Nafasmu terdengar lirih
Gara-gara angin yang merintih
Sehingga tak bisa ku coba beralihDidepanmu, Aku menahan sedih
Yang dulu kau bilang aku harus gigih
Bernalar dengan hati yang bersih
Bercengkrama menggunakan pikiran yang jernihNamun, ingin mata menangis jika boleh memilih
Melihatmu yang sedang melawan perihKu dengar darahmu mendidih
Andai mampu ku singkirkan yang telah menindihSekali lagi, diri ini tak bisa berdalih
Ketika akhirnya, kehilangan yang terkasih
Ketika akhirnya, kau memakai kain yang putih