"Kita jadi trekking? Wedang ronde?"
"Ayo."
"Hmm... bentar ya, gue lagi cari-cari tempat wisata nih."
"Kamu ngeluyur gini, ada yang tau?"
"Nggak ada. Namanya juga kabur. Gimana sih."
"Seenggaknya kamu kasih tau kakak kamu gitu. Biar kalo kamu mati sehabis trekking atau keselek wedang, kan, ada yang tau sebabnya."
"Astaga. Jahat amat mulut lo ya."
"Lagian juga, sekalian."
"Sekalian apa?"
"Ngasih tau kakak kamu. Biar dapet restunya dulu kalo saya bakal jadi pacar kamu."
"Terus... ini ke mana lagi ya..."
"Nggak usah pura-pura nggak denger deh."
"Lo sih! Baru juga kenal! Penjahat wanita ya, lo!"
"Penyayang wanita, bukan penjahat."
"Lucu ya, pas kamu salting gitu. Padahal pas awal-awal mulutnya kayak bebek lagi gelut. Nyerocos mulu."
"Kurang ajar!!!"
"Idih, yang kayak gue mau jadi pacar lo aja."
"Nggak ngobrol sampe nyampe di sana, trekking tanpa alas kaki dan ngabisin sepuluh porsi wedang ronde. Kita pacaran."
"Oke."
"Hah? Eh, lo serius?"
"Jalen, jawab!!!"
"Eh, ini beneran, anjir. Ini orang nggak mau ngobrol sama gue."
"Jalen! Gila. Dasar orang gila."
••• TAMAT•••
a.n: akhirnya selesai!!! huhu maaf ya endingnya gini doang karna ini juga ide mendadak trus lagian mereka baru kenal jadi begitu HUAHA. jangan lupa baca cerita yang baru judulnya Limerence (yang bakal apdet pas hari pertama di 2018!).tbh, gue masih banyak drafts short story yang bakal dipost di tahun 2018. hiw!
dan!!! makasih buat yang udah baca dan vote!!! maaf ada komen yang nggak kebales karna gue bingung balesnya gimana tapi makasih!!!
![](https://img.wattpad.com/cover/118567585-288-k183022.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Escape Plans
NouvellesSeiring dalam perjalanan, tidak ada salahnya berbincang dengan orang asing yang duduk di sebelah saat di kereta. Rasanya nggak begitu buruk. Tapi kalau terlibat dalam alur hidup, apa rasanya masih nggak begitu buruk?