Extra Part

3K 102 9
                                    

Nih aku bawain extra part.
Sorry kalau ada typo :)

*****
Ify sedang berjalan di koridor sekolahnya dengan earphone yang terpasang di telinganya, juga ia sedang mengunyah permen karet kesukaannya.

Keasyikan Ify harus terhenti karena seseorang mencabut earphone tersebut dari telinga Ify, membuat gadis itu kesal.

"FERIO ALVARO. LO APA-APAAN SIH, KEBIASAAN BANGET DAH." teriak Ify tepat di telinga Rio, membuat pria itu spontan mengusap telinganya.

Ify menatap Rio dengan berang, sedangkan yang ditatap hanya nyengir tidak jelas.

"Suara lo toa banget deh, lo habis nelen toa mesjid depan rumah lo ya? Suara kok gede banget." ucap Rio, tangannya merangkul bahu Ify.

"Suka-suka gue lah." ujar Ify, gadis itu menghempaskan tangan Rio kasar.

"Yaelah malah ngambek nih anak. Gue cuman bercanda, lo kayak gak tau hobi gue ngusilin lo gimana." ucap Rio.

"Iya, tapi enggak harus setiap hari juga kan Yo? Gue sampe hapal bener rutinitas lo tiap pagi yang gangguin gue dengan selalu merusak keasyikan gue dengerin lagu." ucap Ify setengah kesal.

Rio mengacak rambut Ify pelan, kemudian merangkul gadis itu menuju kelas.

"Oh ya, gimana hubungan lo sama si Reynald? Kalian udah jalan 5 bulan, kan? "tanya Rio, membuat senyum Ify mengembang.

"Iya, hubungan kita sih baik-baik aja. Enggak ada masalah juga. Tiap malam minggu juga pasti jalan bareng. "sahut Ify, sedangkan Rio manggut-manggut.

"Bagus deh kalau gitu. Kalau dia nyakitin lo bilang sama gue, bakalan gue hajar tuh anak." ucap Rio sambil terkekeh pelan.

"Kalo lo sama Velly, gimana? Tuh cewek pasti sabar banget ngadapin sifat lo yang ngeselin gini. Lo tuh beruntung, bisa dapetin pacar yang cantik dan perhatian kayak Velly. Lo jaga tuh anak, jangan sampe lo sakitin." nasihat Ify, lagi-lagi Rio manggut-manggut mendengar penuturan gadis itu.

"Yo." ucap Ify, langkahnya terhenti dan kini ia menatap pria berkulit sawo matang itu.

"Apaan dah? "

"Makasih ya, lo udah mau jadi sahabat yang ngertiin gue. Walaupun lo ngeselin, tapi gue tetep sayang kok. Maafin juga semua kesalahan gue di masa lalu, apalagi kita udah jadi mantan sekarang. Pasti agak canggung kan, rasanya? "

"Fy, lo gak salah apa-apa kok sama gue. Cuman gue aja yang terlalu bego sia-siain gadis kayak lo. Gue udah buta akan rasa rindu gue ke Dea. Tapi sekarang, walaupun status kita bukan lagi pacaran, tapi kita tetep sahabatan dan bakalan selalu support aatu sama lain. Gue gak canggung kok, deket sama lo. Kan gue udah anggap lo kayak adek gue sendiri."

Ify tersenyum, kemudian ia memeluk erat pria yang kini sedang terkekeh dan mengacak pelan rambut Ify.

"Iya, gue tau itu. Dan sekarang, lo sama gue udah punya pasangan masing-masing. Gue sama Reynald, dan lo sama Velly. Semoga aja hubungan kita sama mereka bakalan langgeng, bahkan sampe pelaminan. "

Rio menyetujui ucapan Ify, kemudian mereka berdua kembali berjalan beriringan di koridor sekolah.

Masa lalu yang pahit tidak menjadi penghalang untuk meraih masa depan yang cerah.

Mantan bukan berarti harus bermusuhan dan bersikap tidak mengenal satu sama lain, bukan? Malahan, kita harus belajar dari pengalaman untuk merubah diri menjadi lebih baik.

Mantan itu adalah orang yang memiliki peran penting dalam hidup kita juga. Dari mereka kita belajar saling mencintai dan saling menghargai. Bukan untuk bermusuhan.

----OoO----
Iya emang pendek.
Kali ini bener-bener end yah, udah aku kasih extra part juga untuk kalian.

Noh, author kasih quotes tentang mantan yang sering banget musuhan :v

Semoga dari cerita ini kita bisa sama-sama belajar untuk tidak bersikap canggung bahkan bermusuhan dengan mantan, wkwk.

Terimakasih ya, buat kalian semua yang udah vote dan komen walaupun masih banyak beut yang jadi pembaca gelap.

Makasiii :)

He Is The Troublemaker ✔ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang