2

1.7K 62 0
                                    

Lebih baik memiliki 1 teman yang mengerti kita daripada 1000 teman yang mementingkan diri sendiri.
-anonim-

*****

Hari ini adalah hari terakhir MOS, semua siswa baru yang telah melakukan upacara penutupan MOS di arahkan untuk mencari kelas masing-masing berdasarkan nama yang telah ditempel di jendela setiap kelas.

Fatin mengarahkan kedua temannya berpencar untuk mencari kelas masing-masing. Tapi karena manda yang takut jalan sendiri, akhirnya mereka mengalah dan memutuskan berjalan beriringan mencari kelas mereka.

"nan, fa, kelasnya dimana sih? Capek tau!". Keluh Amanda kepada kedua temannya dengan nada lirih.

"aduh man jalan aja dulu, kan kita belum ke koridor sebelah utara". Fatin kesal menghadapi tingkah manda yang kekanak-kanakan, dan terus berjalan ke koridor sebelah utara.

Sementara Nanda yang lagi tidak ingin berdebat hanya mengikuti langkah Fatin. Manda yang melihat itu hanya mendengus pasrah. Untung temen, kalau enggak udah gue pites tuh kepalanya.

Manda melangkahkan kakinya dengan menghentak-hentantakkannya yang menandakan kalau dia benar-benar kesal.

-----

Akhirnya setelah sampai dikoridor sebelah utara mereka menemukan namanya di kelas fisika lalu segera masuk kedalam, dan memilih duduk di kursi paling belakang.

Semua siswa siswi sibuk dengan dunianya sendiri kumpulan siswa laki-laki yang di ujung ruangan asik bermain game, sedangkan di bangku barisan depan para perempuan berkumpul dengan seorang siswa laki-laki, mungkin bergosip. Sedangkan yang lain ada selfie, ada coret-coret buku, entah apa yang ditulisnya hanya dialah yang tau.

"Ya allah mimpi apa yah semalam gue bisa sekelas lagi sama si kutu kupret? ". Gerutu Ananda setelah duduk diantara Fatin dan Amanda.

"Memangnya Nanda mimpi apa? ". Tanya Amanda bingung kearah Ananda.

"Au ah". Nanda lebih memilih memainkan hp nya dibanding berbicara dengan seseorang yang punya otak lemot.

"Fa, Nanda kenapa sih? ".

"Mana gue tau Manda!". Jawab Fatin kesal sendiri.

"Emangnya Nanda mimpi apa yah? Jangan-jangan. ..... ". Manda menunjuk Nanda dengan pandangan yang sangat sangat aneh di mata Nanda.

"Jangan-jangan apa? ". Tanya nanda malas, sekaligus khawatir.

"Santai dong Nan kayak dipantai". Amanda cekikikan membalas perkataan Nanda tapi sedetik kemudian dia mengangkat tangannya membentuk v melihat ekspresi Nanda yang seakan ingin memakannya hidup-hidup. "Aduh Nanda serem banget ih, cuma bercanda juga, maksud Manda itu,  jangan-jangan Nanda kesurupan yah? ".

"Pusing deh gue ngeladenin lo bisa-bisa gue gila". Balas Nanda frustasi.  Manda hanya cekikikan, Manda sudah kebal dengan umpatan teman-temannya, tapi dia tau temannya itu baik.

-----

"Assalamualaikum". Sapa Seorang guru laki-laki memasuki ruangan dan menghentikan semua kegiatan siswa siswi.
"Waalaikumsalam". Jawab mereka serempak.

Expect. [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang