[ Maafkan saya kembali menistakan dedek Baejin. But I love you, Bae. ]
***
Keesokan harinya Jinyoung bangun agak telat, rasanya ia tak ingin pergi kesekolah.Tapi ia ingat, walaupun jam sekolah telah usai kemungkinan Jinyoung akan tetap berurusan dengan tetangga barunya, Lai Guanlin.
Ia bangun bermalas-malasan, benar-benar tak ada niat untuk pergi belajar dan diganggu geng Guanlin.
Ia mengenakan seragamnya asal-asalan dan menggunakan kacamatanya, tak ada waktu menggunakan lensa kontak. Ia menyisir rambutnya kebelakang menggunakan jari dan buru-buru turun kebawah untuk berangkat.
×
Jinyoung tiba 45 detik sebelum bel kelas berbunyi dan menghela nafas panjang sebelum duduk dikursinya. Tak lama seorang guru masuk, dan tersenyum.
"Good morning class, hari ini kita kedatangan murid baru" ujar guru tersebut sambil memberi gestur supaya orang yang diluar masuk.
Seorang pemuda dengan rambut semi coklat dan mata yang senada dengan warna rambutnya masuk.
Ia mempunyai pipi yang chubby dan saat ia berhenti didepan kelas, ia memberikan senyuman yang manis dengan menampilkan sedikit gusinya.
Ia membungkuk, "Hallo, saya Park Jihoon, panggil saja Jihoon. Salam kenal" sambil menggaruk tengkuknya gugup.
"Baiklah Jihoon, kamu bisa duduk dibangku sebelah Jinyoung... Jinyoung angkat tangan" ujar bu guru.
Jinyoung hanya terdiam dikursinya beberapa detik sebelum menyadari bahwa namanya disebut dan akhirnya mengangkat tangan.
Ia merasa ada yang menendang kursinya dari belakang. Geez, tak bisakah mereka tak menganggu Jinyoung barang semenit saja?
Jihoon duduk dibangku kosong persis sebelah Jinyoung dan tersenyum ramah, "Senang bertemu denganmu, Jinyoung? Aku harap kita bisa berteman baik"
Jinyoung melihat kearah Jihoon tapi ia agak sedikit terkejut karena sebelum ia menjawab Jihoon, ada suara dari belakang yang berkata
"Itu akan menjadi kesalahan terburuk yang pernah kau buat."
Jinyoung memutuskan menutup mulutnya dan membalas Jihoon dengan sebuah senyuman tipis yang kentara sekali ia sedang bersedih.
Jihoon baru saja ingin bertanya pada Jinyoung, tetapi guru didepan sudah memulai pelajaran.
Jinyoungpun terpaksa mengeluarkan buku catatannya, berpura-pura menulis materi dikelas tapi sebenarnya ia hanya mencoret-coret kertas putih itu.
×
Selesai kelas, jihoon ingin bertanya pada Jinyoung mengenai beberapa hal tetapa saat ia menoleh, pemuda itu sudah tak ada dikursinya dan barang-barangnya juga kosong.
Jihoon memutuskan untuk keluar dari kelas dan berjalan menuju lokernya, tetapi saat ia berada dilorong sekolah ia mendengar suara teriakan dan sorak sorai.
Ia yang terlanjur penasaran malah melangkahkan kakinya menuju kerumunan orang dan mendorong beberapa murid supaya dapat melihat lebih jelas.
Ia terdiam kaget.
Jihoon melihat Jinyoung ada ditengah dua murid, yang satu mempunyai kulit agak gelap dan yang satu lagi mempunyai postur tubuh yang tinggi dengan wajah yang terlihat marah.
Guanlin memandang remeh kearah Jinyoung,
"Lo itu menyedihkan tau gak? We bully you and what do you do? Nothing! Lo lemah. Gak guna. Kenapa juga populasi manusia butuh orang yang gak berguna dan buruk rupa kaya lo?"
![](https://img.wattpad.com/cover/131945200-288-k724969.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My bullies is my neighbor? | Pandeep
FanficBae Jinyoung is a nerd. No family, no friends, literally had no one.