temanku

890 197 13
                                    

Kali ini aku lagi sibuk - sibuknya ngurusin ujian praktek.

Maklum, namanya juga anak kelas 12. Kalo ga ujian ya latihan soal. Udah takdirnya bakalan sibuk tiap hari apalagi pas semester 2. Serasa gabisa tidur dengan tenang.

Karena kali ini aku bakalan nampilin drama buat ujian praktek bahasa inggris nanti, aku pun membaca teks drama agar bisa mendalami peran yang diberikan.


Tolong jangan tertawa kalau aku jadi peran utamanya. Mereka memberi peran itu karena tahu kalau aku bisa menghafal percakapan dengan cepat. Bukannya sombong, tapi aku merasa anak kelasku hanya tidak ingin mengambil resiko yang besar. Takut kalau diberi ke orang lain, bakal lama hafalnya.

Sedangkan yang menjadi lawan mainku adalah teman akrab di kelas. Dia bernama Yusuf Perdana. Sebenarnya nama asli dia adalah Ahn Hyungseob, tapi diganti karena sudah menjadi warna negara Indonesia. Dia pindah ke Bandung saat berumur 5tahun. Jadi bisa dipastikan dia tak fasih berbahasa Korea.

Terserah kalau kalian tidak percaya kalau dia adalah keturunan Korea - Sunda. Ibunya benar - benar 100% dari daerah Buah Batu. Asli.

"Hape kamu tuh daritadi geter terus. Gamau diliat dulu?" tanya Yusuf disela latihan drama denganku.

"Nanti aja. Palingan juga spam oa"

"Aku lihat tadi ada nama "Daniel". Dia udah jadi pacar kamu?"

"HAHHHH?"
"Eh iya bener!!! Dia udah nelfonin aku daritadi tapi ga aku angkat!"
"Makasih Cup! Aku tinggal bentar ya!"

Tenyata Daniel hanya ingin memberitahu kalau sabtu besok ada pameran di ITB. Aku diajak kesana, sekalian diajak keliling ITB seharian penuh. Katanya sih bukan pameran dari fakultasnya dia aja, tapi bakalan ada acara megah yang bakal ngundang artis gitu.


"Urusannya udah selesai?" Yusuf masih memegang kertas teks drama.

"Lah? Kamu gapulang aja? Kita udah mau bubaran loh" kataku yang bingung.

"Emang kenapa? Aku nunggu kamu. Abisnya udah sore, nanti kamu pulang naik apa?"

"Aku mah bisa minta jemput, Cup. Kamu pulang gih."

"Sama Daniel yang kamu ceritain itu?"

Aku mengangguk.

"Udah gausah, sama aku aja. Toh kamu harus cepet - cepet pulang. Gaboleh magrib ditengah jalan. Daniel baru bisa sampe sini abis magrib kan?"

"Kok kamu tau? Kamu nguping?" tanyaku.

"Buruan rapih - rapih, aku mau ke parkiran ngambil motor"


Gini nih, kalo punya temen posesif. Apa - apa dilarang. Apalagi dia terlihat gasuka banget kalo aku berhubungan sama Daniel.


"Mif, aku gabawa helm dua. Gapapa kan? Gaada razia kok"

"Gapapa Cup. Lagi juga udah mulai gelap nih, yuk"



Di perjalanan, kita berdua gaada pembicaraan apapun. Hanya suara angin semilir dan sesekali terdengar klakson dari kendaraan lain.



"Mif"

"Apa cup?"

"Kamu mending jauhin Daniel dari sekarang"

"Kenapa emang????"

"Karena aku gamau kamu sakit hati"
"Lebih baik kamu mengantisipasi dan berusaha agar tidak mencintai Daniel"

"Kenapasih pada nyuruh aku jauh dari Daniel? Aku tau kita berdua beda. Tapi gabisa begini, Cup! Aku.. capek"

"Aku bisa bantu kamu"

"Bantu apa?" tanyaku penasaran.

"Bantu buat ngelupain Daniel. Dan pastinya, bakal ngisi ruang hati kamu yang kosong karena kepergian Daniel nanti" jawab Yusuf.

"Lagi juga, kamu gamau diimamin saat sholat berjamaah nanti?

"Aku bisa, tapi Daniel engga."


××


Ok, besok kita fluffy fluffy
Cukup dramanya, aku sakit hati :(((

cheese! ㅡ kang daniel ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang