1

83 7 5
                                    

Raina Aprilita Keynanda. Itu namanya, gadis yang biasa dipanggil Rain. Gadis polos dengan rambut yang selalu diikat ekor kuda yang mempunyai wajah imut, pipi chubby, kulit putih yang akan memerah jika terkena sinar matahari, dan senyum manis ditambah lagi dengan lesung pipi.

" Rain sini, papa mau bicara sebentar sama kamu " kata Doni-papa Rain yang berbicara setengah berteriak dari ruang keluarga.

" Iya pa, tunggu bentar "  dengan cepat Rain mebuyarkan lamunanya entah apa yang sedang gadis itu pikirkan, ia segera keluar kamar yang berada di lantai dua dan langsung menuruni anak tangga menuju papanya yang sedang duduk di sofa sambil meminum kopi hangat.

" Udah siapin buku sama peralatan sekolah untuk besok?" tanya Doni pada Rain

" Udah, semuanya udah lengkap dan beres " jawab Rain sambil  mengacungkan jempol tak lupa dengan senyum manisnya yang selalu ia perlihatkan kepada papanya.

" Kalo gitu sekarang kamu istirahat, besok kan hari pertama si sekolah barumu. " kata Doni sambil menyeruput kembali kopi nya yang sudah tidak hangat.
Ya, Rain adalah anak pindahan dari Bandung yang sekarang menetap di Jakarta.

" owh ya pa, mama dimana? " tanya Rain sambil celingak-celinguk mencari mamanya

" tadi katanya ada temennya yang masuk rumah sakit terus mama buru-buru ke rumah sakit mungkin jadi lupa izin kamu sama abang kamu "

" oke deh "

Dengan cepat Rain mengangguk mengerti dan memutar badanya untuk kembali ke kamarnya. Saat Rain membuka pintu kamarnya Rain dikejutkan dengan abangnya yang sedang mengobrak abrik rak bukunya.

" Abanggggggg " teriak Rain dengan keras hingga membuat Rino terlonjak kaget.

" Ishh apaan sih Key ngagetin aja " kata Rino tanpa rasa bersalah.

" Abang tuh yang apa-apaan masuk nyelonong kamar orang tanpa izin udah gitu pake acara berantakin kamar Rain segala " kata Rain dengan malas lalu menggembungkan pipinya yang chubby, gaya khas Rain ketika sedang ngambek.

" Hehe iyaa jangan marah sama abang lah Rain nanti cantiknya hilang lhoh "
Goda Rino sambil menaik turunkan alisnya.

" Emang abang mau ngapain sih kesini? " tanya Rain dengan penuh tanda tanya.

" Abang cuma mau nyari buku komik abang yang lo pinjem " kata Rino sambil memohon.

Dengan cepat Rain mengambil buku komik Rino yang ia pinjam dan menyerahkannya ke Rino.

" Tuh bukunya, besok lagi kalo mau ngambil bilang nggak usah asal nyelonong masuk kamar orang segala, gini kan yang susah gue " kata Rain dengan masih kesal sambil mebereskan buku yang sedari tadi diacak - acak oleh abangya.

" Hehe, iyaiya maapin abang dong Rain " dengan menampakkan cengiran khas dan tampang tak berdosanya.

"Hmm" jawab Rain singkat

" Yaudah sono lo tidur besok kan lo sekolah " sambil mengelus rambut Rain dan mengecup keningnya.

Rain pun langsung menuju kasur yang telah dirindukannya dan mulai memejamkan matanya.

~

Pagi harinya, Rain dengan cepat menuju ruang makan dengan baju seragam yang sudah lengkap dipakainya tanpa sedikit pun make-up di wajahnya langsung duduk di sebelah papa dan kakaknya yang juga sudah rapi dengan pakaiannya.

" Morning paaa maa, morning banggg Rinoo kuuuu " kata Rain dengan senyum yang mengembang di bibirnya.

" Morning my little princess " jawab Rino.

"  Morning juga sayang, Rain nanti mau berangkat bareng abang apa bareng sama papa? " tanya Doni

" Naik bis aja pah " jawab Rain di sela-sela makannya, sambil memoleskan tambahan selai ke rotinya.

" Loh nggak bareng papa atau abang aja nak?" tanya Mita--mama Rain

" Kasian kalo bareng abang kan sekolah berlawanan arah kalo sama papa jaraknya terlalu jauh " jawab Rain.

" Eleh kebanyakan gaya lo, baru pindah ke Jakarta aja udah sok sok an tau jalan sini, ntar kalo lo diculik gimana ?? Siapa yang mau nanggung jawab cobak??"  Kata Rino dengan mantap.

Sial. Batin Rain

" ihhh abang sukanya ngeledek muluu " jawab Rain dengan mengerucutkan bibirnya.

Rino hanya tertawa lepas melihat adiknya kesal akibat ulahnya.

" Abang nggak boleh gitu sama adiknya " kata Mita disela sela pertengkaran mereka.

Rino hanya cengegesan seperti biasa.

" Oh, yaudah papa berangkat dulu ya " sambil menyalami kedua anaknya.

" Assalamualaikum " dan kemudian Doni pun melangkahkan kakinya dari meja makan menuju garasi.

" Waalaikumsalam " jawab Rain dan Rino serempak.

" Yaudah gue juga mau berangkat ntar kalo ada apa-apa lo telfon gue aja, ntar pulang sekolah gue jemput " kata Rino sambil mengelus kepala adiknya.

" Ishh iya bawel, ntar kalo ada apa-apa gue telpon " jawab Rain yang diberi anggukan oleh abang nya yang super duper protecktif itu. Walaupun begitu mereka saling menyayangi.

" ma Rino sama Rain berangkat dulu ya  " kata mereka serempak sambil mencium tangan Mita

" iya nak hati-hati ya bawa motornya " kata Mita mengingatkan

" rain juga kalo ada apa-apa telpin abang "

" siapp ma " jawab mereka serempak

Mita geleng-geleng dengan sikap kedua anaknya itu, walaupun kadang mereka sering bertengkar namun Rino menjalani tugas sebagai kakak dengan baik begitu juga dengan Rain membuat Mita bangga memounyai keduanya.

~

Vote and comment yaa

Soryy kalooo gajee bangett soalnya baru pertama bikin

Ituu baru perkenalan yaa

BitterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang