Lelaki bertubuh jangkung itu berjalan lurus entah kemana dengan tatapan kosong. Bukannya menuju kelas, melainkan ia melangkahkan kakinya menuju rooftop sekolah untuk membolos pelajaran lagi.
Lelaki yang biasa dipanggil Rama itu kini sudah duduk termenung di rooftop sambil memandang langit yang cerah walau tidak secerah hatinya atau bahkan bisa dibilang sangat buruk untuk mood-nya hari ini. Rama masih setia dengan rokoknya yang sedari tadi ia hisap sehingga menimbulkan asap putih di udara.
Perlahan-lahan ia menutup matanya dan menikmati hembusan angin pagi, menandakan bahwa pikirannya sedang kacau.
Ia terus memikirkan kejadian semalaman yang membuatnya resah dan tidak bisa tidur semalaman.
Flashback on
" bagaimana mungkin Anda bisa bahagia di atas penderitaan istri Anda?? Kata Rama dengan sinisnya.
Jaya-papa Rama yang sedari tadi sedang menikmati kopi panasnya kini langsung mendongak ke atas saat ada suara anak lelakinya.
" Rama!! emang kamu tau apa soal Papa?? " bentak Jaya sambil menggebrak meja di hadapannya.
" atau bahkan Anda tidak tahu bahwa Istri Anda sedang terbaring lemah di rumah sakit" sahut Rama
" Rama, cukup!! " bentak Jaya sambil menampar pipi anak lelaki nya itu. Dengan cepat Ram berlari keluar rumah menyambar kunci motornya dan mengegas motornya menuju ke sekolah.
Flasback end
Dan tanpa Rama sadari setetes air matanya telah jatuh membasahi pipinya. Dengan cepat Rama menepis air matanya, sebelum air mata yang lainnya mengalir dengan deras.
Rama perlahan membuka matanya ketika ada sentuhan tangan yang menyetuh bahunya.
" woy Rama sendirian aja, dasar bolos gak ajak-ajak " ucap Andre sambil menepuk-nepuk bahu Rama.
" biasanya juga gini " jawab Rama yang hanya melirik Andre sekilas lalu mengalihkan pemandangannya kembali ke arah langit.
" yaelahh si boss mahh jomblo mulu sih, makanyaa cari pacar dong biar kita-kita ada yang merhatiin " sahut Nando dengan tampang polosnya yang langsung mendapat tatapan tajam dari keempat temannya.
" ngaca lu " seru Kevin sambil menoyor kepala Nando.
" daripada lo, cinta bertepuk sebelah tangan yang selalu digantungin sama doi " ucap Nando mendrama sambil meremas-remas baju di dadanya.
" sialan lo " sahut Kevin dengan kesal.
" udah ah gua mau cabut ke kantin duluu laper nih cacing di perut gue belum dikasih makan " seru Nando dengan melangkahkan kaki menuju kantin sekolah.
" btw, boss di kelas ada anak baru lohh, gaada niatan untuk nge gebet gitu?? " kini gantian suara Aldo yang memecahkan keheningan.
" bomat " jawab Rama dengan menampakkan tampang datarnya seperti biasa.
" demi ketiak badak, si bos marah " gumam Dodi dengan tatapan melongo.
" lagi ada masalah apalagi lo Rama? " tanya Andre dan langsung berjalan mendekati Rama lalu mendaratkan pantatnya di samping Rama.
" biasa nyokap bokap " jawab Rama yang masih setia memandang langit dan mendapat anggukan dari teman temannya.
" sorry Rama gue gak bermaksud " kata Andre, yang tidak mendapat jawaban dari Ram.
Andre dan teman temannya tahu jika telah menyangkut masalah keluarganya, itu berarti Rama tidak ingin membahasnya lebih lanjut.
Kenapa hanya Andre yang memanggil Rama dengan namanya? Cukup mudah saja itu karena Andre telah menjadi teman Rama sejak SD dan mereka pun sangat dekat. Sedangkan keempat temannya baru mengenal Rama pada saat SMP, beruntung mereka selalu satu kelas dan saat lulus mereka pun memilih masuk SMA yang sama. Walaupun sebenarnya Rama sudah menyuruh mereka memanggil dengan namanya, tetapi mereka menolaknya dengan alasan lebih enak memakai embel embel 'bos'.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitter
Teen FictionIni tentang Rama seorang badboy yang belum pernah merasakan cinta Dan ini tentang Rain gadis polos yang belum pernah merasakan cinta Lalu bagaimanakah jika mereka dipertemukan?? ------------------------------------------------------ " Biarkan aku me...