terimakasih daniel

990 168 25
                                    

Yang kemarin - marin, cerita garis besarnya diriku dengan seorang bernama Daniel Sanjaya.

Pertemuan pertama yang terbilang freak.

Lalu dilanjut dengan mengirim foto di taman lewat line dan akhirnya menjadi dekat.

Tiba - tiba menjadi sayang satu sama lain.

Walau halangan diantara kita masih tetap menjadi masalah nomor satu.

Aku sekarang sudah lulus. Sedang memakai kebaya warna dusty dengan songket warna cokelat. Tetap memakai kerudung tapi dibuat stylish untuk acara perpisahan.

Semua temanku terlihat cantik dan tampan hari ini. Tidak terasa hari ini menjalani acara kelulusan. Padahal baru saja aku merasa jadi anak kelas 1 SMA.

Banyak yang sudah diterima di PTN dan aku hanya bisa tersenyum. Aku masih berjuang di SBMPTN dan belum merasakan kebahagian seperti yang lain.

Yusuf diterima di kedokteran UNPAD. Tapi bilang ke aku masih penasaran sama hukum di UPI. Halah, bilang aja mau ngintil ke aku.

Acara dilakukan dengan khidmat. Aku yang duduk dengan anggun hanya menyaksikan satu persatu murid dikalungkan medali oleh wali kelas.

Aku tidak akan bercerita nanti nya aku akan dapat PTN atau tidak. Itu rahasiaku.


Saat melihat keadaan sekitar, aku mendapati orang yang kutunggu - tunggu kehadirannya.

Daniel memakai setelan black suit dan membawa bucket bunga yang indah. Dia melambaikan tangan kepadaku, seperti biasa jika sudah saling bertemu pandang.


Line!

Daniel : Cantik.
Daniel : Aku bawa kamera, nanti foto - foto ya. Kamu sama temenmu juga gapapa.


Aku pun hanya tertawa dan menaruh handphone di tas selesai melihat notif jahil dari Daniel.

××

Semuanya sudah ricuh mengabadikan foto masing - masing. Daniel memelukku erat dan mengucapkan selamat karena aku sudah lulus.

Bunda membiarkan semuanya. Bunda bilang, ini hari spesialku.

"Mif, kalaupun kamu akan keluar kota, kita bakal terus bisa kontakan kan?"
"Bilang, kamu punya backup-an preman Bandung!"

Aku hanya tertawa. Sedih mendengar kata - kata seperti itu dari mulut Daniel.

Yusuf pun mendatangiku setelah mendapati banyak bunga di tangannya. Maklum, banyak fans.

"Cup, jagain lil queen gue ya"
"Pokoknya ada apa - apa bilang"

Aku gamau ngomong. Daniel jahat.


"Daniel, ayo kita ngobrol berdua sekarang"

Kita berdua sudah ada di mobil Daniel.

Pembicaraan yang memang harus dibicarakan.

"Kamu yakin?" tanyaku.

"Yakin. Kita harus ngelakuin hal ini, Mifti. Ayo belajar dewasa"

Persetan dengan makeup, aku hanya ingin melunturkan maskaraku. Dengan airmata.

"Aku bakal terus jadi big bro kamu. Aku bakal mantau kamu dimanapun lil queen ku berada. Kamu tetep jadi Mifti yang aku sayang"

"Terus?"

"Tapi konteksnya yang beda. Aku ga mengharapkan kamu jadi pendamping aku lagi. Kita hanya sebatas sahabat aja sekarang" ucap Daniel.


Kita sepakat tidak saling jatuh cinta lagi.


Omongan yang sudah diucap oleh Daniel dan disetujui olehku sesudah pengumuman nilai UN.


Karena semua hubungan tidak bisa dipaksakan.

Dan aku bersyukur Daniel tidak meninggalkanku.



"Bahagia ya Mifti"



Permintaan Daniel yang pasti aku laksanakan.




Aku yakin kalian ingin aku dan Daniel bersatu. Tapi, kita tak sama. Pasti paham bukan?



Daniel Sanjaya, Terimakasih.


















_ fin _

cheese! ㅡ kang daniel ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang