Saling mencintai tapi tidak bisa memiliki. Tak mengapa. Karena jodoh itu bukan tentang
siapa yang kita cintai lebih awal.-expect-
Untuk mendapatkan sesuatu yang terbaik kita harus memilih salah satu dari dua pilihan. Dan bagi Manda itu adalah hal yang paling sulit. Hari ini dia akan membuat keputusan.
Manda sudah duduk di kafe tersebut 5 menit lebih awal dari waktu yang ditentukan dua orang yang sudah ada di depannya saat ini.
"mau makan apa?" tanya Manda kearah Davin dan Kemal.
Namun bukannya menjawab mereka hanya melempar tatapan sinis satu sama lain. Bingung dengan tingah dua orang remaja itu Manda memilih memesan makanan untuk dirinya sendiri. Membiarkan dua orang di hadapannya yang masih diam dari awal.
Disini yang harus marah sebenarnya siapa? Yang harus memilih sebenarnya siapa? Manda mencoba mencairkan suasana dengan mengajak dua orang dihadapannya berbicara. Walau itu sulit, karena suasana di sekitarnya serasa kehilangan atmosfer.
"maafin Manda."
Davin dan Kemal spontan mengangkat kepalanya melihat Manda.
"kenapa?" tanya Davin.
"Manda cuma mau minta maaf karena Manda bakan buat salah satu dari kalian terluka." Manda menundukkan kepalanya dan mengaduk minumannya.
"nggak perlu minta maaf karena semuanya sudah diatur oleh takdir." balas Kemal tenang.
Mungkin Kemal dapat dikatakan sebagai pemain tenang, karena dia dapat menyembunyikan rasanya yang sudah tidak karuan. Takut kehilangan orang yang dia sayangi. Walau dia tau dia salah karena tidak memberi kepastian dari awal. Ditambah lagi satu wanita lain dalam hidupnya. Membuatnya semakin gelisah.
"jadi, semalam Manda nggak bisa tidur."
"lo nggak tidur? Astaga Manda ntar lo sakit gimana Manda?"
"nggak kok vin, Manda tidur kok tapi pas subuh." ujarnya menunjukkan deretan giginya.
Kemal? Dia tidak tahu apa-apa tentang Manda selain tingkah dari luarnya.
"Lo udah sarapan?"
"Davin kan tau Manda malas sarapan. Ditambah lagi pagi tadi Davin nggak kerumah."
"lo ini. Di bilangin ngelunjak. Ntar Maag lo kambuh kan parah."
"B aja."
"terserah."
Davin akhirnya menyerah berdebat dengan Manda. Dan memilih meminum minuman Manda. Kemal seakan tau siapa yang akan Manda pilih. Ia tersenyum.
"jadi Manda mau minta maaf."
"udah dimaafin." ucap Davin
"iya." balas Kemal
"kak Kemal tau kan. Manda itu dari awal ketemu sama Kak Kemal langsung suka."
"tau."
"dan rasa itu nggak bisa Manda hilangin walau Manda tau Manda nggak bisa milikin Kakak."
Manda menarik nafasnya.
"dan Davin, Manda nggak pernah mengira kalau Davin suka sama Manda. Maafin Manda yang nggak peka."
"nggak papa."
"Manda cuma mau bilang, kalau cinta itu mengajarkan kita berjuang. Dan walaupun kita mencintai seseorang, bukan berarti kita bisa memilikinya."
Mereka terdiam setelah Manda mengakhiri ucapannya. Mereka menunggu Manda melanjutkan ucapannya kembali.
"dan Manda mau mencoba buka hati buat Davin karena itu nggak sulit. Dan Manda minta maaf sama kak Kemal. Manda nggak bisa sama kakak karena Manda nggak mau bikin Nanda sakit. Lagian hubungan kakak sama Nanda sudah jauh dibanding sama Manda."
Kemal sudah tau itu. Dia bisa menerimanya.
"gue nggak papa kok Man. Lo sama Kemal aja. Gue nggak mau jadi benalu."
"Davin nggak jadi benalu kok. Manda serius. Manda mau mencoba yang terbaik."
Davin tersenyum dan memeluk Manda. "makasih, gue bakal lakuin yang terbaik."
Kemal bisa memahami semua ini.
"gue juga nggak papa. Vin jaga Manda jangan buat dia nangis jangan sakitin dia. Cukup gue yang pernah nyakitin dia. Cukup gue yang jadi cowok bodoh yang nyia-nyiain dia."
"Manda pengen nangis, jangan bilang kayak gitu." Manda pun melepas pelukan Davin dan memeluk Kemal.
"maafin gue, gue nggak bisa buat lo bahagia. Tapi gue udah balas rasa lo kan? Yaudah mari kita buat cerita yang baru yang lebih baik."
Manda melepas pelukannya dan tersenyum. "Manda nggak pernah bayangin jadi kayak gini."
"nggak usah dibayangin."
Davin ber tos dengan Kemal. "jangan musuhin gue. Dan kalau gue sakitin Manda lo bisa mukulin gue."
"gue pegang janji lo."
Dan disini Manda mengerti bahwa untuk mendapat sesuatu yang terbaik. Kita harus melepas sesuatu yang kita anggap penting untuk mendapatkan yang terbaik.
Tidak semua akhir cerita akan berakhir seperti yang kita inginkan. Karena terkadang dibalik cerita sedih yang kita miliki. Dapat menghadirkan cerita bahagia yang tidak dapat kita pungkiri.
*****
Cerita ini telah berakhir. Dan saya mohon
maaf jika ada sesuatu yang tidak
mengenakkan hati. Dan mohon maaf jika alur tidak sesuai dengan harapan.
Selanjutnya saya mohon maaf juga jika endingnya tidak greget.
Karena saya sudah mengatakan sebelumnya karena ada
kesalahan teknis jadi akhirnya begini deh.Salahm bahagiaaaaaa😘😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Expect. [end]
Teen FictionAmanda Rafania. Ya. pemeran utama dalam cerita fiksi ini. Cerita singkat seorang remaja SMA yang menyukai seniornya. Mengikuti alur kisah cintanya membuatnya semakin terjebak dalam kisah tersebut. Ada dua kisah yang ingin dia selesaikan. Tapi harus...