SHE & HE (1-24 End)

Part 7 (SHE)

Hari ini adalah hari pengumuman hasil test PNS dan aku tidak lulus lagi. Beberapa hari kemudian aku mendapatkan tawaran pekerjaan dari guruku dulu sebagai penjaga perpustakaan di SMU tempat aku sekolah dulu. Meskipun gajinya kecil dan tidak sesuai dengan ijazah ku tapi aku tetap menerimanya dengan penuh rasa syukur.

Pekerjaanku tidak terlalu sibuk dan aku banyak memiliki waktu luang, aku sering menghabiskan waktu dengan membaca buku-buku di perpustakaan dan aku sering menulis cerita di dalam buku harianku.

Di siang hari setelah aku selesai kerja di perpustakaan aku selalu membantu ibuku menjahit pesanan pakaian ataupun mengantarkan pakaian tersebut kepada pemiliknya.

******

Tahun 1992...

Dua tahun berlalu kini umurku 30 tahun, aku memang tidak muda lagi tapi sampai sekarang aku belum bertemu dengan jodohku, meskipun banyak omongan orang-orang di desa
ku yang mengatakan aku perawan tua aku tidak peduli, karena aku tahu rezeki, jodoh dan maut ada di tangan tuhan.

Aku juga ingin menikah seperti wanita yang lain dan membahagia
kan ibuku tapi mungkin belum saatnya. Aku hanya bersabar dan bersabar sesuatu yang indah akan datang tepat pada waktunya.

Kemarin siang aku mendapat telegram dari mbak Nita dia memintaku untuk datang ke kantor, karena bos ku dulu ingin meminta maaf padaku dan membersihkan nama baikku di tempat kerjaku dulu.

Selama 2 tahun aku menjadi korban fitnah dari rekan kerja yang sangat merugikan diriku, akhirnya terjawab sudah. Bos ku dulu meminta maaf langsung padaku karena menuduh dan memecatku secara tidak hormat di hadapan semua karyawan kantor dan juga rekan-rekan kerja ku dulu juga meminta maaf padaku karena mereka menuduhku korupsi. Bos ku juga mengembalikan uang ganti rugi yang aku bayar dulu, bahkan bosku memberikan bonus dan uang pesangon padaku. Bos ku juga menawarkan pekerjaan dan jabatan yang lebih tinggi padaku agar aku mau kembali pada perusahaan lagi.

Tapi aku menolaknya dengan sangat sopan. Jujur saat pertama kali aku menginjakkan kaki ku di kantor ini lagi aku sangat ketakutan, bayangan masa lalu yang membuat aku hampir masuk penjara menari-nari dalam ingatanku.

Orang yang dulu telah memfitnahku kini sudah dipecat secara tidak hormat dan masuk dalam penjara,
mereka berdua sengaja memanfaat
kan aku hanya karena aku gadis desa. Ada perasaan lega dalam hatiku akhirnya mereka mendapatkan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya.

Setelah aku berpamitan dan mengucapkan terima kasih aku pamit pada mbak Nita.di perjalanan pulang aku hampir saja di tabrak oleh sebuah mobil dan ternyata orang yang hampir menabrakku itu adalah dia.

Haikal Ezhar...