Aku dan umi pun pamit untuk pulang dan mamah keysa dan rasya mengantar kami sampai di depan pintu
"Lain kali main lagi ya umi Nabila"kata keysa-mamahnya rasya
Rasya hanya diam melihat ibu dan anak itu pergi sampai punggung mereka tak terlihat
"Nak ayo masuk"
"Eh..iya mah"
"Mereka udah pulang mah?"tanya reza yang baru datang dan duduk sambil mengambil remote dan menyalakan Tv
"Agamis banget ya mah mereka"rasya pun bersuara yang sedari tadi diam tak bersuara
"Iya,apalagi anaknya Zahra sholehah banget,,mamah jadi pengen punya calon mantu kaya dia deh"
"Buat reza aja kali ya mah si zahra"dengan nada tertawa
"Inget umur ka,dia masih kelas 11 sedangkan kaka udah kuliah gimana sihh!"
"Biarin aja si kan bisa kaka hitbah dulu zahra nya"ledek reza yang membuat rasya kesal
"Kakakk!!"
"Udah-udah ko jadi berantem si,sya ko kamu tau zahra kelas11 padahal kan tadi gak bahas tentang sekolah dia"
"Hayooo tau dari mana syaa,,jangan²"
"Jangan-jangan apa kak!! Kan dia anak baru di kelas aku! Gimana gak tau sihh!!"
"Oalahh pantesss ,kayanya ada yang lagi suka nihh sama cewe"ledek reza
"Apaan sih kak"elak rasya..
Keysa-mamahnya hanya melihat 2 anak lakinya yang sedang berdebat,ia pun memilih untuk pergi ke kamarnya sebelum itu ia menawari makanan dari umi Nabila yang memberi Brownis coklat
"Reza,resya itu ada Brownis dari umi Nabila mamah taruh di kulkas ya kalo mau ambil saja"
"Brownis mah!!mana mahh!!"itulah rasya bila sudah mendengar kata² Brownis karna ia sangat menyukai brownis tapi gak sering² sih makan nya..
"Ada di meja makan"
"Ijo dah kalo udah tau Brownis!"ledek reza yang melihat rasya meninggalkan nya untuk mengambil Brownis
"Mamah ke kamar dulu ya"
"Iya mah"
Rasya pun mengambil Brownis yang ada di meja makan dan ku bawa ke ruang keluarga.
Pas Rasya ingin menaruh kue nya reza-kakanya sudah mengambil duluan,rasya yang melihat itu dia mengomel karna sudah mengambil kuenya duluan sedangkan dirinya belum ngambil"Kak reza!! Jangan ngambil duluan napah!! Aku yang ngambil eh kaka yang makan duluan si!!"sambil merajuk
"Biarin napah syaa"reza yang melihat adenya seperti itu terkekeh.ya walaupun rasya sudah dewasa tetap saja seperti anak kecil
Mentari pagi yang bersinar begitu indah mengawali pagi zahra.
Zahra membuka hordeng kamarnya dan melihat pemandangan dari atas kamarnya melihat ke bawah dan sekeliling rumahnya yang nampak begitu sepi.
Terlihat seorang anak lelaki sedang berolahraga di halaman rumahnya,ya dia adalah Rasya.Zahra pun bergegas ke kamar mandi dan turun ke bawah untuk sarapan
"Assalamu'alaikum umi abi kaka"sapa ku saat sudah duduk bersama mereka
"Wa'alaikumsallam"jawab umi abi kaka serempak
"Zahra sekarang berangkat sama abi yah"
"Iya abi"
Kami pun menyantap makanan pagi ini dengan lahap dan dengan khidmat tanpa ada pembicaraan apapun selain alat makan yang terdengar saling bunyi..
"Umi,zahra berangkat sekolah dulu ya.Assalamu'alaikum"zahra sambil mencium punggung tangan umi Nabila
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrah Bersama Sahabatku
EspiritualDi saat aku berubah kenapa banyak yang mengejek ku? Padahal aku ingin berubah,aku ingin seperti fatimah az-zahra. Kerudung adalah mahkota yang terindah bagiku. Jangan kalian mengejek perubahan ku ini,aku butuh dukungan dari kalian.