Sorry kalau ada typo.
*****
Ify merasa lebih lega saat hubungannya dengan Rio sudah selesai. Walaupun ada sesak dalam hati, namun ini adalah yang terbaik untuk dirinya.Pagi-pagi sekali, Ify sudah berangkat menuju sekolah dengan tujuan agar tidak berpapasan dengan Rio dan Dea.
Namun, perkiraannya salah. Ia melihat Rio dan Dea berjalan lawan arah dengan gadis berdagu tirus ini.
"Eh, ketemu lo lagi. Gimana kabar lo? "ucap Dea, terukir senyum sinis di bibirnya.
"Gue? Baik-baik aja. Seperti yang lo lihat saat ini." balas Ify, ia memutar bola matanya.
Ify berjalan meninggalkan mereka berdua, namun langkahnya terhenti karena teringat akan suatu hal.
"Gue lupa balikin ini." kata Ify kepada Dea, sedangkan gadis itu mengerutkan keningnya.
Ify merogoh tasnya, kemudian mengambil tumpukan kertas yang mirip seperti surat yang jumlahnya cukup banyak. Ia menyerahkan semua surat itu di tangan Dea.
"Nih, gue balikin semua surat ancaman lo ke gue. Sekarang lo seneng, kan? Gue udah putus dari Rio. Jadi, enggak usah nyampah di loker gue karena surat gak penting itu." kata Ify tenang, namun penuh penekanan.
Dea terdiam, ia tidak dapat berkutik sama sekali. Ia kesal, sekaligus takut Rio akan mengetahui perbuatannya selama ini.
"Surat ancaman? Ancaman apa? Siapa yang ngancam lo? "kata Rio dengan tanda tanya besar di kepalanya.
"Tanya aja sama pacar yang lo sayangi itu." ucap Ify dengan senyum sinis, kemudian berlalu dari hadapan mereka.
Setelah Ify meninggalkan mereka berdua di koridor, hanya tersisa Rio dan Dea.
"Maksud Ify tadi tuh, apa? Kok dia bilang kamu nyampah di loker dia berupa surat ancaman? "tanya Rio, kini matanya menatap Dea yang sedang gugup sekaligus ketakutan.
"A-ku ju-ga eng-gak t-tau. Dia aneh banget, ti-ba tiba nu-duh aku sembarangan." jawab Dea dengan terbata-bata.
"Kamu gak bohong sama aku, kan? "ucap Rio menatap tepat pada manik mata Dea.
Dea terdiam sebentar. Ia takut Rio akan tau mengenai surat ancaman yang ia berikan pada Ify selama mereka berpacaran.
"Sekarang kamu percaya sama siapa? Dia atau aku? "ucap Dea dengan nada pura-pura kesal dan dengan akting hampir menangis.
Dea hendak berbalik, namun tangannya dicekal oleh Rio. Pria itu segera menarik Dea ke dalam pelukannya.
"See? Rio sayang banget sama gue. "gumam Dea, bibirnya tertarik membentuk senyum sinis.
Tanpa mereka sadari, ada seseorang yang sedari tadi memperhatikan mereka.
"Cinta lo ke gue hanya basi, cuman omongan."
******
Ify membereskan buku-buku nya dengan cepat, perasaannya seperti tidak enak."Fy, lo kenapa buru-buru banget? Mau pergi kemana? "tanya Sivia dengan raut wajah bingung.
"Gak tau, tapi perasaan gue gak enak gitu. Vi, gue balik duluan ya." ucap Ify, kemudian segera melesat pergi dari kelas.
"Kalau ada apa-apa hubungin gue." teriak Sivia, dan hanya diangguki oleh sahabatnya itu.
*****
"Aku enggak nyangka, ternyata kamu punya kekasih lain dibelakang aku." ucap Vera, mama Ify, sambil menangis menatap Gery, papa Ify."Aku bisa jelasin semuanya ke kamu, Vera. Ini enggak seperti yang kamu fikirkan." kata Gery, sambil berusaha menjelaskan perihal yang sebenarnya kepada Vera.
![](https://img.wattpad.com/cover/120018778-288-k843024.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
He Is The Troublemaker ✔ [END]
Teen FictionIfyna Keshya, nama cantik yang merupakan wanita beruntung di SMA Garuda. Wanita yang mampu meluluhkan seorang Ferio Alvaro, si pembuat onar di sekolah yang sangat terkenal akan kenakalannya. Namun siapa sangka jika pembuat onar itu memiliki wajah y...