3.Mie instant

354 34 0
                                    

Shila berdecak sebal saat tahu rencananya untuk melihat sunset gagal,cahaya senja itu tertutup oleh gumpalan-gumpalan awan hitam yang menggantung di langit.

"Shil,udah kali nggak usah cemberut terus," ucap Arkhan ketika mereka telah sampai di depan rumah Shila.

"Iya,udah ah gue masuk dulu ya,lo pulang sana."

"Lo masih nggak ngijinin gue mampir ke rumah lo?"

"Iya lah,lo mau ngapain? Nggak ada orang dirumah gue."

"Ya udah,gue pulang," ucap Arkhan kembali memasang helmnya.

Seakan mengerti keadaan Arkhan,hujan turun dengan deras membuat Arkhan tidak jadi mengendarai motornya,

"Shil,hujan nih,lo tega ngebiarin gue hujan-hujanan disini." teriak Arkhan didepan pintu rumah Shila.

"Ya udah,masuk lo,tapi jangan macam-macam ya!" ucap Shila lalu membukakan pintu untuk Arkhan."gue mau mandi dulu,lo tunggu di ruang tamu aja,kalau mau minum ambil di dapur."

Setelah kepergian Shila.Arkhan pergi ke dapur untuk mengambil minum,namun ia kaget ketika membuka lemari pendingin yang ia temukan malah berbagai jenis mie instant dengan rasa yang berbeda,lalu ia pergi ke lemari penyimpanan makanan,ketika dibuka yang terlihat oleh Arkhan adalah sarang laba-laba seakan lemari itu tidak pernah terpakai.

Nih anak,makan apa dah tiap hari,dapurnya kosong gini.
Pikir Arkhan heran.

Kembali ke tujuan awalnya.Arkhan mendatangi dispenser yang terletak di pojok dapur,setelah puas menghilangkan dahaga Arkhan kembali ke ruang tamu.

"Maaf ya gue lama," ucap Shila tiba-tiba. Untuk sementara Arkhan terpaku menatap Shila,pasalnya gadis itu datang memakai kaos dengan gambar panda dan dipadukan dengan celana tidur panjang bermotif beruang yang menambah kesan imut dalam dirinya."ngapain lo liat-liat.Gue jadi nyesel ngijinin lo masuk."

"Lo makin imut aja ya," ucap Arkhan kembali fokus ke buku yang sedang ia baca.

"Baru tau lo kalau gue imut.Rajin amat bang belajar mulu."

"Gue mau ikut lomba lagi nih."

"Oh gitu,ya udah belajar sono yang bener," kata Shila sambil menyalakan televisi.

"Lo nggak pengen gitu sekali-kali ikut kegiatan atau lomba bawa nama sekolah."

"Buat apa? guru-guru jarang ada yang percaya sama anak ips. Untuk bawa nama sekolah,mereka selalu percaya sama anak ipa."

"Sekali-kali coba lo bawa nama sekolah,pasti guru-guru bakal respect ke anak-anak ips dan nggak ngecap anak ips itu anak-anak berandal."

"Kalau udah di cap buruk,mau berusaha bagaimana pun bakalan tetap sama.Lo nggak tau kan banyak temen-temen gue yang udah bawa nama sekolah di berbagai bidang seni,modelling,dan lain-lain.namun,guru-guru cuma peduli sama mereka yang sukses di bidang akademi."

"Lo kenapa nggak masuk ipa aja Shil,lo pintar."

"Udah ah.Kenapa malah jadi bahas jurusan?" ucap Shila kesal.

"Lo tiap hari makan apa?kulkas lo isinya mie instan semua," tanya Arkhan mengalihkan topik.

"Biasanya sih gue makan rendang,bakso,kari ayam,soto.Kenapa lo iri?"

"Itu mah rasa-rasa mie instan.Dengerin ya Shil,kebanyakan makan mie instan itu nggak sehat."

"Terus lo mau apa?"

"Besok-besok gue yang bawain makanan buat lo,mau?"

"yakin lo,gue makannya banyak lho,"

"Yakin lah,apa sih yang nggak buat lo," ujar Arkhan sambil mengelus rambut Shila yang berada di sampingnya.

Percakapan mereka terus berlanjut hingga hujan berhenti dan Arkhan pamit untuk pulang kerumahnya.

***

"Shil,Lo kerjain dulu ya tugasnya kita pada mau makan nih,lo nggak ke kantin kan?" tanya Vivi teman sekelas Shila.

"Iya.Lo pergi aja biar gue yang kerjain laporannya."

Shila pun lanjut mengerjakan tugas yang seharusnya dikerjakan berkelompok itu.namun Lia teman sebangkunya terus memperhatikannya sehingga ia merasa jengah,

"Lia,ngapain sih lo ngeliatin gue?" tanya Shila heran.

"Gue mau curhat nih."

"Nanti ya,tunggu tugas gue selesai,lo nggak ke kantin bareng anak-anak?"

"Iya,ini gue mau nyusul anak-anak,pangeran lo datang tuh," ucap Lia sambil menunjuk kearah pintu kelas.

"Ngapain lo kesini?" tanya Shila begitu Arkhan berdiri di dekatnya.

"Kemarin kan gue bilang mau bawain lo makanan."

"Beneran nih dibawain makanan?"

"Menurut lo." jawab Arkhan sambil menyerahkan kotak bekal ke tangan Shila.

"Wow nasi goreng,ini lo yang buat atau mami keira?"

"Gue lah,lo pikir gue nggak bisa masak? Percuma gue jadi anak mami Keira kalau masak aja nggak bisa." ucap Arkhan lalu mencubit pipi Shila."Kamu disuruh Mami kerumah."

"oh,ngapain?"

"Dirumah mau ada acara ngumpul keluarga,lo disuruh Mami datang."

"Ok."

Sejenak tidak ada percakapan diantara mereka. Shila sibuk menghabiskan makanannya sementara Arkhan sibuk memperhatikan Shila.Ia bingung kenapa dirinya bisa suka dengan gadis itu,Shila bukan cewek dengan kulit putih,tubuh tinggi dan langsing yang menjadi idaman para cowok,ia hanya perempuan biasa,tidak terlalu tinggi,badannya sedikit kurus dengan pipi tembem dan tidak cantik juga,Namun Arkhan benar-benar jatuh pada pesona Shila hingga banyak temannya yang mengatai dia bodoh.

Lo bodoh tau nggak,disaat banyak cewek cantik yang muja lo dan berharap jadi pacar lo,Lo malah milih Shila yang nggak ada apa-apanya dibandingkan mereka!

Sejenak ia teringat ucapan Reyhan,Kala itu dia sedang curhat kepada Reyhan soal Shila yang menolaknya padahal itu kali pertama Arkhan menyatakan cinta pada gadis itu dan berharap untuk di terima,dulu dia hanya bisa diam saat Reyhan menjelek-jelekkan Shila sekarang ia tahu ucapan apa yang seharusnya ia katakan saat itu,

Shila emang nggak cantik,namun dia punya sesuatu yang ngebuat orang-orang betah berada didekatnya,dan hanya orang-orang tertentu yang bisa merasakan itu.

lelahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang