Part 6 (SHE)

6.6K 331 0
                                    

Aku pun datang ke warung bu Siti dan menceritakan semua yang terjadi padaku dengan beruraian air mata. Bu Siti juga sangat sedih mendengar semua ceritaku. Aku minta izin sama bu Siti agar dia bisa memperkerjakan aku lagi kerja di warteg. Syukur alhamdullilah bu Siti menerima ku kerja kembali.

Aku tidak menceritakan kepada ibuku, semua yang terjadi padaku di kota Jakarta ini. Aku tidak mau ibuku gelisah memikirkan kemalangan yang terjadi pada diriku. Aku tidak mau menambah beban pikirannya.

Selama aku bekerja di warteg bu Siti, aku kembali memasukkan surat lamaran kerja di beberapa perusahaan yang ada di kota Jakarta ini. Aku memang mendapat beberapa panggilan test tapi saat test wawancara aku selalu gagal. Perusahaan yang memanggil wawancara kerja terhadap diriku selalu melakukan kroscek terhadap  perusahaan tempat kerjaku yang lama.

Karena alasan korupsi, aku selalu di tolak di semua perusahaan yang ada di Jakarta ini. Aku pun pasrah menerima nasib dan takdirku di ibu kota ini. Aku mengumpulkan uang gajiku selama kerja di warteg bu Siti. Alhamdullilah, berkat gaji yang ku terima dari bu Siti, aku bisa menabung dan mengirimi ibuku uang seperti biasa. 

Itu semua berkat kebaikkan bu Siti, karena bu Siti mengizinkan aku tinggal di warteg dan makan 3X sehari secara gratis. Aku tidak perlu repot-repot lagi harus membayar uang sewa kost-kostan, membayar listrik dan biaya makan sehari-hari.

Bu Siti memang sangat baik, aku hanya bisa berdoa semoga Allah SWT membalas semua kebaikkan bu Siti. Aku juga bekerja serajin dan segiat mungkin untuk warteg bu Siti.

Akhirnya aku memutuskan untuk kembali ke kampung halamanku. Apalagi aku mendengar bahwa tahun ini ada pengumuman lowongan kerja CPNS di kampungku. Aku berpamitan dengan bu Siti tidak lupa, aku mengucapkan banyak-banyak terima kasih sama bu Siti.

Sesampainya di kampung, aku sangat senang sekali bisa bertemu dan berkumpul dengan ibuku lagi. Tidak lupa aku ziarah ke makam ayahku.

Beberapa hari kemudian aku pergi ke kantor wali kota untuk mendaftar lowongan kerja CPNS. Setelah selesai mendaftar, aku pulang ke rumahku dengan berjalan kaki. Memang jarak rumahku dengan kantor wali kota tidak dekat, kira-kira 20 menit tapi demi menghemat uang aku rela berjalan kaki. Itu bukan masalah bagiku karena aku juga sudah biasa berjalan kaki.

Saat di tengah perjalanan hujan turun dengan deras, aku berlari secepat mungkin. Aku tidak sengaja menoleh ke arah sebuah rumah makan dan di sana aku melihat dia, Haykal Ezhar cinta pertamaku.

Aku melihat dia duduk bersama seorang wanita yang sangat cantik, tapi wanita itu bukan pacarnya waktu di kampus dulu. Aku juga melihat diantara HE dan wanita itu ada seorang anak laki-laki yang sangat tampan. Mereka bertiga menikmati makan siang bersama-sama.

Dengan rasa lapar, hujan, dingin, gemetar dan rasa sakit di hati, aku kembali berlari dengan beruraian air mata menuju rumah orang tuaku.

Ternyata HE sudah menikah dan punya anak, hatiku hancur berkeping-keping.


SHE & HE (1-24 End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang