Chapter 10 : PSE

267 13 22
                                    


UP untuk chapter ini rada lama karena kondisi yang tidak memungkinkan dari thornnya


____________
15-juli-2028


'Brm. Brmm'

Suara mobil SUV bergerak dengan mulus meninggalkan kota Yogyakarta. Aku hanya memandang keluar jendela memperhatikan apa yang ada diluar.

"Haaaa," helaan nafas panjang keluar dari mulut Azka. Dahinya mengkerut menatap layarnya hpnya. Matanya, dengan mata yang malas.

"Kenapa?" Tanyaku. Azka menolehkan kepalanya kepadaku. "Yah. ... Kekacauan di kota batu kemarin sempat bikin heboh, tapi yah ... tapi entah kenapa sekarang keadaanya seperti kembali seperti awal. Ya setidaknya sekarang masih dipertanyakan oleh publik."

"Ohh. Tapi apa gak ada bekas gitu kayak rekaman video?"

"Untuk itu sudah diatasi. Semua yang berhubungan dengan media sudah diatasi."

"Lalu apa yang dimasalahkan?" Tanyaku. Azka diam sebentar menark nafas.

"Hadehh. Orang yang disana Rata-Rata tewas dan hilang, tapi saat pihak WOSGU mengirim orang kesana malah menemukan kota dalam keadaan diselubungi sihir ilusi yang membuat kota terlihat baik-baik saja. Jadi untuk seakarang WOSGU membiarkan kotanya. Sepertinya mereka menyandera warga kota di penjara," kata Azka. "Tapi ya ... ... masih ada yang berhasil diselamatkan juga oleh kami

"Begitu, jadi ... gimana sekarang?"

"Ya. Gimana ya ... ... mungkin tunggu kabar dari WOSGU dulu," jawab Azka. Aku mengeryitkan dahiku sebentar seperti menuntut jawaban lebih. Azka yang paham maksud dari tindakanku bertanya. "Ada lagi?."

"Haaaa," aku menghela nafas. "Apa itu WOSGU, dan kenapa mahluk mirip orc muncul. Bukannya mereka hanyalah makhluk mitos?"

"Menurutmu ... vampir, werewolf, mermaid. Dll itu tidak ada?" tanya Azka. Aku mengangkat bahuku saja, karena aku tidak tahu. "Mereka ada, tapi jumlah mereka sedikit. Mereka menyembunyikan keberadaan mereka dengan tinggal ditempat yang jauh dari umat manusia, atau mengunakan sihir untuk menyembunyikan tempat mereka tinggal, dan WOSGU adalah organisasi besar yang mengatasi masalah abnormal didunia dan menjaga ke stabilan diantara ras-ras lainny . Contohnya seperti kejadian kemarin itu."

  "Mmm.. jadi maksudnya WOSGU mengangkat orang-orang berkemampuan juga? dan apa kepanjangan WOSGU sih?"

"Yap, benar WOSGU memperkerjakan mereka, dan Singkatannya World Organisation Special Gift User."

"Ooooh."

"Dah paham kan.

"Mmm ... Az unique skill itu apa?"

"Itu skill yang biasanya sudah dapat dari awal sih, biasanya itu menentukan classmu. Oya classmu apa? Aku belum liat kemarin. wisard? witch? sorcecer? Elemental?"

"Lihat sendiri. ... Status open,"kataku, dan layar hologram muncul menampilkan statsku. Aku menunjukkan jariku ke arah Clasku.

- Status user -

Nama : Adelia Zahra
Gender : Female
Class : ?????
Ras : Human? (are you realy human?)
Rank : ?????
_____________________
HP : 180(1300)
MP : 664(2300)
Str : 30 (543
Agi : 53 (1040
Def : 12 (503)
DEX: 23(543)
VIT : 40 (492)
INT : 234(2141)
_________________
[Skill]
- Mega buff
- Bullet time
- motion prediction
- limit break
- Light movement (only active if use limit break)
- Quick teleport (only active if use limit break)
- Rapid recovery
[Unique skill]
-Unknown

_________________
[Abnormal State]
- all Ability and skill limiter

    "Mmmm. Unique skillmu tidak diketahu ... dan classnya juga tidak diketahui. Bukannya kamu ini termasuk pengguna magic, tapi kenapa tidak masuk class itu ya?" sambil bergerak semakin mendekat kearah hologram.

Aku memberikan tanganku, agar dia bisa melihat hologramnya lebih jelas. "Mana kutahu, orang aku sendiri nanya ke lu sekarang, huh" sambil membuang muka kesamping.

"Ya, ya nanti coba periksa secara manual, tapi ya, aku penasaran ama matamu itu dan apa itu castrix? sebelumnya kamu tidak menjawab pertanyaanku yang mata."

"Castrix ya. Itu kayak gimana ya susah jelasinnya, tapi yang mata ini kayanya karena aku teralu maksa make kemampuanku walaupun dah dibilangin jangan sampe kelewatan, jadinya permanen kek gini efecknya hehehe," jawabku sambil tertawa kecil dibuat-buat

"Yaelah malah ketawa," sambil menjitak dahiku dengan keras. "Auh," Aku menutup dahiku dengan tanganku, sembari mendengus kesal.tunggu kenapa baru kepikiran sekarang aku. "Az, aku gak sadar disana berapa lama?"

"Kamu baru sadar setelah tiga hari disana."

"Ohhh. Cepat juga ya."

"Ya jelas lah. Orang Rai sampe kewalahan make heaven healing terus ke lu buat jaga tubuh lu tetap stabil."

"Ya, ya" kataku sambil memembuang mukaku ke arah luar jendela melihat keluar lagi. Aku menekan tombol untuk menurunkan jendela. Angin berembus masuk kedalam mobil menerpa wajahku. Aku melirik sebentar ke Azka. Azka sibuk bermain dengan gamenya sekarang padahal tadi dia khawatir dengan penyerangan kota. Aku membuang mukaku lagi ke arah jendela mobil lagi, menikmati angin.


***

"Oi bangun, bangun," diikuti dengan beberapa guncangan ditubuhku. Aku membukasedikit kelopak mataku, terlihat Azka berusaha membangunkanku. Aku mengerjapkanmataku beberapa kali menyesuaikan pencahayaan dan meregangkan tanganku. Akumenoleh kesamping, melihat keluar jendela. Hamparan tanah hijau dan tamanterlihat diluar. Mobil juga sudah terasa tidak bergerak lagi "Sudah sampai?"tanyaku dengan malas. 

My life from zero : REGAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang