Setelah satu jam menunggu, akhirnya Jihoon tiba dirumah Jinyoung untuk menjemput temannya itu.
Setibanya Jihoon, dua pemuda tadi langsung mengendara menuju kesalon yang telah direcommend oleh salah satu teman Jihoon.
"Jinyoung are you ready? Let's start!" ujar Jihoon dengan senyum tipis.
Jinyoung hanya menganggukan kepalanya, tanda setuju.
Tak memakan waktu lama, mereka tiba ditempat tujuan. Bangunan salon ini sangat fancy, pasti biayanya sangat mahal. Oh damn, Jinyoung mulai khawatir. Anak ini memang gampang cemas dan khawatir dengan hal-hal kecil.
Jihoon yang melihat perubahan wajah Jinyoung akhirnya menepuk pundak temannya, memberikan semangat.
Saat mereka masuk, Jihoon dan Jinyoung disambut oleh pemilik salon yang diketahui bernama Bae Irene.
"Halo selamat datang! Kamu pasti Jihoon?" tanya Irene dengan nada yang ramah.
"Iya noona, dan aku membawa subjek yang akan dipercantik" jawab Jihoon sambil menunjuk kearah Jinyoung.
Sedetik setelah Jihoon berkata 'mempercantik', Jinyoung refleks melayangkan pukulan kearah lengan Jihoon. Dia itu tampan bukan cantik. 'Eh tapi tidak tampan juga, aku kan jelek huhu.' Itu suara batin Jinyoung.
"Hmm kamu cukup manis. Tinggal sedikit touch dari tangan kami, dapat dipastikan setelah kamu melewati pintu keluar semua orang akan memuja kamu" jelas pemilik salon tadi dengan nada percaya diri.
Setelah mendengar penuturan Irene tadi, jujur saja Jinyoung jadi sedikit termotivasi.
"Oke, aku serahkan dia ke noona." ucap Jihoon sebelum akhirnya memilih duduk dikursi tunggu.
"Namamu siapa?" tanya Irene.
"Aku Jinyoung, noona. Mohon bantuannya ya" jawab Jinyoung membungkukan badannya.
"Ei jangan terlalu formal. Santai saja. Baiklah sekarang kamu duduk disini dulu. Noona mau panggil stylish buat merubah rambut kamu" perintah Irene seraya menepuk salah satu kursi.
Jinyoung dengan patuh duduk manis dikursi salon. Menengok kearah Jihoon yang terlihat sedang sibuk dengan gadgetnya.
Tak lama seorang wanita muda bername tag Lisa datang dan memperkenalkan diri sebagai salah satu stylish terbaik disalon itu.
Jinyoung yang pada dasarnya tak pernah pergi kesalon hanya diam san mengikuti semua arahan dari Lisa.
×××
Ditempat lain, Guanlin terlihat sedang bersama kedua temannya Woojin dan Samuel.
Jadi tak lama selang Jinyoung dan Jihoon pergi, Woojin dan Samuel datang berkunjung kerumah sohibnya itu.
Samuel yang pada dasarnya tak bisa diam, malah berjalan keluar menuju balkon kamar Guanlin.
"Bro, itu tetangga lo kok rumahnya gelap gitu? Kaya ga terurus juga. Jangan-jangan ada vampire tinggal disana hih" Samuel dan imajinasi liarnya.
Woojin yang penasaran ikut mengintip keluar, melihat kearah rumah Jinyoung tepatnya kamar tidurnya.
"Hm ada orang aneh tinggal disana. Udah gak usah dipeduliin mending bantuin gue ngerjain nih tugas" jelas Guanlin yang malas menanggapi teman-teman bodohnya.
Setelah puas ngekepoin tetangga Guanlin, Woojin dan Samuel langsung ikut gabung buat ngerjain tugas.
"Oit lin, gimana kabar si cupu?" tanya Woojin random.
KAMU SEDANG MEMBACA
My bullies is my neighbor? | Pandeep
FanficBae Jinyoung is a nerd. No family, no friends, literally had no one.