Duhai

135 8 0
                                    

Apa aku boleh mencium keningmu?
Atau sekedar memandangmu?
Impian hati yang selalu aku rindu
Bahkan, rasanya tulangku tersusun membentuk namamu
Pun dengan darahku
Mengalir begitu saja, seperti cinta ini yang tak pernah bisa ku kendalikan

Samudra, Gunung, ataupun Angkasa
Semua siap ku kalahkan
Teruntukmu yang ku tunggu
Teruntukmu ketakutan dan harapan
Bahkan, jika harus aku melawan hukum alam,
sekalipun

7 Januari 2018

Puisi: Sajak tanpa maknaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang