BELIEVE IN YOUR MINDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang