10

3.1K 354 59
                                    

Pasca insiden pemutusan hubungan oleh Myungsoo, Sohee memacu mobilnya menuju rumah pria yang selama ini menjadi kekasihnya selain Myungsoo.

Setelah sampai di tempat yang ditujunya, wanita itu menggunakan lift yang membawanya menuju lantai lima apartemen tersebut. Sampai di sana, wanita itu menekan sederat angka lalu terdengar bunyi klik. Wanita itu masuk ke dalam apartemen dan memanggil-manggil pemilik apartemen tersebut.

"Oppa, oppa, oppa kau di mana?, Aku punya berita penting."

"Waeyo chagi?, pagi-pagi begini kau sudah membuat keributan di apartemenku." ucap pria itu sambil berjalan santai ke sofa.

"Yya, kita dalam masalah oppa dan kau masih bisa bersantai begitu. Kau dengar baik-baik, Myungsoo sialan itu memutuskan hubungan denganku."

Gerakan tangan pria itu yang hendak menyeruput kopi hitamnya seketika berhenti, "Yya, kenapa itu bisa terjadi?"

"Pagi tadi dia datang ke apartemenku dan memutuskan hubungan kami karena dia sudah jatuh cinta dengan istrinya itu. Apa yang harus kita lakukan?, padahal rencana kita hampir berhasil."

Pria itu menggenggam erat gelas ditangannya, "Sialan, arghh."

Pria itu melempar gelas yang dipegangnya ke sembarang arah membuat Sohee kaget.

"Tenang saja chagiya kita masih punya rencana kedua." ucap pria itu dengan senyuman misterius. "Kau tenang saja rencana kita akan berhasil, jadi jangan khawatir, untuk saat ini biarkan Myungsoo menikmati kebahagiaan singkatnya."

Skip

Myungsoo melajukan mobilnya menuju sebuah toko bunga. Pria itu berniat memberikan sebuah buket bunga tulip merah untuk menyatakan cintanya kepada Suzy. Setelah membeli buket bunga tersebut, pria itu berjalan kaki menuju ke sebuah toko kue yang tak jauh dari toko bunga.

Myungsoo menatap beraneka ragam kue dan roti yang ada di etalase toko.

"Hmm, Suzy suka kue apa yah?." ucap Myungsoo bermonolog.

Saat sibuk menatap kue-kue itu, deheman seseorang membuat Myungsoo berbalik.

"Oh, annyeong haseyo hyung." ucap Myungsoo sambil membungkukkan badan.

"Lama tak bertemu yah adik ipar." ucap Jongsuk sambil menatap datar Myungsoo.

Myungsoo yang menyadari sinar ketidaksukaan Jongsuk padanya, memberikan senyuman ramah. Sejak awal bertemu, memang Jongsuk menunjukkan tatapan tak bersahabat padanya, mungkin karena perjodohan yang dilakukan orang tua mereka antara dirinya dan Suzy.

Pria itu memutar otak untuk memulai percakapan dengan kakak iparnya. Jika dulu dia akan acuh dengan sikap Jongsuk, maka sekarang dia akan berusaha mengambil hatinya supaya mendapat restu dari kakak iparnya itu.

"Ah hyung, aku ingin bertanya dari semua kue dan roti yang ada di etalase ini, Suzy suka yang mana?"

Jongsuk melirik malas adik iparnya, "Kau ini suaminya tapi tak tahu apa yang disukai istrimu sendiri."

Myungsoo merutuk dalam hati, ini memang kesalahannya karena tak pernah mau mengenal Suzy lebih dekat. Pria itu mengeluarkan cengiran kecil bingung harus berkata apa.

Aura kecanggungan sangat terasa di antara mereka berdua. Jongsuk dan Myungsoo berdiri di sudut etalase agar tak mengganggu kenyamanan orang yang datang di toko tersebut. Pria itu melirik buket bunga tulip merah yang ditangan kanan adik iparnya.

"Bunga itu untuk siapa?" akhirnya Jongsuk membuka percakapan.

"Ini untuk Suzy." jawab Myungsoo singkat.

I Don't Know How I Love You (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang