.

58 11 0
                                    

Tepat dihari ulang tahun Nada, pacar Ramadhan. Aku udah janji sama dia bakal dateng sama Aditya keacara ulang tahun Nada.

Tinn tinn tinn

Suara klakson motor terdengar dari dalam kamarku, aku lihat dari jendela ternyata Aditya. Aku langsung keluar kamar dan menghampiri Aditya.

"hai Dol"

"hai juga Dol" "maaf ya udah bikin kamu nunggu lama, tadi motornya abis dipake sama ayah aku sebentar"

"iya gapapako" "yauda yuk berangkat, udah jam 18.45 bentar lagi acaranya dimulai"

"yaudah ni pake helm nya"

Tanpa menggubris perkataan Aditya aku langsung menerima helm dan memakainya. Selama perjalanan semuanya hening, hingga sampai ditempat tujuan.

"awas hati-hati turunnya" kata Aditya.

"iya dol" "nih helm nya"

Aditya tidak menggubris ucapan ku dan menerima helmnya. Tiba-tiba saja Aditya merapihankam rambutku yang berantakan karna tertiup angin.

"rambut kamu acak-acakan banget sayang, udah kaya orang gila" ucap Aditya sambil tertawa.

"ih jahat bangetsi kamu"

"sini aku benerin biar tambah keliatan cantik"

Akupun tidak menggubris perkataan Aditya.

"nahh sekarang sudah rapih. Yuk kita masuk"

"yuk"

Aditya langsung menggenggam tanganku dan masuk kedalam.

Aku mencari-cari sosok Ramadhan karna suasa ramaikan sekali, agak sulit untuk menemukannya. Tiba-tiba saja ada yang memanggilku dan Aditya dari jauh.

"April , Aditya"

"eh lo Ram. Gue cari-cari ga ketemu" "ehm kenalin ini Aditya, pacar gue" "Dol, kenalin ini Ramadhan"

Merekapun saling berjabat tangan.

"ohiya mending kita kesana yuk, kalian berdua ditungguin sama Nada"

Tanpa menggubris ucapan Ramadhan aku dan Aditya langsung mengikutinya dari belakang. Setelah sampai ternyata pacar Ramadhan sangat cantik, putih, tinggi, bak model luar negri, pantas saja Ramadhan tergila-gila dengan dia.

"hai aku Nada, pacar Ramadhan"

"aku April ini pacarku, Aditya"

"kalian sangat cocok sekali"

"terima kasih. Kalian juga sangat cocok"

Aku , Aditya, Ramadhan, dan Nada, terus berbincang selama acara berlangsung kecuali saat acara tiup lilin.

Entah kenapa aku tidak kesal melihat Ramadhan bersanding dengan Nada, tidak seperti kemarin-kemarin yang selalu kesal mendengar celotehan dia tentang Nada.

Waktu sudah menunjukan pukul 20.55 acara sudah selasi, para tamu undangan sudah banyak yang pulang terutama aku dan Aditya.

*****

Pagi ini aku mendapatkan pesan banyak sekali dari Aditya, Ramadhan, dan Nada. Entah dari mana Nada mendapatkan nomerku, mungkin saja dia mendapatkannya dari Ramadhan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 31, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BingungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang