chapter 7

607 106 32
                                        

Happy Reading 😊



Dibilang jatuh cinta,Jimin jawabnya sih tidak. Baginya cinta terlalu suci untuk diumbar dengan mudah, maksudnya dalam artian menyerahkan seluruh jiwa dan raga, menyandarkan diri pada sesorang untuk menghabiskan waktu bersama.

Apalagi ini Min Yoongi, kekasih seumur jagungnya yang tengah berbaring pulas diatas ranjangnya.

Setelah menolak ajakan ciuman tadi, Jimin meraih buku dan beberapa makalah yang masih terbengkalai diatas meja. Melupakan jika kekasihnya terlihat lelah menunggu, hingga tertidur.

Jimin mencoba percaya, namun yang namanya percaya itu susah lho, butuh proses. Pikirnya, bagaimana semudah itu bagi Min Yoongi untuk mengajaknya terlibat dalam urusan asmara. Padahal Jimin tahu persis jika Min Yoongi adalah pecinta kelinci buntal dari jurusan kedokteran.. Bahkan sampai pernah mabuk kacau karena tahu yang dipuja menjadi kekasih sahabat, miris sekali.

Jimin sendiri, tidak maksudnya belum cinta pada kekasihnya sendiri. Sumpah, dia hanya stalker, kagum sekedar itu saja pada Min Yoongi. Karena semenjak Yoongi yang menolongnya tempo hari, Jimin penasaran.

Istilahnya kepo, ciah

Pernah sih ingin lebih dekat, namun sadar diri kok. Jungkook itu adik kecil, pemuda polos nan manis ehh menggemaskan idaman semua orang termasuk Yoongi. Maka setelah tahu jika Yoongi menaruh hati pada Jungkook, jelas lah ia memilih mundur.


Apalagi setelah itu harinya yang kosong diisi oleh teman lama, si cinta monyet. Duhh


"jim...."

Lamunannya terhenti saat lenguhan serak dari kekasih terdengar, Jimin lantas memalingkan wajah.

"Ya Hyung, kamu bangun karena terganggu olehku?"

Jimin masih duduk di samping ranjang, tangannya mulai sibuk membereskan tumpukan tugas.

"Tidak, kamu sudah selesai?"

Dibalasnya dengan anggukan. Yoongi mengambil posisi duduk menjadikan kepala ranjang sebagai sandaran. Menikmati pemandangan elok kekasihnya, cantik sekali saat wajahnya terkena bias lampu belajar.

Baru sadar, mas?


"Hyung, kamu tidak pulang?"

Jimin mendekat, memberikan satu gelas air putih kepada Yoongi.

"kamu mengusirku?"

"Bukan, maksudku ini sudah malam."

"aku menginap."

"Tapi Hyung, aku...."

Yoongi meletakkan gelasnya, meraih tangan Jimin. Kemudian membawa tubuh kekasihnya dalam pelukan, lama sekali. Jimin sampai heran sendiri.

"Aku tidak tahu apa yang membuatmu berbeda hari ini Jim, tapi jika itu salahku aku minta maaf. Pertama, aku menjemputmu tapi kamu pulang dulu tanpa menungguku, kedua kamu seperti menghindariku, kamu tidak ingin aku cium seperti biasa, dan sekarang kita berdekatan namun seperti ada sekat diantara kita....."

Ada jeda, dimana Yoongi menghela napas dengan tangan yang bermain pada poni Jimin. Membawanya semakin dalam pada pelukan.

"..... kau ragu padaku? Atau kau mempunyai orang lain untuk kau ajak jatuh cinta? Katakan Jim, sebelum aku merasakan sakitnya cinta bertepuk sebelah tangan untuk yang kedua kali."











Halah, mas Yoongi seme gak peka. Gemes dedek 😑







Tbc


aku lagi sakitt guys, dan aku bikin ini sambil tiduran.

Sorry for typo yups.

Voment yuk

Aint ; YoonMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang