Chapter 3

1.7K 42 5
                                        

Denia POV

1 minggu berjalan dengan cepat dan Denia sudah memutuskan bahwa saat ini yang terpenting adalah biaya sekolah adiknya dari pada karir dan harga dirinya setelah iya berfikir dan menghitung gajinya selama beberapa bulan kedepan maka tidak akan cukup walaupun adiknya hanya kuliah di Indonesia, dan aku sudah mengabari Andre untuk bertemu ditempat kemari serta aku sudah mengajukan surat penguduran diri dimana hotel aku bekerja dan awalnya memang pihak hotel tidak menyetujuinya dikarnakana ini sangat mendadak tapi akhirnya aku menjelaskan alasannya dan hotelpun tak mungkin mengajiku sebesar apa yang Andre berikan.

Seperti bisa sesampainya aku disana aku tidak melihat keberadaan Andre dan aku langsung mengabari Andre bahwa aku sudah sampai di restoran dekat kantornya, beberapa saat aku bisa melihat Andre dari kejauhan masuk ke dalam restoran dan aku akui bahwa dia sangat lah tampan dan semoga saja pilihan yang aku lakukan tidak merubah apapun dalam hidup ku.

"Hai Nia, apa kabar? Semoga aku mendengar kabar baik dari mu hari ini" dengan suara bass dan sepertinya Andre berusaha mencairkan suasana walaupun masih terdengar sangat kaku

"Sebelumnya saya akan mengajukan syarat" inilah yang membuat aku khawatir dikarnakan jika Andre tak setuju maka tamatlah riwayat ku dikarnakan aku sudah mengundurkan diri

"Sebutkan lah apa yang kamu inginkan" tatap Andre dengan serius

"Aku menginginkan gaji 3 bulan pertama ku besok, dikarnakan aku sangat membutuhkan uang tersebut" aku memperhatikan raut muka Andre yang berubah, oh Tuhan mampus lah aku

"Tapi apa yang menjamin bahwa kau tidak akan lari dari tanggung jawab mu ketika aku sudah memberikan 3 bulan gaji pertama mu?"

"Kau bisa menahan ijazah pendidikana ku sebagai gantinya"

"Tapi jika boleh tahu untuk apa kau uang dengan cepat?"

"Saya rasa itu bukan urusan anda tuan, jika tidak bisa tak apa dan saya akan pamit saat ini juga" akupun sudah lemas dan sudah dipastikan akau besok bergelar pengangguran, ya Tuhan betapa percaya dirinya aku bahwa Andre akan mengabulkan permintaan ku sehingga aku mengajukan surat pengunduran diri terlebih dahulu, akupun mengemasi tas ku agar dapat segera beranjak

"Tunggu sebentar Nian, aku akan mentransfer uang itu saat ini juga, dan kau bisa masuk kerja hari ini juga"

Seperti hujan yang kudapat di tengah padang gurun, ya Tuhan apakah tadi hanya khayalan ku saja atau aku malah berfatamorgana di sini, akupun menoleh dan menatap Andre seolah Andre paham bahwa aku menuntu penjelasan lebih..

"Sini berikan no rekening mu sekarang biar aku transfer, gunakan lah uang tersebut dengan bijaksana" akupun yakin bahwa tadi bukan Khayalan dan salah dengar, akupun langsung memberikan nomor rekening ku dan jika Andre tahu bahwa uang tersebut akan aku gunakan untuk pelunasan uang sekolah adik ku dikarnakan ia akan menghadapi ujian akhir disekolahnya maka dia akan menyesal berbicara seperti itu, ku yakin itu.

"Dan ayo ikut aku ke kantor sebentar untuk mengambil peralatan ku dan mobil setelah itu kita ketempat tinggal mu dan mengambil barang yang kau butuhkan" whatt itulah yang aku lupakan bahwa aku mulai bekerja hari ini juga dan apa maksudnya mengambil barang yang aku butuhkan.

"Maksudnya??"

"Kau akan ikut tinggal dengan ku dan Valerie dikarnakan kau harus stand by selama 24 jam dan menurutku kau bisa memutuskan kontrak dengan tempat tinggal mu dari pada kau membuang buang uang saja"

Sebenarnya aku sudah tau bahwa aku pasti akan tinggal dengan Andre dan alerie tapi ya sudahlah hitung hitung sekalian berhemat, akhirnya aku mengikuti Andre ke kantor yang tak jauh dari restoran dan menunggu Andre untuk mengambil tasa dan beberapa berkas setelah itu menuju kos an ku dan mengambil barang yang tak banyak memang aku tak menumpuk banyak barang dikosan ku. Sesampainya aku di rumah Andre yang luar biasa besarnya aku langsung disambut terikan Valerie yang begitu nyaring melihat papanya pulang dan aku melihat adanya wanita yang sama ketika berbelanja dan sedang menyuapi Valerie dan aku melihat Valerie yang berada di gendongan papanya setelah itu melihat aku dan berteriak memanggilku.

A Beautiful MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang