40%

326 30 5
                                    

Hari demi hari Wonwoo, Jennie dan Eomma Jennie lewati dengan canda tawa dan senyum.

Wonwoo akhirnya merasakan bagaimana serunya memiliki keluarga. Benar-benar menyenangkan tapi sekaligus menyakitkan.

"kau bodoh, Tuan Jeon!"

Seorang pria paruh baya memukul meja kayu besar didepannya yang berada diantara mereka berdua.

Wonwoo hanya menundukkan kepala dan mengepalkan tangannya.

"aku tidak pernah memerintahmu untuk menjadikan mereka keluargamu!"

Tuan Park menggeretakkan giginya. Hawa hitam dan mengerikan muncul dari dalam diri Tuan Park.

"Malaikat Pelindung tidak pernah mencampuri urusan orang lain, Tuan Jeon"

Tuan Park pergi meninggalkan Wonwoo yang diam mematung. Pria itu pergi ke brangkas besar dan kembali membawa lembaran yang Wonwoo yakini adalah perjanjian penting.

"Kau sudah bukan lagi Malaikat Pelindungnya, Tuan Jeon Wonwoo"

Tuan Park membakar perjanjian yang berisi tanda tangan Wonwoo dalam 1 jentikan jari.

Belum sempat Wonwoo memberikan penjelasan, sedikit demi sedikit diri Wonwoo berubah menjadi pasir.

******

Nafas Wonwoo naik turun. Wajah tampannya dipenuhi dengan peluh.

"mimpi" bisik Wonwoo.
Ia mengusap wajahnya kasar dan beranjak pergi dari kasurnya.

Laki-laki itu menuruni tangga dan melihat Jennie dan eomma Jennie sudah berada di meja makan dengan berbagai menu sarapan.

"Ya! Wonwoo-sshi! Kemari!" Jennie melambaikan tangannya saat melihat Wonwoo diam mematung di tangga.

"wah, tidak terasa kau sudah mulai bersekolah lagi"
Senyum Wonwoo membuat semua orang tersenyum juga.
Laki-laki itu mengacak-acak rambut Jennie.

"Ya! Jangan lakukan itu!" Jennie memasang wajah cemberut dan merapikan rambutnya lagi.

"Jennie-ya, ingat kau harus berhati-hati di sekolah, nde. Kau tidak ingin asma-mu kambuh'kan?"

Eomma Jennie menasehati anak kesayangannya.

"aku bukan anak TK lagi, eomma"

Jennie melipat tangannya.

"Biarkan nak Wonwoo yang mengantarmu"

"mwo?" teriak Wonwoo dan Jennie tidak percaya. Mereka berdua saling menatap.

"itu akan lebih membuat Eomma merasa lega, Jennie"

Jennie tidak dapat menolak permintaan Eommanya, begitu juga Wonwoo.

"Kajja, kita berangkat"

*******

Mobil sport mengkilap berwarna hitam dengan 2 garis didepannya terparkir rapi di sekolah "Music and Art High School"

Mobil sport mengkilap berwarna hitam dengan 2 garis didepannya terparkir rapi di sekolah "Music and Art High School"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
OH MY FAIRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang