Sepanjang aku mengagum, sejauh itu aku merindu
Keindahan yang terbalut tulang-belulang itu membuatku takjub akan kehebatan-Nya
Kemudian aku baru sadar
Bahwa,.Selama ini aku benar-benar merugi
Menghayal, membayangkan, berimaji, tanpa perubahan yang benar-benar nyata
Atau mungkin, kau yang lebih rugi, bahkan celaka
Karena harus setiap saat mampir menggoda hati untuk selalu ku pikirkan
Celakamu
harus
mengenal
aku