Hari keberuntungan?

95 1 0
                                    

"Ekhm abis ini langsung salting kalo ketemu Abi", Raya

"Ekhm lagi mikir kayaknya gue pengen pup deh", Sandra

Ucapan Sandra membuatku sadar dan kami semua bertatapan kemudian tertawa bersama.

*****

Bel istirahat tiba, aku sudah merasa lebih baik dan akhirnya memutuskan untuk langsung pergi ke kantin bersama ketiga temanku yang selama pelajaran sejarah menemaniku di ruang kesehatan itu untuk mengisi perutku yang sudah lapar saat ini.

"Gue masih ga ngerti kenapa kak Dandy bisa bawa lo kesini Far", kata Hesti

"Ka Dandy yang ngenain bola ke Fara Hes, jadi ya dia ceritanya tanggung jawab gitu", sahut Raya

"Oh gitu", jawab Hesti singkat

"Cie Raya kan suka sama Ka Dandy", celetuk Sandra sambil nyengir ga jelas

"Aish terus kenapa San?", wajah Raya merona merah. Raya memang suka sama Ka Dandy sejak mabis yang ku tahu karena saat itu Ka Dandy adalah PK(Pembina Kelas)nya yang menurutnya ganteng, baik, dan katanya care banget sama adek kelasnya waktu itu. Ya memang benar sih, buktinya tadi dia nolongin aku kan.

"Cie Raya blushing cie", godaku sambil terkekeh.

"Cie tadi Fara sekarang Raya yang blushing, bentar lagi juga Ka Farhan dateng nyamperin Hesti terus Hesti blushing deh. Gue kapan?", celetuk Sandra lagi dengan wajah cemberut dan sontak membuat kami semua tertawa.

"Terus aja ketawain terus", omel Sandra dan kami bertiga hanya bisa tertawa lagi sampai seseorang menghentikannya.

"Fara!", teriak seseorang dibelakang sana membuatku juga ketiga sahabatku yang tidak dipanggil itu pun langsung menoleh. Begitu berbalik aku langsung menemukan wajah Ka Dandy yang berlumuran keringat dan masih mengenakan baju olahraga seperti saat tadi aku melihatnya di UKS. Mungkin dia bolos kelas dan bermain basket dengan beberapa orang dari kelasnya.

Ka Dandy tersenyum padaku -mungkin- kemudian berlari kecil untuk menghampiriku -kami-. Aku melirik sekilas kepada Raya yang ada di sebelahku dan bisa kulihat wajah Raya merona merah, apalagi dengan gerak-gerik bahasa tubuhnya yang terlihat grogi itu ketika ka Dandy sudah berada di depanku.

"udah sembuh Fara?", tanyanya menatap tepat lurus di mataku.

"Ya better kak, kan ada mereka", kataku dengan agak sedikit bersemangat dan melirik ketiga sahabatku yang hanya terkekeh dan terlihat salah tingkah, terutama Raya pastinya.

"Oh iya, kaka kan tadi janji nih mau nraktir kamu nih. Ayo sekarang aja, gimana? Berhubung kaka juga udah laper hehe", ajak Kak Dandy sambil nyengir ga jelas sejujurnya ya walaupun tetap ganteng.

"Ehm gimana ya ka, sebenarnya aku gapapa kok ga perlu kaka traktir, lagi-", kataku hati-hati menolak ajakan Kak Dandy karena ya menurutku tidak perlu sampai mentraktir segala, pertolongannya saja sudah lebih dari cukup. Aku melirik sesekali kepada ketiga temanku yang juga sedang melirikku bingung.

"Gapapa kok, kaka ga enak lah sama kamu. Udah gapapa deh yuk?", pernyataan Kak Jo bisa dibilang lebih mirip dengan pertanyaan.

"Tapi temen-temen aku gimana?", kataku sambil melirik mereka lagi.

"Eh? Kita bisa beli makan sendiri lah Far! santai aja!", celetuk Hesti.

"Iyap betul", timpal Sandra, sedangkan Raya hanya tersenyum kikuk hahaha lucu sekali ekspresi Raya.

"Maaf nih bukannya kakak gamau nraktir tapi uang anak SMA pas pasan dek hehe", Kata Ka Dandy dengan agak sungkan kepada best three ku.

"Santai aja kak", jawab Hesti.

My SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang