Jadi Ini Akhirnya?

6.6K 406 97
                                    

Viny baru saja memarkirkan mobilnya di basement rumah keduanya. Hari ini memang ia tak ada kegiatan apa pun namun karna tim K3 hari ini ada teater, ia ingin menjemput Shani sekalian melihat perform timnya itu.

Saat ia masuk ke dalam teater tim K3 sudah di lagi terakhir sebelum encore. Viny melipat kedua tangannya sambil memperhatikan TV lcd yang berada di backstage. Ia tengah memperhatikan Shani yang sedang tersenyum kepada para fans yang menonton. Senyum yang bisa menularkan kebahagiaan.

Ah andai saja hubungan mereka masih seperti dulu mungkin sekarang ia tak akan merasa ada yang mengganjal setiap bersama Shani. Rasa takut yang akhir-akhir ini selalu muncul jika bersama Shani. Takut akan kehilangan untuk kedua kalinya ataupun takut jika Shani akan kembali meninggalkannya demi orang lain seperti kemarin. Ia tersenyum tipis lalu menundukkan kepalanya. Ia tak yakin bahwa hatinya akan bisa sepenuhnya kembali percaya pada Shani. Ini terlalu sulit.

"Kaka? Kok kamu ada disini?"

Viny kembali mengangkat kepalanya saat mendengar suara orang yang sedari tadi ia pikirkan. Ia tersenyum melihat Shani menghampirinya.

"Mau jemput kamu." Ucap Viny.

"Kok ga bilang?" Tanya Shani mengerutkan keningnya.

"Pingin aja. Kamu ganti baju dulu gih." Ucap Viny yang sadar Shani masih harus tampil untuk lagu encore.

"Eh iya. Bentar ya." Ucap Shani yang kemudian langsung berjalan masuk ke ruang ganti.

Viny menarik kursi ke dekatnya lalu duduk. Ia memperhatikan hp Shani yang tergeletak di dekat tasnya.

"Kebiasaan banget suka nyimpen sembarangan." Ucap Viny sambil mengambil hp Shani lalu membukanya.

"Eh passwordnya masih yang dulu ga ya." Gumam Viny melihat hp Shani yang terkunci.

Viny mengangkat bahunya lalu mencoba password yang ia ketahui dan ternyata terbuka. Viny tersenyum kecil. Password Shani tidak pernah di ganti walaupun mereka sudah putus.

Setelah terbuka ia dengan iseng membuka kamera dan selfie di hp Shani. Viny tersenyum puas lalu memasukkan hp Shani ke dalam sakunya saat melihat Shani yang baru saja selesai berganti baju.


"Bentar aku perform dulu ya." Ucap Shani sambil menusuk-nusuk pipi Viny.

"Iya. Semangat!" Ucap Viny tersenyum manis.

Shani membalas senyum Viny lalu kembali bersiap-siap untuk 3 lagu terakhir.

~

Viny mengucek matanya ketika lampu didepannya berganti menjadi merah. Ia sedang di jalan pulang untuk mengantarkan Shani pulang ke rumah sehabis teater K3 tadi. Shani menatap ke arah Viny lalu memegang tangan Viny yang sedang mengucek matanya.

"Ngantuk ya? Mau berhenti dulu ga?" Tanya Shani. Viny menggelengkan kepalanya.

"Ga usah, ini tanggung dikit lagi nyampe."

"Beneran? Kamu kuat? Bahaya lo kalau kamu ngantuk." Ucap Shani.

"Beneran. Aku kuat kok. Tenang aja, aku ga mungkin ngebahayain kamu." Ucap Viny tersenyum lalu kembali menjalankann mobilnya setelah lampu kembali berubah menjadi hijau.

Di dalam perjalanan Shani terlihat mengajak ngobrol Viny untuk mengurangi rasa kantuk Viny dan itu berhasil. Viny sepanjang jalan terlihat mengantuk dan asik mengobrol dengan Shani.

"Kamu nginep aja ya? Aku ga mau kamu kenapa-napa di jalan." Ucap Shani ketika mereka sudah sampai di depan rumahnya.

"Emm.." Viny mengerjapkan matanya sambil mengusap matanya. Sejujurnya ia memang sangat mengantuk.

Story Of Viny Shani (Season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang