Chapter 5

33 0 0
                                        


Sesudah Valerie selesai mandi akhirnya kami turun dan melihat bahwa semuanya sudah berkumpul di teras belakang dan sepertinya memang orang tua Andre suka menghabiskan waktunya dengan menikmati udara segar ini dibuktikan dengan banyaknya tanaman dan pohon di rumah ini dan rumah ini sepert 2 kali lipat dari rumah yang Andre tempati sekarang, rumah Andre saja menurutku sudah besar dan bisa kalian bayangkan sebesar apa rumah ini.

Valerie pun bermain dengan mainannya dan setelah ku ketahui dari tante monika bahwa Andre adalah anak tunggal sehingga Valerie adalah cucung pertama mereka dan berharap banyaknya tambahan cucung lagi dan tentu dari Andre dikarnakan hanya Andre anak mereka walaupun Andre memiliki beberapa sepupu tapi tidak sering bermain ke rumah tante Monita.

"Sepertinya kau harus mengambil opsi yang mama tawarkan Ndre dengan mengambil jasa pembantu yang datang pagi hari dan pulang ketika siang hari"

"Tapi tak ada yang menyediakan jasa memasak ma" akupun hanya dapat memperhatikan dan mendengar sambil menemani Valerie bermain

"Denia kan pintar masak, kenapa ga menawarkan Denia mungkin dia bisa membantu, Mau kan Nia?"

"Ehhh, kalau memang bisa membantu kenapa tidak" aku pun menjawab seadanya dan memang dari tadi aku ingin menawarkan diri, aku mengetahui dari kemaren Andre sudah sibuk mecari pengganti mbok Jah secara sementara

"Tapi Nia kan fokus mengurusin Valerie mam, nanti Valerie malah terbengkalai" ya Tuhan Valerie bukan lah anak yang nakal, malah terkadang aku bisa ikut tidur siang ketika cemilan Valerie sudah selesai sangking santai nya aku

"Hanya memasak Ndre bahkan makan siang saja kau tak makan dirumah hanya untuk Valerie, sedangkan untuk pegawai lainya kau dapat memesan catering pagawai" Andre pun melirik ku dan aku hanya menganggukan kepala tanda bahwa aku tak keberatan sama sekali

"Baiklah, semoga ini yang terbaik"

Selama kami menginap di rumah orang tua Andre Valerie menjadi lebih manja dikarnakan semakin banyak orang yang memanjakannnya di tambah lagi kemarin datangnya sepupu Andre yang umurnya tak jauh dari aku yaitu Haris dan orangnya supel dan lebih banyak omong dari pada Andre dimana Haris sangat menyukai anak-anak dari ceritanya serta dia ternyata kakak tingkatku dikampus dahulu hanya beda fakultas saja, wajar aku menuntut ilmu di fakultas pariwisata sedangkan Haris di fakultas bisnis dan ekonomi, dan entah kenapa aku merasa mendapatkan teman untuk mengbrol tapi haris hanya mampir di Bali dikarnakan sebenarnya ia bekerja dan tinggal di Jakarta, tapi lumayan ada teman cerita selama sehari.

Sepulangnya kami ke rumah Andre semua berjalan seperti biasa, besoknya aku bangun lebih pagi untuk menyiapkan sarapan untuk Valerie dan Andre, aku memutuskan untuk memasak mie goreng untuk mereka setelah selesai akupun membangunkan Valerie untuk bersekolah dan memandikan princes kecil itu, tapi seperti anak-anak biasanya senin adalah hari yang cukup berat dikarnaka sudah terlalu menikmati weekend, kamipun kebawah untuk sarapan dan ternyata sudah ada Andre dibawah Valerie pun meminta di gendong papa nya dan di suapi, entah mengapa anak tersebut manja sekali.

Malam harinya aku menidurkan Valerie lebih cepat dikarnakan anak tersebut sudah mengatntuk dari sore, namun Andre belum pulang memang bukan hal pertama selama aku kerja Andre pulang larut tapi biasanya ada mbok Jah yang membuka kan pintu, walau diluar ada satpam tapi aku tak bisa tidur jika pintu utama tak terkunci, akhirnya aku memutuskan untuk menunggu di ruang TV saja, hingga jam 2 malam suara mobil Andre memasuki perkarangan rumah, aku pun membuka kan pintu rumah dan terlihat Andre yang berjalan sempoyongan, Denia pun memapah Andre dikarnakan Andre seperti orang yag ingin jatuh dan tercium dari mulut Andre bahwa ia sedang mabuk saat ini, dan ini fakta baru bagi Denia.

Denia pun mengambilkan air putih ketika Andre berkata haus dan Denia tak tau harus berbuat apa dikarnakan ini baru pertama kali menghadapi orang mabuk, dan ketika Denia menaruh gelas tersebut di meja tiba-tiba Andre menarik pinggang Denia dan langsung mencium Denia dengan terburu buru dan panas, Denia pun terdiam dikarnakan ini untuk pertama kalinya untuk dia dan dia terkejut dengan tindakan cepat Andre dan apa yang Andre lakukan terasa sangat cepat dan ketika tanggan Andre meremas kedua gundukan dibalik baju Denia, barulah denia tersadar dan berusaha melepaskan diri namun kekuatan Denia tak sebanding dengan kekuatan Andre dan ketika Denia hampir berhasil mendorong Andre namun Denia malah diangkat seperti anak monyet digendong ibunya, Denia masih berusaha memberontak tapi Denia merasakan ada hal aneh ketika Andre menjilati lehernya dan Denia tak kuasa untuk memberontak dan ketika Denia sampai dikamar Andre baru Denia sadar bahwa ia berada dalam bahaya, dia berusaha untuk kabur namun ia sudah dikurung Andre.

Terlihat dari tatapan mata Andre yang tajam dan wajahnya yang tegas serta sangat tampan, Andre mencium Denia lagi hingga Denia mengakui bahwa Andre sangat hebat hingga semuanya terasa nikmat ketika berciuman, ketika Andre membuka seluruh baju Denia dengan paksa Denia sudah menagis dikarnakan ini semua tidak benar, namun Andre yang sudah sangat mabuk dan bernafsu akhirnya tetap melakukan semuanya kepada Denia walau tangisan serta erangan Denia yang pilu.

Denia tak berfikir bahwa sesuatu yang iya jaga selama ini akan diambil paksa oleh Andre, tanpa ada hubungan yang lebih antara pengasuh anak dan tuannya, walaupun erangan yang keluar dari mulut Denia menandakan bahwa secara tak langsung iya menikmati permainan yang diberikan Andre tapi bukan cara ini yang Denia inginkan untuk melepaskan keperawanannya.

"Andre ahh lepas hiks hiks ..."

"Andre sadarlah, Andre!!"

Dengan sisa tenaga yang ia miliki, Denia berusaha berteriak

"Sudahi Andre aku sangat lelah ahhhhhh"

"kenapa kau berisik sekali safira sayang! Biasanya kau yang memulai pertama?" Andre berkata dan mempercepat gerakannya kepada Denia

"Arggg!! Kau lebih sempit sayang" dan akhirnya Andre ambruk diatas Denia

Sesudah semuanya berakhir, Andre tertidur dengan pulas disamping Denia dengan memeluk Denia dari belakang sedangkan Denia hanya menangis tampa suara dikarnakan erangan Andre yang keluar ketika Denia menangis membuat iya takut, ingin rasanya Denia keluar tapi rasa tak sanggup untuk berjalan dan rasa yang amat sakit diselakangannya setelah disetubuhi secara paksa berulang kali oleh Andre dan lebih sakit di hatinya, ya Tuhan ini pengalaman pertama ku dan harus berakhir seperti ini.

Ketika subuh sudah datang Denia mengumpulkan kekuatan untuk berjalan dan memunguti semua bajunya setelah itu dia berusaha untuk berjalan keluar dan meninggalkan Andre, sesampainya dikamar ia masuk kemar mandi dan menagis dengan kencang dan berusaha membersihkan dirinya hingga badanya terasa sakit ketika digosok setelah itu ia berendam untuk setengah jam dan mencari pekerjaan untuk mengahlikan perhatiannya.

A Beautiful MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang