chapter 2

564 112 18
                                    

Happy Reading 😊




"Kamu payah sunbae, hanya karena cintamu bertepuk sebelah tangan kamu jadi kacau seperti ini."

Tangannya berpangku menahan dagu, berbicara pada pemuda dihadapannya meski ia tahu akan sia-sia. Seniornya tengah tak sadarkan diri akibat pengaruh alkohol yang ditenggaknya. Hingar dunia malam bukan tempat Jimin sebenarnya, namun karena rasa penasaran akhirnya Jimin masuk juga. Terlebih melihat seniornya juga dengan kacau masuk ke dalam club malam.

"Kamu bodoh sekali sunbae, kamu juga menyebalkan!"

Jimin bergumam tak jelas, ingin mengumpati lelaki dihadapannya yang tengah meracau menyebut nama Jeon Jungkook.

"Lalu jika kamu mabuk, Jungkook akan mengerti? Jungkook akan membalas cintamu?"

Tangannya menyibak rambut Yoongi, menatapnya lama hingga Jimin sadar, bahwa sunbae-nya tak berubah. Tetap tampan seperti dulu.

"Kau membuatku susah sunbae."

Jimin merengut, mulai merengkuh tubuh Yoongi membawanya pergi.

"Jungkook."

Tangannya diraih, membawa tubuh mereka semakin dekat. Memangkas jarak, tangan Yoongi lembut menyentuh pipinya, bermain pada bibirnya.

"Jeon Jungkook, aku mencintaimu."

Kemudian bibir keduanya saling bertaut, lembut dan semakin menuntut. Tidak sadar bahwa air mata Jimin tengah mengalir deras.

"Aku tahu ini salah Yoongi sunbae, tapi aku suka. Aku tidak apa-apa kamu anggap sebagai Jeon Jungkook."

Kemudian malam kian mencekam, Jimin membereskan tempat tidur untuk Yoongi.



"Taehyung, tutup tirinya. Aku tak ingin berangkat kuliah!"

Ucapnya khas orang bangun tidur.

"Selamat pagi sunbae."

Sadar diri jika suara itu bukan mikik Taehyung, reflek Yoongi bangun tergagap mendapati junior yang kemarin sok akrab dengan senyuman manis, senyuman selamat pagi yang kelewat manis.

"Aku tidak tahu tempat tinggalmu, jadi kupikir membawamu ke apartemenku tidak masalah."

Yoongi mengerutkan dahi, menyibak selimutnya kemudian bangkit mencari barang-barangnya.

"Kita tidak melakukan sesuatu-kan?"

Ucap Yoongi mengintimidasi. Jimin lantas membulatkan mata.

"Tidak, aku tidur di sofa sunbae."

"Baiklah, terima kasih atas bantuanmu."

Yoongi meraih hoodie abu-nya, kemudian pergi. Sebelumnya,

"Anggap saja tak pernah terjadi apapun. Sekali lagi terima kasih. Siapa namamu?"

"Park Jimin."

"Terima kasih, Park Jimin."

Pintu tertutup.






Tbc

Hujan, dan aku baru pulang

Lelah sekali :)

Voment yuk

Aint ; YoonMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang