reward

754 163 5
                                    

Hari ini aku terakhir try out.

Dan bisa dijelaskan kalau apapun itu ujiannya, walau nilainya tidak masuk ijazahku nanti, aku memang diharuskan serius dalam mengerjakannya.

Suasana kelas sangat kondusif untuk belajar. Yap, banyak yang ambis. Aku termasuk penengah saja. Karena kalau masuk yang pemalas, kayaknya juga bukan.

Sebenarnya ada salah satu alasan mengapa aku jadi tiba - tiba rajin begini.

Daniel bilang, kalo aku bisa mencapai semua nilai 8, aku bakalan dikasih penghargaan. Dia bilang, semua usaha itu harus dapet reward, sekecil apapun. Makanya bunda juga ga ngelarang kalo emang nanti rewardnya aku bakal jalan - jalan sama kang Daniel.



Sekarang aku sudah bertengger manis di depan pagar sekolah, menunggu motor sport yang biasa aku duduki joknya.

Di sekolah swasta nonis itu aku melihat Daniel yang tersenyum dan melambaikan tangannya. Aku tersenyum. Sudah berapa minggu aku tidak bertemu? 2 minggu kah?



"Aduh Miftiiii kemana aja kamu" ujar Daniel sambil mengelus pundakku dan setengah merangkul.

"Belajar dong hehe"
"Kamu gimana? Lancar aja di kampus?"

"Lancar dong Mif"
"Kayaknya semester ini IP ku bakal naik deh?"

"SELAMAAAAAAT" kataku dan akhirnya berakhir loncat - loncat gajelas karena senang.

Karena kemarin mamahnya Daniel sempat ngeluh sama IPK Daniel yang gaenak diliat itu.



Aku pun dari Sekolah menuju Simpang Dago. Aku juga heran, ngapain Daniel ngajak aku ke daerah sini.

Akhirnya kita belok ke McDonalds. Dia laper?



"Rewardnya ini Mif. Kamu bebas mau pesen apa aja. Mau Happy Meal juga gapapa, biar kamu dapet mainannya."


Aku jelas kaget dong??


"Ini beneran Niel? Kamu ngajak aku ke mekdi jauh gini buat apasih?"

"Abisnya biar lama aja ketemu kamu nya hehe. Apa abis ini kita makan kue balok terus nyusu murni di Baksil?"

"Udah udahhhh mekdi aja dulu!" ujarku menahan Daniel mengeluarkan uang lebih banyak.


Hari ini rasanya mekdi lebih nikmat. Cheeseburger yang kumakan lebih terasa kejunya, seperti gombalan Daniel yang sering dilontarkan disela - sela kita berdua saat makan.

McFloat yang biasanya dominan rasa soda, jadi terasa sangat manis dari ice creamnya. Mungkin karena senyuman Daniel yang bisa membuat aku tersenyum juga hehe.



Baru kali ini aku bahagia menjalani try out yang soalnya lebih sulit dari ujian nasional (katanya). Daniel benar - benar memberiku kesenangan sekaligus pembelajaran. Aku jadi menghargai semua usaha yang telah kujalani dari awal.


"Mif, aku selalu berdoa untuk kamu"
"Pokoknya dilancarkan sampai kamu bisa dapet PTN ya"
"Dimanapun itu, aku hanya ingin kamu sukses untuk kedepannya. Walau bukan di ITB, walau ga sekampus dan se almameter sama aku" ucap Daniel.

"Makasih kang" jawabku.

"Udah lama ih ga denger kamu ngucap itu ke aku"
"Pokoknya semangat ya?"

"Iyah hehe"




Dan di parkiran, Daniel memelukku.




Katanya, itu reward yang sesungguhnya.

cheese! ㅡ kang daniel ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang