Shiro's POV
"Dan kau tak perlu khawatir, aku dan Emiya akan melindungimu" sungguh aku sedikit tidak percaya, tohsaka yg dingin berkata seperti itu, aku jadi tak bisa menahan untuk tersenyum dan berkata
"Ya, aku setuju denganmu Tohsaka." ucap ku
"dan marina,walaupun aku belum sepenuhnya menguasai sihirku, tapi kurasa kau bisa percaya padaku"lanjutku.
Marina yg sedari tadi menundukkan wajahnya pun, mulai mengangkat wajahnya dan tersenyum menghadap kami.
"Hmn! Tenang saja, aku percaya pada kalian, lagipula jika kalian memang ingin menyingkirkanku, dari awal, aku tidak mungkin bisa berada disini dan berbicara dengan kalian bukan?"ucapnya dengan nada riang.
Kamipun membuat daftar rencana untuk menentukan tempat-tempat mana sajakah yg di tanamkan pentagram/segel sihir.
Ting ting ting!
Bell masuk kelaspun berbunyi, karna kelas kami berbeda, aku dan marina berpamitan dengan tohsaka, dan setelah sampai di kelas, aku dan marina langsung duduk di bangku kami masing-masing.
Time Skip
--
--
--
--
Ting Ting Ting
Bel pulang sekolahpun berbunyi, seperti yg direncanakan, aku dan marina pergi menyusul Tohsaka ke tempat yg di sepakati,dan mulai mengelilingi lingkungan sekolah untuk mencari pentagram-pentagram/segel medan sihir,sambil berbincang.
"Bagaimana cara mengidentifikasi master?"ucap Tohsaka saat mendengar pertanyaanku.
"Misalnya kau berada di dekat seorang master, apa kau bisa langsung mengetahuinya?"tanyaku pada tohsaka.
"Bisa sih, tapi jika si master itu tidak mencoba untuk menutupinya,master itu seorang penyihir jadi dengan kita mengikuti jejak mananya saja, kita bisa tau keberadaannya,"jawab Tohsaka
"Tapi bisa berdampak sebaliknya juga lho, kau bisa di curigai"lanjutnya.
"He? Hontou desuka? Sugoi na majustu wa"kata marina dengan tatapan berbinar-binar, sungguh dia sangat menggemaskan saat ini.
Drzt..,tiba-tiba saja aku merasakan energi sihir dari rak buku yg berada di sampingku.
"Emiya-kun?"kata tohsaka dengan nada heran, mungkin karna diriku yg berhenti tiba-tiba.
"Trace... On"ucapku dan mulai memindai rak buku disampingku,ah..., dapat! benar berada di sini rupanya.
"Tohsaka,disini"kataku
Aku dan tohsakapun, menurunkan buku-buku yg ada di rak tersebut perlahan.
"Wah, benar berada di sini ternyata"kata tohsaka "hebat"pujinya.
"Ini segel medan sihirnya?"Tanyaku.
"Benar"jawab Tohsaka. "Emiya-kun, walau lah tidak bisa mendeteksi mana dari makhluk hidup, tapi kau dapat merasakan kejanggalan di tempat tertentu ya,"lanjut Tohsaka sambil menetralkan segel itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me In Fate/stay Night
FanfictionBagaimana jadinya jika seorang gadis biasa secara tak sengaja masuk kedalam dunia anime? Dan terjebak di dalam perang untuk memperebutkan sang cawan suci.. Holy grail?