13. Perlahan tapi Pasti

200 25 0
                                    

"SHILA..."

Shila berbalik dan mendapatkan Arkhan berdiri beberapa meter didepannya.

"Udah sarapan?" tanya Arkhan sambil berjalan mendekati Shila.

"Udah."

"Yaudah." Arkhan menyerahkan kotak bekal kepada Shila."Bekalnya dimakan habis Shalat Dzuhur aja."

"Makasih."

Arkhan mengerutkan kening,ini bukan seperti Shila."Lo sehat?"

"Sehat kok?"

"Kok cuek banget?"

"Gue cuma nggak mau di bilang memberi harapan palsu.Bukannya lo sendiri yang minta gue untuk nggak bersikap seperti itu jadi sekarang gue lagi berusaha."

Arkhan menelan ludahnya.Skakmat.Memang dulu ia pernah meminta Shila untuk berhenti bersikap baik kepada dirinya namun,itu sudah berminggu-minggu yang lalu sebelum Shila masuk kerumah sakit.Lalu kenapa ia baru bersikap seperti itu sekarang ? Bukan ini yang Arkhan harapkan.

"Gue tarik omongan gue yang dulu,cukup jadi Shila yang gue kenal aja." Arkhan menyelipkan rambut Shila kebelakang telinga gadis itu.

"Lalu gimana cara lo move on dari gue?" ucap Shila berusaha menahan degup jantungnya yang semakin keras.

"Itu urusan gue,yang penting sekarang gue mau lo tetap menjadi Shila sahabat gue yang cerewet nggak cuek seperti ini."

"Ah ya,gue ada urusan dulu ke perpus,lo jangan nyusul gue," kata Shila sambil berlari ke arah perpustakaan,meninggalkan Arkhan sendirian dengan berbagai pertanyaan dalam benak cowok itu.

***
Shila melempar kotak makan yang diberi Arkhan ke atas meja perpustakaan lalu menelungkupkan mukanya diatas meja tersebut.

Gue capek Ar,gue bingung harus gimana,kalau gue menerima lo dalam hidup gue itu bakal menyiksa batin gue sendiri,kalau gue menolak lo itu sama saja membohongi perasaan gue.

"Bekalnya nggak lo makan?" tanya sebuah suara tiba-tiba mengagetkan Shila.

"Reyhan? ngapain lo disini?"

"Gue cuma mengamati perkembangan lo.Ternyata lo cukup pintar juga merancang cara menjauh dari Arkhan." Reyhan membuka kotak makan dari Arkhan. "Kalau lo nggak mau,buat gue aja ya? kebetulan tadi pagi Mama lupa ngebawain bekal."

"Lo nggak usah mengamati gue terus-menerus,gue bakalan tetap jauhin Arkhan bahkan sebelum lo minta gue buat jauhin dia gue udah lebih dulu berpikir kearah sana."

"Yah baguslah kalau gitu,berarti gue nggak perlu buang-buang waktu buat ngawasin lo."

Karena sudah lelah menahan perasaan untuk tidak meninju Reyhan,Shila berdiri dari tempatnya dan ingin segera pergi dari tempat itu.Namun tangan Reyhan menahan lengannya.

"Gue lupa,Tadi pagi Kakek nyuruh gue untuk bawa lo ke rumah."

"Ok,pulang sekolah gue bakal kesana." dengan sekali hentakkan Shila melepas tangan Reyhan dari lengannya lalu ia berlari keluar,mencari tempat dimana ia tidak akan bertemu dengan Arkhan ataupun Reyhan.

***
Arkhan baru saja keluar dari kantor guru,ia habis menjelaskan alasan kenapa ia tidak datang untuk mengikuti Olimpiade kemarin.Untungnya Bu Vina tidak keberatan dengan pengakuan Arkhan,guru itu malah meminta maaf karena seharusnya Arkhan tidak lagi disuruh mengikuti lomba karena ia sudah kelas 3 dan diharuskan untuk fokus terhadap ujian.

Langkah kakinya menuju ke perpustakaan untuk menemui Shila.

"Kok lo makan bekal Shila?" tanya Arkhan ketika ia mendapati Reyhan sedang asik memakan bekal yang diberikannya pada Shila.

"Dia sendiri yang kasih ke gue," ucap Reyhan tanpa mengalihkan perhatiannya."Btw,ini masakan lo? Besok-besok gue juga mau dong dibawain bekal."

Arkhan menarik paksa kotak makannya dari tangan Reyhan.Kini isi kotak makan tersebut tinggal setengah."Gue masakin ini buat Shila bukan buat lo."

"Shilanya nggak mau,udah buat gue aja," ucap Reyhan sambil berusaha merebut kembali kotak makan dari tangan Arkhan.

"Beneran Shila sendiri yang ngasih ini ke lo?" tanya Arkhan meyakinkan.

"Iya."

Arkhan mengalah dan memberikan kembali kotak makan tersebut ke tangan Reyhan."Nggak mungkin deh Shila nolak masakan gue."

"Mungkin aja lah.Kan gue udah bilang Shila itu bukan cewek baik buat lo,buktinya sekarang setelah semua yang lo lakuin dia malah menjauh kan?"

"Kenapa sih,lo selalu ngejelek-jelekin Shila?"

"Karena dia memang jelek," jawab Reyhan santai.

Arkhan memukul pelan bahu sahabatnya itu."Lo baik-baik kalau ngomong.Udah lah daripada dikira homo berduaan sama lo mending gue nyari Shila."

***
Indahnya pemandangan SMA Tridarma membuat Shila terpaku,deretan bangunan yang ia lihat dari atas rooftop tersusun sangat rapi membuat siapa saja betah memandangnya,itulah alasan mengapa Shila suka berlama-lama diatas sini,meskipun tempat ini suka dijadikan tempat tongkrongan oleh preman-preman sekolah tak membuat Shila takut untuk berdiam diri disini.

"Shil,lo nggak masuk kelas?" tanya Dion teman sekelas Shila yang juga merupakan pentolan sekolah.

"Malas gue."

"Lo mau ikutan nakal kayak kita-kita?" Teman - teman Dion yang notabenenya anak berandalan ikut tertawa mendengar ocehan cowok itu."Pergi deh Shil ke kelas,kalau lo nggak belajar,siapa yang nyelamatin gue kalau ada tugas."

"Bisa diam nggak sih,lo nggak perlu takut oke,biarin gue disini gue lagi malas belajar."

"Oke," ucap Dion singkat lalu beralih kesisi atap yang lain untuk memberi ruang bagi Shila menyendiri.

Sama seperti Dion,teman-temannya yang lain ikut menyingkir,meskipun mereka adalah para preman sekolah yang ditakuti oleh seluruh siswa,mereka tidak bisa menggunakan kekuatan mereka kepada Shila,mereka menghormati cewek itu sama seperti mereka menghormati Dion sebagai pemimpin mereka.Shila dihormati karena gadis itu tak pernah memandang mereka sebagai perusuh seperti orang lain,Shila dengan tangan terbuka menerima mereka menjadi teman dan mau membantu mereka.

Sampai bel pulang berbunyi Shila baru beranjak dari sana.Ia pergi ke kelas dan ternyata Arkhan sudah menunggu dirinya di sana.

"Gue naik taksi aja Ar."

"Kenapa?"

"Gue mau ke rumah Kakek gue."

"Maksud gue,kenapa lo bolos?" tanya Arkhan,terdengar jelas nada khawatir dalam ucapannya.

"Bukan urusan lo," ucap Shila sarkas.

"Lo kenapa sih,PMS?"

Bukannya menjawab Shila malah pergi.Arkhan cuma bisa menghembuskan napas dan mengikuti Shila dari belakang,cewek memang sulit dimengerti.

#####

Haloo

Sepertinya beberapa hari kedepan aku akan lama update,karena banyaknya kesibukan disekolah yang mengharuskan aku fokus kesana.Do'a kan saja agar cerita ini bisa aku tamatkan dengan baik.

Salam

Rheinaree

lelahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang