4

3.1K 364 44
                                    

Suasana menegangkan terjadi di sebuah kamar yang di dalamnya terdapat seorang pria dan wanita yang sedang melayangkan tatapan tajam masing-masing. Yah siapa lagi kalau bukan Myungsoo dan Suzy, yang saling menatap tajam satu sama lain karena tak ada yang mau mengalah untuk tidur di lantai.

"Yya, kau itu namja seharusnya mengalah saja."

"Aku tak mau. Lagipula kamar ini kamarku."

"Menyebalkan sekali, dasar namja tak berperasaan."

Myungsoo menatap tajam Suzy, sementara Suzy juga tak mau kalah gadis itu juga menatap tajam Myungsoo seakan menantang.

"Begini saja bagaimana kita berbagi tempat tidur, kau di sisi yang kanan, aku di sisi kiri. Lagipula tempat tidurku cukup luas bahkan cukup untuk bertiga." usul Myungsoo.

Suzy berpikir sejenak, "Baiklah, tapi awas saja kalau kau macam-macam."

Akhirnya mereka berbagi tempat tidur, dengan guling di tengah sebagai pemisah antara mereka berdua.

Suzy mencoba tidur, tapi sepertinya matanya tak bisa diajak berkompromi. Gadis itu menoleh ke arah Myungsoo, pria itu sudah terlelap.

Suzy menghela nafas pelan, ingatan-ingatan tentang gadis yang bersama Myungsoo bermunculan di kepalanya. Rasa penasaran kembali menggelitik hatinya untuk bertanya kepada Myungsoo.

Karena lelah berpikir, Suzy akhirnya tertidur dengan sendirinya.

Matahari pagi mengintip dari jendela yang masih tertutup gorden. Tampak dua orang manusia masih terlelap dalam mimpi indah mereka.

Tak lama kemudian salah satu dari mereka membuka mata lalu mengerjap-ngerjapkan matanya, saat merasa ada yang membuat pergerakannya terbatas. Gadis itu, Suzy, menoleh ke arah samping mendapati Myungsoo dengan mata tertutup memeluk dirinya layaknya guling empuk.

Suzy menutup mulutnya tanda kaget, setelah selesai dengan aksi kaget nya, gadis itu dengan sekuat tenaga mendorong Myungsoo.

Brukk..

Myungsoo terbangun karena merasa badannya sakit semua.

"Yya, apa yang kau lakukan?" tanya Myungsoo sambil memegangi bahunya.

"Aku?, tentu saja melepaskan diri darimu." jawab Suzy santai.

"Omong kosong, kau pasti sengaja mendorongku hingga jatuh."

"Yya tuan Kim yang terhormat, aku tak berbicara omong kosong. Saat aku bangun kau sedang memelukku seperti memeluk guling. Aku kesulitan bergerak, jadi ku dorong saja."

"Yya, kau benar-benar gadis menyebalkan. Dari awal menyetujui pernikahan ini aku memang sudah memiliki firasat buruk."

"Jadi menurutmu aku pembawa firasat buruk begitu maksudmu?, yya aku tak mau menikah denganmu bahkan tak sudi menikah denganmu. Seandainya saja ayahku tahu pria macam apa kau, aku yakin dia tak akan memaksaku untuk menikah denganmu, pria dingin dengan tatapan tajam aku membencimu." ucap Suzy penuh emosi lalu keluar kamar sambil membanting pintu.

"Yya, Suzy kau mau kemana?, bantu aku berdiri, kau harus bertanggung jawab karena sudah mendorongku." teriak Myungsoo, tapi apa daya Suzy tak mendengarnya. Dengan susah payah pria itu berdiri sambil berkomat-kamit tak jelas.

Sementara itu,

Suzy dengan wajah kesal menuruni tangga menuju dapur untuk membantu ibu mertuanya membuat sarapan.

"Eoh, Suzy-ah kau sudah bangun nak."

"Iya eomonim."

Ibu Myungsoo berbalik begitu mendengar nada suara Suzy yang terdengar kesal.

I Don't Know How I Love You (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang