.
Pagi itu hujan rintik rintik mengalir didaratan ibu kota seoul.
Sebuah hujan seperti mengerti akan suasana kedua insan dua pria muda yang sedang terduduk damai namun ditempat yang berbeda.
Kyuhyun dan donghae saling memandang keatas langit, dengan tatapan mata sedu mereka melihat jelas aksi awan - awan mendung menitikan air putih bening yang mengucur kepermukaan bumi saling bergantian.
Salju - salju putih yang biasanya berserakan diatas perpohonan rerumputan dan hampir sebagian menutupi jalanan kini telah hampir mencair sepenuhnya.
Donghae terus termenung didalam mobil audi R7 Berwarna hitam kesukaannya. Trafic jam adalah masalah baru dikota seoul saat turun hujan seperti ini.
Bunyi klakson dari arah depan dan belakang begitu terdengar jelas dalam pendengarannya. Orang - orang itu tidak ingin terlambat dari perjalanan hanya karena sebuah kemacetan. Tetapi apa daya, sebuah hujan yang mengguyur beberapa sisa salju dijalanan menjadi penghalang perjalanan kala itu.
Ditengah kemacetan terjadi donghae memegang stir kemudinya erat dengan pandangan mata sayu ke arah langit - langit yang menghitam.
" hujan.. mendung.. cih." Dengusnya dengan tangan terus meremas stir dengan kuat.
Dilain tempat. Kyuhyun terduduk termenung dengan mata mengarah lurus mengeadah keatas.
Langit seolah - olah menangis seperti hatinya kini.
Kyuhyun merapatkan blazer hitam seragam sekolahnya, kemudian beranjak berdiri dan berjalan pelan kearah jendela dikelas tepat disamping ia duduk.
Pria berkulit pucat itu memang sengaja datang kesekolah sangat pagi sekali, dimana teman - temannya belum datang satu orang pun. Bukan tanpa alasan, dia berbuat seperti ini karena masih berpegang kuat dengan aksinya, untuk berusaha menjaga jarak dari donghae jungso dan juga yee jin. Dia sadar kini dirinya tidak layak untuk mendapat kasih sayang yang terlalu melimpah.
Ia mengerti ia hanya seperti sebuah benalu saja didalam keluarga cho.
'Fiuh'
Pria muda itu kembali menarik nafas nya dalam - dalam kemudian dihembuskannya kembali kearah kaca jendela dihadapannya kini. Sebuah uap karena ulahnya kini sudah terbentuk jelas.
Kyuhyun mulai menggerakan jari telunjuk lentik miliknya, mencoba menulis sesuatu diuap jendela.
" omoni.. abeoji.. hae hyung... jungso hyung ky..." kyuhyun mengeryitkan dahinya ketika jarinya mulai menuliskan nama dirinya sendiri.
" aku tidak pantas. Seharusnya tidak ada aku." Ucapnya kembali sambil menghapus namanya dari uap jendela.
" KYUHYUN!!"
Kyuhyun menghapus cepat uap yang telah ia buat tadi dengan tangan kanannya, ketika suara yang paling ia kenali memanggilnya.
Pukk
Changmin menepuk pelan bahu kyuhyun, membuat namja berpipi chubby itu langsung menghadap kearahnya dengan sedikit kaget.
" Yaa! Kau mau membuat asmaku kambuh changmin ah!". Bentaknya. Changmin hanya tersenyum garing menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
" hehe. Kenapa pagi sekali kau datang? Aku kira kau hantu?".
" mana ada hantu dipagi buta begini?". Jawab kyuhyun malas. Ia mulai beranjak pergi dari jendela kelas dan beralih ketempatnya semula, diikuti changmin disampingnya.
" yaa kau tidak percaya? Sodako dia bisa datang kapan saja."
" kau terlalu berimajinasi. Sudahlah kau sudah makan?". Tanya kyuhyun mulai duduk kembali ditempatnya semula.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU'RE THE BEST / END
Fiksi PenggemarKebahagiaan, kehangatan, kebersamaan yang telah terjalin setelah sekian lama telah tergores oleh sebuah luka yang tak termaafkan. Kesalahan dimasa lalu, kesalahan yang membuat dirinya menderita.