Setiap harinya aku menyiapkan segala sesuatunya sendiri di karnakan aku berada jauh dari orang tuaku, aku saat ini bekerja di salah satu resort di Bali, dimana aku hanya pegawai di departemen marketing, sebenarnya saat ini aku sudah cukup puas dengan hidup ku di karnakan mimpi yang aku punya hampir semuanya sudah tercapai, jangan salahkan aku yang mempunyai mimpi yang tak terlalu tinggi masalahnya aku hanya seorang anak perempuan berasal dari keluarga biasa walaupun memang bukan keluarga tidak mampu.
Perkenalkan nama ku Denia Luvita aku saat ini berusia 27 tahun, ya memang aku tahun saat ini aku memang seharusnya sudah menikah tapi menurutku umur segini masih menjadi suatu kewajaran untuk melajang, selain memang belum menemukan jodohku yang masih disembunyikan Tuhan tapi tidak adanya desakan dari kedua orang tua ku jadi aku nyaman saja dengan keadaan ku sekarang walaupun memang ini sudah menjadi saatnya aku memiliki suami dan anak.
Sebenarnya hari ini aku sangat santai di karnakan semua urusan client yang aku handle sudah selesai sebelum jam 2 siang tapi sangat di sayangkan Denia mengambil ahli kerjaan temannya yang baru saja di pecat di karnakan keteledoran temannya itu, tapi ya sudahlah ini memang sudah menjadi tanggung jawab Denia padahal tidak ada bonus yang di terima Denia untuk pekerjaan tambahan ini, segela sesuatu sudah selesai dan tinggal satu pekerjaan yaitu mendekor ballroom yang aka digunakan malam nanti untuk acara ulang tahun anak seorang pengusaha di Bali, segala sesuatu yang bersangkutan sudah siap tinggal mendekor gedung saja yang masih dalam proses, ketika Denia sampai di hall ia melihat seorang pria yang sedang marah kepada pegawai yang sedang mendekor akhirnya Denia pun berjalan menuju ke arah pria tersebut Dan terdengar dari kejauhan sepertinya pria tersebut ada masalah dengan dekor ini
"Maaf ada masalah dengan dekor hall ini pak? Apa bapak yang mempunyai acara?" ujar Denia dengan sopan dan dalam hati Denia mengagumi ketampanan pria ini apakah pria ini ayah dari anak yang berulang tahun malam ini, jika iya sangat disayangkan bahwa dia sudah menikah
"Jelas ini masalah besar" suara bass pria tersebut menyadarkan Denia dari lamuannya
"Memangnya apa yang salah ya pak?"
"Dekor yang saya inginkan dan saya setujui bukanlah seperti ini, tapi ketika saya berinisiatif untuk melihat langsung prosesnya ternyata tidak sama, dan untung saja saya mengetahui nya sekarang, saya ingin semuanya diganti menurut yang saya setujui"
"Tapi maaf pak sesuai dengan kontrak yang bapak tanda tangani dan di setujui, bapak memilih tema ini" dasar nasib buruk apa yang menimpa ku, mengapa temannya masih saja meninggalkan masalah padahal sudah hampir seminggu iya keluar dari sini
"Tapi saya tak menginginkan ini" ujar pria tersebut dengan nada sedikit tinggi
Denia pun memperlihatkan kontrak yang di tanda tanggani oleh pra tersebut dan memang pria tersebut menanda tanggani dekor sesuai dengan apa yang sudah dirancang saat ini, dan sudah tidak mungkin mengganti di karnakan semuanya sudah di pesan dan jadi tinggal menset nya saja, tapi pria tersebut masih saja ngotot dan keras kepala untuk meminta sesuai keinginannya.
"Pa, valerie lapar" suara anak kecil tersebutlah yang mengahlikan emosi pria tersebut
"Sabar ya sayang papa lagi ngurusin acara kamu" nada bicara pria tersebut langsung berubah dan aku hanya melihat pria tersebut dengan anak perempuan cantik ini yang kuketahi bernama Valerie
"Tapi Valerie lapar banget pa, ayo makan Valerie mau spageti" akupun melihat peluang untuk mereda kan emosi pria ini
"Ayo makan sama tante aja, kita kerestoran untuk minta paman koki masakin spageti"
"Ayo tante kita makan" akhirnya Denia dan Valeripun pergi dan meninggalkan pria itu dengan heran.
Andre POV
Aku hanya terdiam dengan binggung dan akhirnya mengikuti perginya Valerie dengan wanita tadi dan aku binggung mengapa Valerie mau saja di ajak wanita tersebut padahal anak ku itu sedikit sulit untuk berbaur dengan orang baru, jangan kan orang baru dengan pengasuhnya saja dia tidak cocok dan akhirnya sering sekali aku kehilangan pengasuh anak di karnakan Valerie yang tidak cocok dengan mereka. perkenalakan nama ku Andre Franklin Darwin saat ini aku ber usia 33 tahun dan untuk informasi aku adalah orang tua tunggal untuk Valerie dimana ibunya Valerie meninggal ketika melahirkan Valerie, sebenarnya Valerie adalah malaikat yang aku dan safira impikan untuk melengkapi kisah cinta kami dan akhirnya safira hamil setelah 3 tahun menikah tapi dia memiliki kelainan darah dimana aku harus memilih salah satu dan jujur saja aku memilih Safira tapi sangat di sayangkan yang selamat malah malaikat kecil kami dan dengan ikhlas aku merelakan safira, dan selama 3 tahun ini aku mengurus sendiri Valerie dan jangan dikira aku tidak kerepotan akan sikap anak ku itu.
Setelah sampai di restoran ternyata Valerie di sajikan live cooking oleh chef dan memasakan spageti yang iya inginkan dan dengan girang Valerie memakan semuanya dengan di suapi wanita tersebut dan aku hanya memperhatikan saja tapi masih ada kejengkelan dimana dekor yang ada tak sesuai dengan yang kuinginkan tapi sepertinya Valerie suka dan jujur dekor yang ini lebih cocok untuk ulang tahun Valerie tapi ya sudah lah waktunya sudah mendesak dan tak mungkin unutk mengubah semuanya.
Selesai makan aku membawa Valerie ke kamar untuk bersiap tapi Valerie menangis kencang ketika aku gendong dan meminta untuk di gendong oleh wanita itu dan jujur saja aku belum tahu nama wanita tersebut dan mengapa aku tak melihat papan namanya saja, men,gapa seketika aku menjadi sangat bodoh dan tenyata nama wanita tersebut Denia.
"Bisa kan kau ikut kami, dari pada Valerie akan terlambat datang ke acaranya" akupun meminta tolong wanita tersebut
"Tapi hall masih perlu pengawasan pak"
"Panggil saja saya Andre dan saya tahu nama mu Denia, kita akan mampir sebentar ke hall dan setelah itu kita ke kamar kami untuk bersiap"
"Baiklah pak"
XOXOXO
29 Desember 2017 - Lady Yohana
KAMU SEDANG MEMBACA
A Beautiful Mistake
RomanceTak semua sesuatu yang baik harus diawali dengan langkah baik, terkadang kesalahan bisa menjadi suatu anugerah terindah di kehidupan Valerie adalah tujuan utama ku untuk hidup, hanya putrii ku yang menjadi prioritas sampai kapan pun - Andre Franklin...