chapter 4

522 100 7
                                    


Happy Reading 😊

Jimin terbangun dengan nafas tersengal, ingatannya menguar atas kejadian semalam. Bahkan jaket milik Yoongi masih tergeletak di atas sofa apartemen. Jimin tahu persis bagaimana Yoongi, bisa dibilang ia stalker. Sunbae nya itu kelewat acuh, namun ia sangat peduli. Dan tadi malam, Jimin membuktikannya sendiri. Bagaimana Yoongi tiba-tiba melepas jaketnya kemudian memberikan pada Jimin tanpa menoleh, meski terkesan sebagai sebuah lemparan.

Namun sukses membuat perasaan Jimin kembali goyah.






"Ini tidak benar, Yoongi Hyung."

Hari ini kelas pagi, namun Jimin sama sekali tak berminat untuk datang, memilih tidur kembali. Sayang, pikirannya dikacaukan oleh Min Yoongi yang dengan brengseknya mengatakan atau mendeklarasikan hubungan kepada Jungkook dan Taehyung. Jimin ragu pada awalnya, namun ini seorang Min Yoongi yang meminta. Hatinya mudah goyah, dan itu jika berkaitan dengan masa lalu.

Membuat Yoongi mencintainya?

Menghapus Jungkook dari hatinya?

Yoongi fikir semudah itu bagi Jimin?

Jimin melangkah keluar, namun terhenti pada langkah ke empat karena tepat dihadapannya, kekasih semalamnya berdiri.


"Kau membolos?"

Jimin mengangguk, tangannya terampil memotong daun bawang. Yoongi ada dibelakangnya, bersandar pada dinding dapur.

"Kenapa?"

"Tidak enak badan, hyung."

Yoongi mendekat, masih dalam posisi Jimin yang membelakanginya. Tangannya beralih pada dahi Jimin, lantas membuat pemiliknya terkejut.

"Kau bohong, Jim."

Jimin menghentikan kegiatan memasaknya, membalikkan badan hingga hidungnya nyaris bertabrakan dengan sang kekasih.

"Bukan begitu, Hyung. Banyak yang mengganggu pikiranku."

"Status?"

Jimin tidak berani menatap kekasihnya. Sumpah mati, ia bimbang. Bahkan soal semalam, Jimin tidak menolak dan tidak mengiyakan.

"Aku ragu Hyung, kamu membuatku bingung karena sikapku. Kemarin, kamu tidak mengijinkanku untuk mengenalmu dan malamnya dengan mudah kamu mendeklarasikan diri atas hubungan denganku. Bukankah itu terlihat seolah kamu mempermainkanku? Bahkan kamu tidak tahu perasaanku, aku mencintaimu atau tidak."

Jimin itu pemuda manis. Komitmen jelas diperlukan untuk hubungan seperti ini. Jimin gamblang, ia tidak suka fana, ia terbuka dan jujur. Pun ia tak ingin hatinya sakit.

Cuppp

Ciuman pertama, Yoongi yang memulai. Jimin lagi lagi tidak mengiyakan maupun menolak. Dan semenjak itu, Yoongi tahu Jimin bukan orang yang mudah disakiti, ia pantas diperjuangkan. Brengsek sekali rasanya jika ia menjadikan seorang Park Jimin seolah pelarian semata, tempat membalaskan rasa sakit akibat cintanya yang bertepuk sebelah tangan.

"Jim, aku serakah dan kau tahu itu aku yakin. Jadi, ayo mulai dari awal."











Tbc

Ahhhh Jiminkuuu sayang,

Selamat malam tahun baru.

Tahun baruku di rumah, ditemenin ke 7 malaikatku meskipun via online. :))

Kalian gimana?

Besok udah 2018, harapanku gak muluk muluk untuk BTS, semoga mereka sehat dan bahagia.

Harapan buat diri sendiri?
Mari berbicara cinta dan karir sewajarnya. :))

Kalau kalian apa?

Yuk voment

Aint ; YoonMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang