🍭Senyuman [Jeremy]

241 33 20
                                    

Malam hari. Hawa dingin. Kota Bandung. Ceker pedas. Nyanyian rintik hujan.

Jeremy dan Rasti menghabiskan Malam Minggu mereka dengan menikmati ceker pedas langganan mereka di kota ini. Jika dihitung sedetail-detailnya mereka berdua telah berada di sini selama satu jam tiga puluh delapan menit sembilan belas detik. Iya, mereka menguasai warung pinggir jalan ini selama itu. Tak ada hal manis yang terjadi diantara mereka berdua. Hanya ada cerita bodoh yang keluar dari bibir Jeremy sedari tadi.

"HAHAHA ANJENG GAK TUH RAS GUE AJA GELI BAYANGINNYA"

Tawa yang disertai umpatan dari bibir Jeremy mengundang rasa penasaran pengunjung lain. Rasti yang merasa canggung diperhatikan pengunjung lain hanya meringis minta maaf dengan diam-diam tangannya memelintir perut pemuda itu.

"HAHAHA–ADUH DUH DUH HAHA SAKIT RAS bentar bentar gua napas dulu," Jeremy mengadu kesakitan.

"Ya lo tuh kalo mau ngakak liat-liat sekitaran dulu napa sih Jer?!?"

"Iya iya nyonya iya, lagian siapa suruh si botak pake kepleset kan gua ketawa,"

"Si botak si botak nggak dilancarin skripsi lo sama dia gua sukurin juga nih,"

"Lah ya jangan gitu neng entar abang gak bisa cepet-cepet mencari nafkah buat keluarga kita nanti."

"Lo ngedangdut sekali lagi gua sumpelin gerobak bapaknya nih ya," ancam Rasti dengan tangan yang hendak mencubit Jeremy lagi. Tapi dengan cepat Jeremy berkelit.

"Aduh neng sama aa' nya ini daritadi romantis banget atuh. Bapak jadi ngiri,"

Bapak penjual ceker pedas ini nimbrung tiba-tiba.

"Iya nih pak, haduh pasangan muda emang ya. Saya jadi ingat masa remaja saya dulu haha"

Pengunjung yang berada di sebelah meja mereka tak urung menyahut juga.

"Pasangan apa sih pak orang kita gak paca—"

"–iya kita pacaran pak. Emang udah di takdirin romantis sih kita berdua jadi ya gini hehe," Jeremy berkata sambil melingkarkan tangannya ke pinggang Rasti.

Rasti yang ucapannya dipotong Jeremy melotot seketika. Ingin rasanya ia manjambrak rambut pemuda itu. Tapi menyadari kata yang dilontarkan Jeremy barusan membuat gadis tersebut diam membeku.

"Iya kan Ras, hm?" pertanyaan Jeremy yang tiba-tiba membuat gadis itu gelagapan.

"Hah? Oh anu iya hehe."

"Ya kan pak kita mah emang best couple deh," kata Jeremy sambil menatap mata Rasti tepat. Untuk kedua kalinya, Rasti membeku lagi. Lalu pemuda tersebut menghadap ke depan dengan tawa yang semakin lama semakin hambar.


















Ada senyum getir Jeremy saat menatap mata gadis itu yang Rasti tak ketahui.

Sunshiné [Day6]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang