dia fotografer?

1.6K 276 8
                                    

Sekarang masih jam setengah 4 sore dan aku sangat bète di Rumah. Abisnya nanti malam bakal malam minggu sih. Aku kan ga kemana - mana, namanya juga jomblo.

Tapi karena paket dataku yang habis, aku langsung ke ruang tamu dan ngambil kunci motor.

Aku mau ke taman. Kalian tau kan kalo taman di Bandung tuh ada wifi nya? Beruntunglah aku punya walikota yang perhatian sama generasi muda nya.

"Bun, Mifti mau ke tamannnnn" ujarku sambil berlari ke motor.

"Sama siapa???" teriak bunda dari dapur.

"Sama temen. Udah yaaa bun pamit assalamualaikum!"

"Jangan pulang malem - malem!"

Padahal, aku kesana ga sama siapa - siapa. Lagi pengen sendirian aja.

××

Sore begini malah banyak banget manusia yang datang. Dari komunitas sepeda bmx lah, keluarga kecil lah, bahkan sampe yang numpang pacaran juga ada.

Aku pun ke tempat biasa, bangku taman yang kecil tapi bisa nyender juga. Adem karena ada pohon rindangnya. Apalagi sinyal wifi nya kenceng hehehe.


"TÈH!"

Ini siapa sih nepok bahu kenceng banget? Pake tenaga dan toa segala?!?!?

"Ih siapㅡ eh, akang?"

Yaampun, kenapa bisa ketemu kang Daniel disini sih? Aku kan tampilannya lagi buluk begini???

"Kamu ngapain disini sendirian? Kayak jomblo aja ih wkwk"

Ya emang jomblo,,,

"Iseng aja. Akang ngapain disini?" tanyaku mengalihkan pertanyaannya.

"Aku mah lagi motret. Biasalah, kalo lagi rame begini pasti ada aja momennya"

"Motret?" kata ku bingung.

"Iya, aku suka foto - foto. Ini aku bawa kamera."

Dia menenteng - nenteng kamera mirrorless yang unik sambil dikalungkan juga ke lehernya.

"Wah, pantes aja feeds akang di ig bagus!" sungutku tanpa sadar.

Biasa, mode fangirling akan hal yang bagus suka ga ke kontrol.

"Temenin aku yuk? Mau ga?"

Aku pun sekarang udah lupa alasan awal kesini karena apa. Numpang wifi - an? Halah, besok juga bisa. Masalahnya, kalo ketemu akang Daniel mana bisa ditunda - tunda?

Kang Daniel mah lagi asyik sendiri motret - motret orang yang lalu lalang. Bahkan kalo lagi iseng, dia motoin kucing yang lagi tidur - tiduran.

"Liat deh tèh, lucu banget kucingnya. Kalo aku pakein kalung, bakalan nambah lucu ga ya?" padahal kang Daniel udah bilang gitu ke aku hampir lima kali.

Iya, udah lima kali akang motoin kucing.

"Kang?" ujarku tiba - tiba.

"Hmm?"

"Panggil aku Mifti aja. Pake nama"

Abisnya, aku kan ga tua. Kenapa pake embel - embel tèh segala?

"Oke, Mifti"

Diluar ekspektasiku, akang Daniel yang kukira bakal ngebantah, malah langsung setuju.

"Kamu juga panggil aku pake nama aja. Palingan bedanya cuma 4 tahun. Kamu kelas 3 kan?"

Aku mengangguk pelan.

"Cuma apanya, 4 tahun kan lebihnya banyak. Aku gasopan dong," kataku masih menunduk menatap tanah.

"Aku gamau dibilang tua. Yaudah sih, apa susahnya manggil Daniel???"

Kang Daniel sambil ngeluarin tingkah-sok-imut yang aku sebenernya geli buat ngeliatㅡtapi nagih itu.

"Yaudah iyaiya, da...."

"Niel!" sungut kang Daniel spontan.
"Kaku! Hahaha"

Tanpa sadar, dia malah ngelus puncak kepalaku.

Yang dibalut dengan jilbab.

Lagi enak - enaknya bengong, Daniel memanggilku.

"Mifti!"

"Oi??" jawabku.

Cekrek!

"Ih!!!! Kenapa fotoin aku sih!!!"

Daniel sengaja foto aku yang hasilnya jadi candid gitu.

"Nih liat, daritadi aku motoin kamu madep belakang mulu. Aku kan pengen motoin muka kamu juga!"

Aku cuma tersenyum malu lalu berusaha merebut kameranya untuk menghapus foto tadi.

"Jelek ah Niel! Hapus aja please."

"Kata siapa? Bagus loh sumpah. Kamu senyum disini."

Daniel men - zoom fotoku tadi. Ternyata emang bagus. Beda ya, kalo yang fotoin orang ahli sama orang biasa.

"Sekarang, foto nya yang bener. Kamu jangan kaku, aku fotoin"

Hanya berbekal senyum sehari - hari dan tampilan yang buluk, aku berpose.

"Mifti, kamu manis. Aku suka"
"Cocok banget kalo difoto dari angle manapun"

Walau aku tahu itu hanya pujian untuk dirinya sendiri (karena ada bakat dalam memotret), aku senang.

"Nanti kukirimin ya hasilnya. Mau aku edit dulu sedikit"

"Kirim? Lewat mana? Kan di instagram mah gabisa di save" jawabku.

"Oiya! Jelek kalo di ss"
"Bagi id line kamu aja deh, gimana?"

Aku tanpa menjawab langsung memberikan handphoneku ke tangannya Daniel.

"Ketik aja id kamu disini, aku yang nge - add"

Daniel langsung terkekeh dan mengambil handphoneku.

"Daniel! Pinjem kamera kamu dong???"

"Buat apa?"

"Mau nyoba aja. Gaboleh?"

"Iya mif iya nih, yaampun sensi banget wkwk"


Cekrek!


"Ih, Mifti kok malah fotoin aku sih?" Daniel pun berusaha merebut kameranya yang sedang aku dekap.


Mulai hari ini, aku bakal hobi motret juga. Biar samaan sama kang Daniel.

Eh, maksudku, Daniel.

cheese! ㅡ kang daniel ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang