Dua

33 2 3
                                    

Hari ini Anna datang terlalu pagi ke sekolah.Masih pukul 06.20 wib.Anna memilih untuk ke kelasnya saja.Anna berjalan melewati ruang osis,terlihat pintu ruang osis terbuka sedikit,lalu ada suara benda jatuh di sana.Awalnya Anna tidak peduli,tetapi rasa penasaran menghampirinya.Anna memberanikan diri melihat ke ruang osis.
Rasa takut Anna hilang ketika melihat ada seorang pria disana sedang membereskan map-map yang terjatuh.Anna memberanikan diri masuk dan menawarkan bantuan.

"Bisa saya bantu?" tanya Anna dengan sopan.

Pria itu menengok ke arah Anna.

Ya Allah,tampan... Anna berkata dalam hati.

"Iya tolong bantuin gue dong,ini banyak banget map yang jatuh."

Tanpa pikir panjang Anna membantu pria itu.Anna melihat dasi yang dikenakannya dia memiliki strip 2 berarti dia kelas 11.

"Thanks ya udah bantuin gue."

"Iya kak.Yaudah saya mau ke kelas dulu."  ujar Anna.

"Eh nama gue Agung.Gue ketua osis baru disini." pria itu berkenalan dengan Anna.Anna menyambut tangan Agung dan menyebutkan juga namanya.

"Saya Anna kak."

Anna langsung pergi dari ruang osis.Anna sedang menormalkan pikirannya.Dia masih sangat terpesona dengan ketampanan Agung.
Anna melihat ke belakang,dia pikir Agung masih melihatnya,ternyata tidak.Anna menghembuskan nafasnya kasar.

Bego sih Na,mana mungkin kak Agung yang ganteng itu ngelirik lo.Lo itu ngaca lo itu biasa aja.Cantik enggak,menarik pun enggak.

Anna terus saja menasehati dirinya dalam hati agar dia tidak baper dengan kak Agung.

*******

"Na,lo kenapa sih bengong aja." ujar Ola.

"Iya gue perhatiin dari jam pelajaran pertama sampe istirahat ini lo bengong aja senyum-senyum sendiri lagi.Kayak orang gila lo." ujar Lisa.

"Gue lagi terpesona nih,sama seseorang." kata Anna sambil senyum-senyum.

"Sama siapa?" kompak ketiga temannya bertanya.Suara mereka bertiga terdengar ke seluruh penjuru kantin.Dan sekarang mereka jadi pusat perhatian.

"Ssttt....Jangan berisik dong.Tuh kita diliatin." ujar Anna.

"Iya deh,sama siapa emangnya Na?" tanya Lisa dengan suara yang pelan.

"Kalian tau kak Agung kan?" tanya Anna.

"Lo ada apa sama kak Agung Na?"  tanya Ola

"Lo jadian sama kak Agung?" tanya Tania.

"Kak Agung suka sama lo?"  tanya Lisa.

"Bukan.Tadi gue ketemu dia di ruang osis,gue bantuin dia beresin map yang jatuh.Abis itu dia nanya nama gue.Gak mungkinlah cowok setampan dia bisa suka sama gue yang cupu ini." ujar Anna.

"Yaelah Na,lo itu gak cupu kok,lo cantik.Tapi lo itu keliatan gak fresh aja." ujar Tania

"Maksudnya?" tanya Anna.

Tania segera mengeluarkan kaca yang selalu dia bawa kemanapun itu,mereka menyebutnya kaca ajaib.

"Tuh muka lo gak fresh." kata Tania sambil menyodorkan kacanya ke wajah Anna.

"Iya nya Na,memangnya lo ke sekolah gak pake apa-apa?" tanya Ola.

"Pake lah,nih gue pake baju.Gue pake daleman.Yakali gue ke sekolah gak pake apa-apa." jawab Anna santai.

"Aduh Anna,bukan itu maksud gue.Maksud gue tu lo gak pake bedak gitu,pelembab,liptint gtu.Seengganya lo gak pucet gitu." ujar Ola.

"Enggak,udah setahun gue gak pake kayak gitu." ujar Anna.Raut wajah Anna berubah ketika tak sengaja dia mengingat omongan dari Mama nya setahun lalu.

*flashback on

"Ma,mau diapain semua make up Anna?" tanya Anna pada Mamanya.

"Anna sayang,maafin Mama ya nak.Ini semua demi kamu.Mama sengaja membuang semua make up yang kamu punya." ujar Mama Anna.

"Tapi kenapa Ma?"

"Mama dan Papa hanya gak mau kejadian kemarin terulang lagi kepada kamu nak.Kamu anak kami satu-satunya."  ujar Mama.

"Terus apa hubungannya sama make up Anna Ma?"

Mamanya berjalan keluar dari kamar Anna sambil membawa semua make up Anna.Ketika Anna ingin mengejar tetapi pintu kamar Anna ditutup oleh Mamanya dan dikunci.Mama Anna menangis,dia sebenarnya tidak tega membiarkan anak semata wayangnya tampil tidak seperti biasanya.Tetapi ini demi kebaikan Anna.

*flashback off

"Memangnya di rumah lo gak ada bedak Na?" tanya Ola lagi.

Melihat raut wajah Anna yang berbeda,akhirnya Lisa memwakili Anna berbicara.Karena Lisa sudah tau yang sebenarnya.

"Anna tu memang gak suka dandan.Setahun kemarin dia pernah pakai produk kecantikan gitu,terus wajah dia langsung merah-merah.Dari situ Anna kapok.Ya kan Na?" kata Lisa.

"Iyaa" Anna membenarkan.

Anna bersyukur masih ada Lisa yang membantunya bicara.Anna tidak mau kedua sahabat barunya ini tau.

Setelah selesai makan,mereka kembali ke kelas,karena sebentar lagi bel masuk berbunyi.
Di perjalanan ke kelas,Anna berpapasan dengan Agung.Dan Agung tersenyum kepadanya.Senyuman yang sangat manis.Senyuman itu hampir saja membuat Anna pingsan ditempat.

Setelah sampai di dalam kelasnya,Anna langsung diam.Dia memikirkan senyuman Agung yang begitu menawan menurutnya.Anna kembali diam dan senyum-senyum sendiri.

"Na,perhatiin Bu Hani lagi ngajar.Nanti lo gak bisa." bisik Lisa karena Lisa melihat Anna masih diam dan senyum-senyum sendiri.

Beruntung Bu Hani sedang menerangkan menghadap ke papan tulis.Lisa segera menyadarkan Anna dari lamunannya.Tetapi tetap saja,Anna masih senyum-senyum sendiri.Dan tiba-tiba...

"Anna Cahya Prasenja!" tegur Bu Hani dengan suara lantang.

Anna langsung tersadar,dan berdiri tetapi yang dilakukannya malah....

"Iya kak Agung?" ujar Anna.
Membuat seisi kelas tak bisa menahan tawa.Kecuali Bu Hani.

"Diam kalian! Melamun ya kamu! Berani kamu tidak memperhatikan saya ketika saya sedang menjelaskan!" ujar Bu Hani dengan emosi.

"Maaf bu." Anna menundukan kepalanya.

"Kerjakan soal nomor 3 ke depan!" perintah Bu Hani.

"What??"

**********************************************

Ilustrasi pemain:

AGUNG JANUAR PRAMANA

AGUNG JANUAR PRAMANA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AnnandikhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang