SHE & HE (1-24 End)

Part 11 (SHE)

Hari ini aku ikut suamiku untuk tinggal bersamanya di kota, ada rasa senang ada rasa sedih dalam hatiku.aku senang bisa ikut suamiku
dan tinggal bersamanya tetapi aku sedih harus meninggalkan ibuku lagi di kampung sendiri, meskipun masih ada keluarga jauh dari ayah dan ibu.

Aku tiba di rumah orang tua Haikal
rumahnya sangat besar dan indah beda dengan rumahku di desa yang sangat sederhana. Haikal bilang aku dan dia akan tinggal bersama kedua orang tuanya. Sedangkan anaknya untuk sementara tinggal bersama mantan istrinya.

Seminggu sudah aku dan Haikal menikah, seminggu sudah dia sudah menjadi suamiku dan seminggu sudah aku menjadi istrinya, tetapi aku tidak pernah melihat anaknya,
dia tidak pernah mengajak anaknya
dan memperkenalkan anaknya padaku.

Aku tidak tahu mungkin mantan istrinya tidak mengizinkannya untuk mengenalku. Aku menjalani hari-hariku sebagai istri dan menantu yang baik dirumah ini. Karena aku tidak bekerja semua pekerjaan rumah tangga aku yang mengurus
nya, bagiku tidak masalah mengurus rumah yang besar seperti ini karena aku sejak kecil sudah terbiasa mem
bantu ibuku.

Memang sangat membosankan sendirian seperti ini dirumah tanpa
ada teman mengobrol. Ayah dan ibu mertuaku kerja dari pagi sampai sore. Setelah pulang kerja biasanya mereka berdua langsung pergi ke kamar beristrirahat. Aku pun memakluminya pasti mereka berdua sangat capek sehingga tidak ada waktu hanya untuk mengobrol denganku.

Sedangkan suamiku selalu pulang malam, setelah pulang kerja dia langsung kerumah mantan istrinya untuk mengajak anaknya berjalan-jalan, karena dia hanya punya waktu untuk anaknya setelah pulang kerja dan akupun memakluminya.

Sebenarnya aku cemburu karena dia lebih banyak menghabiskan waktu bersama anaknya dari pada bersamaku, apalagi kami masih pengantin baru. Aku ingin sekali menghabiskan waktu di hari minggu berdua dengannya, meskipun hanya berjalan-jalan di mall. Tetapi dia bilang dia tidak bisa karena hari minggu adalah hari dimana dia dan anaknya menghabiskan waktu bersama dengan mantan istrinya, dia bilang itu permintaan anaknya menjadi keluarga yang utuh meskipun hanya 1 minggu sekali.

Hubunganku dengan ayah dan ibu mertuaku terasa sangat canggung aku merasa mereka menjaga jarak denganku, entahlah apa ini hanya perasaanku saja. Aku ingin sekali mereka menyayangi dan mencintai ku juga menerimaku apa adanya. Aku juga ingin mereka menganggapku bukan sebagai menantu tetapi sebagai anak mereka sendiri.

Aku ingin sekali merasakan kasih sayang mereka terutama ayah mertuaku, aku ingin merasakan bagaimana merasakan kasih sayang seorang ayah yang tidak pernah aku dapatkan karena ayahku sudah meninggal sejak aku kecil.

Setelah aku tidak datang bulan lagi,
Saat kami akan melakukan malam pertama sebenarnya ada yang aneh pada dirinya, dia seperti terpaksa melakukan kewajiban terhadapku
dan malam pertama itupun sampai sekarang tidak pernah terulang kembali, karena dia selalu menghindar untuk melakukan hubungan suami istri denganku.

Mengapa kau dan orang tuamu bersikap dingin padaku???