🍭Nobar [Devan]

118 17 18
                                    

"Kak dev enaknya ngapain ya gabut nih aku,"

"Liatin gue aja coba Lis biar kegabutan lo berfaedah,"

"IDIEWW"


Pagi hari tadi sekitaran pukul sembilan Devan datang ke rumah Lisa. Memang pemuda itu sering mendatangi rumah Lisa. Bukan hanya karena mereka teman kecil saja tapi karena rumah Devan satu perumahan dengan Lisa, hanya berbeda blok saja. Gadis itu yang baru saja pulang dari pasar setelah mengantar Mamanya terbengong bingung mendapati Motor Vario tengah terparkir di halaman depan rumahnya. Sang empunya? Tengah asik melamun di kursi teras rumah Lisa. Iya, melamun. Dengan tangan menopang dagu dan alis yang bertaut seperti memikirkan sesuatu yang penting.

Dan dengan terpaksa sang tuan rumah membukakan pintu untuk tamu tak diundang itu.

Setengah linglung Lisa menanyai apa maksud tujuan pemuda itu datang ke rumah pagi-pagi.

"Ha? Oiya ngapain juga ya gue kesini. Nga tau. Males aja di rumah disuruh ngebabu terus sama Bunda."

Tepat setelah berkata seperti itu kepala Devan ditoyor oleh Lisa.

Hn, emang anak kurang ajar si Devan itu.

Dan sekarang mereka berdua tengah berada di ruang tengah kediaman Lisa. Tidak ada kegiatan berarti yang mereka lakukan. Hanya saling melamun dengan tangan yang tak henti-hentinya memasukkan cemilan ke dalam mulut. Di tengah-tengah mereka terdapat meja yang menjadi pemisah diantara keduanya, saling berhadapan. Hening tapi tak canggung.

"OH AKU TAU NIH KAK HARUS NGAPAIN"

"Busetttt santuy napa Lis,"

Yang ditegur hanya melengos dan acuh dengan sahutan Devan tadi.

"Temenin aku aja kak,"

"Hah? Temenin apaan?"

"Aku kemaren baru download drama baru!!"

"Drama apa?"

"Korea, hehehehehe"

"IDIH OGAHHH,"

"Udahlahhh ikutan nonton aja daripada bengong gini,"

"Kagaaa maoo,"

"Heh udah temenin aja napasih,"

"Lah??? Maksa???"

"Ya kak Devan tuh nyebelin,"

"Dih napa jadi gue yang disalahin,"

"Gamau tauuu ikutan nonton pokoknya,"

"Enggak yha Lis, enggak."

"Ayooo dong kak aku delivery-in taichan deh," mendengar kata taichan wajah Devan langsung sumringah tapi secepat kilat juga ia menipiskan bibir dan membuang muka.

"Cih. Gue gak semurahan itu ya Lis,"

Seketika Lisa melengos dan menatap Devan tak suka.

"YAUDAH IYA IYA PIZZA,"

"Nah gitu hehe,"

"Cih."

"Yaudah ayo sini nonton bareng,"

Setelah itu Lisa mengambil laptopnya yang ada di ruang keluarga lalu kembali dan menekan tombol on pada laptop. Ia membuka folder khusus kumpulan drakornya. Dan siap-siap menonton drakor terbaru itu. Tapi, sebelum itu Devan menyeletuk dengan tidak tau dirinya.

"Lis, pizzanya tambahin taichan boleh juga tuh,"

"HEH PERGI LO SANA DEVAN DIRGANTARA,"

"IYA IYA AMPUNN"

Lalu mereka berdua menghabiskan waktu di pagi hari dengan marathon drakor.




Pengennya aku tuh mereka gemesh gemesan gitu tapi malah jadi cringeee, huhu.

Sunshiné [Day6]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang