Di jodohin ❌ LAI GUANLIN [Revisi]

19

"Ada apa lu ngajak ketemuan?" Ucap wooseok saat melihat guanlin tengah memainkan hpnya

"Santai, duduk dulu"

"Jadi apa maksud lu ngajak ketemuan" ucap wooseok lagi

"Gw cuma mau hyung jawab dengan jujur. Hyung, tw kan tempat tinggal riena sekarang?"

"Ya, gw tw tempat tinggal nya. Lu mau apa? Mau nyakitin riena lagi padahal dia lagi mengandung"

"Gw mau ketemu sm riena. Tolong, bantu gw ketemu sama dia. Hyung"

"Tidak akan. Saya tidak akan pernah membuat anda bertemu dengannya. Saya tidak ingin anda menyakitinya lagi" ucp wooseok dengan bahasa formal

"Hyung please, bantu gw" mohon guanlin

"Meski pun anda berusaha membujuk saya. Tapi, saya tetap tidak akan memberi tahu anda"

"Baiklah, kalo hyung kgk mau kasih tw. Tp, hyung harus ingat gw lai guanlin pasti bisa menemukam riena dengan cara apa pun"

"Silahkan saja anda berusaha. Anda tidak akan pernah bertemu dengannya"

Kemudian wooseok meninggalkan cafè dan pergi menuju ke rumah sakit untuk menjenguk riena. Tapi, wooseok memilih jalan yang jauh dan ramai, karena wooseok sadar jika guanlin mengikutinya dari belakang.

>>>

"Lis, gw bisa masuk ke dalem kan?" Tanya wooseok

"Iya woo, masuk ae gw mau ke kantin dulu."

"Oke, lu jaga diri lu juga apalagi lu lagi hamil muda"

"Oke siap woo"

At riena's room

"Siang rie" sapa wooseok yang disambut dengan senyumanan yang manis

"Hai woo. Lu bawa apaan?"

"Gw bawa tteokbokki sm ramyeon"

"Wahh, gw mau woo" ucp riena senang

"Emang buat lu rie"

"Untung lu dateng, kalo gw minta beliin lisa dia bakal ngomel²"

"Hahahah. Rie, gw mau ngomong sesuatu"

"Apaan?"

"Jadi........"

>>>>

"Halo"

"Ada apa lis?"

"Bang, riena....."

"Riena kenapa?"

"Penyakit riena........"

"Serius lis?"

"Iya bang, beneran"

"Yaudah, gw berangkar ke korea sekarang"

"Iya bang"

Sambungan telepon dari korea ke jakarta itu pun terputus. Lisa berharap dia sanggup memberi tahu kan ini kepada riena.

Lalu, lisa berjalan menuju ruang inap riena. Tapi, dia melihat wooseok berjalan menuju pintu keluar rumah sakit.

Melihat itu, lisa bergegas menuju lift. Karena takut riena kenapa².