Shani meletakkan sendok dan garpunya lalu memperhatikan Viny yang sedang sibuk dengan laptopnya. Mereka berdua memutuskan untuk makan siang bersama sambil menunggu jadwal kelas mereka. Namun sedari tadi Viny sibuk dengan laptopnya bahkan makanannya sama sekali tidak di sentuh.
"Ka makan." Ucap Shani.
"Iya." Ucap Viny namun mata dan tangannya masih fokus kepada laptopnya. Shani menghela nafas lalu mengambil alih makanan Viny.
Mata Viny yang sedari tadi fokus dengan tugasnya akhirnya teralihkan ketika melihat sendok yang tersedor di depan wajahnya. Ia mengangkat kepalanya lalu melihat Shani yang tengah menyodorkan sendok itu.
"Makan." Ucap Shani menatap tegas Viny. Viny meringis pelan lalu membuka mulutnya menerima suapan Shani.
"Aku tau kamu lagi banyak tugas dan deadline tapi jangan sampe nyepelein makan dong. Kalau kamu sakit gimana?" Tanya Shani kesal sambil menyuapi Viny.
Viny mengunyah makanan di mulutnya lalu menelannya. "Iya iya maaf."
Shani mendengus sebal lalu meletakkan sendoknya ke piring yang sudah kosong. Ia lalu menyodorkan minum ke arah Viny.
"Kamu hari ini teater?" Tanya Shani.
"Iya baru di kasih tau tadi pagi." Jawab Viny.
"Oh gitu. Awas ya jangan genit-genit." Ucap Shani menepuk-nepuk pipi Viny. Viny menatap Shani sekilas lalu menganggukkan kepalanya.
"Iya ngga." Ucap Viny. Shani tersenyum lalu mengusap pelan pipi Viny.
Shani menarik tangannya lalu melirik ke arah jam tangannya.
"Ka, kelas aku bentar lagi mulai." Ucap Shani.
"Oh iya?" Ucap Viny melirik ke arah jam tangannya. Setelah melihat jamnya ia pun langsung menyimpan file tugasnya dan mematikan laptopnya lalu membereskan barang-barangnya. Begitupula dengan Shani.
"Yuk." Ucap Viny bangkit dari duduknya lalu mengulurkan tangannya. Shani pun menerima uluran itu dan menggenggam tangan Viny. Mereka berdua pun keluar dari restaurant.
~
Shani melipat kedua tangannya memperhatikan Viny dari lcd di backstage. Ia hanya bisa mendengus sebal ketika tangan Viny yang tak bisa diam. Sedikit-dikit merangkul, mencubit pipi member lain.
"Wah ka Viny kalau di stage jiwa player nya suka muncul ya." Celetuk Desy yang tiba-tiba saja berdiri di samping Shani.
"Mau di stage atau pun di backstage sama aja." Gumam Shani sinis yang membuat Desy terkekeh.
"Wah Viny cari mati." Ucap Yona geleng-geleng kepala melihat Viny yang dengan santainya memeluk Kyla. Shani menatap tajam lcd itu sambil mengepalkan kedua tangannya.
Brak!!
Semua member yang berada di sana langsung tersentak kaget dan menoleh ke arah sumber suara. Desy yang berada di sebelah Shani mengusap dadanya kaget.
"Buset bidadari ngamuk." Gumam Desy saat Shani berlalu pergi setelah menendang kursi yang ada di sebelahnya.
~
Viny sedari tadi melirik ke arah Shani yang hanya diam dari awal ia selesai teater. Ngomong hanya seadanya dan itu hanya kepadanya. Ia mengetuk-ngetuk jarinya di stir mobilnya sambil berpikir apa yang membuat Shani seperti marah kepadanya.
"Shan, kenapa sih?" Tanya Viny yang akhirnya membuka suaranya. Shani melirik sekilas lalu menggelengkan kepalanya pelan.
Viny menghela nafas panjang, "Kalau ada apa-apa tuh cerita. Kalau kamu marah sama aku juga ngomong, jangan diem aja. Kasih tau salah aku dimana." Ucap Viny.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Viny Shani (Season 2)
FanfictionKembali mengisahkan kelanjutan hubungan Viny dan Shani di JKT48.